Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menggugat Anggapan Sesat Honda Beat sebagai Motor Sobat Missqueen

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
6 Juni 2020
A A
honda beat motor sobat misqueen kartu provider Tri hp Xiaomi identitas kemiskinan sobat misquin misqueen mojok.co

honda beat motor sobat misqueen kartu provider Tri hp Xiaomi identitas kemiskinan sobat misquin misqueen mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya, pemilik Honda Beat, bakal meyakinkan kalian kalau jenis kendaraan ini bukan motor sobat missqueen. Pokoknya nggak ada hubungannya!

Sudah lama sejak mengendarai motor Honda Beat, baru kali ini saya ketrigger karena selalu diidentikkan dengan sobat missqueen di media sosial. Kemiskinan belakangan memang diglorifikasi, dan saya tidak berkeberatan menyandangnya. Tapi yang saya nggak paham, bagaimana kemunculan indikator-indikator kocak bin aneh itu.

Ciri-ciri sobat missqueen disepakati sebagai mereka yang mengendarai Honda Beat, pakai provider 3, dan pakai ponsel merek Xiaomi. Kurang beli hape Xiaomi, maka sempurnalah kemiskinan saya.

Ketiganya memang terjangkau secara harga dan merupakan barang yang benar-benar pasaran saking banyaknya yang pakai. Tentu perihal penjualan barang itu secara statistik, saya awam. Maka saya bakal menganalisis fenomena menjengkelkan ini dari sebuah kacamata empiris sebagai pemilik Honda Beat, motor sobat missqueen yang sudah selama sepuluh tahun mengantar saya menuju kesuksesan gemilang.

Saat SMA saya mengalami kecelakaan ketika mengendarai Supra X yang bikin patah tulang kaki. Selama beberapa bulan saya nggak bisa jalan. Karena agak pengecut, saya pun jadi trauma naik motor. Rasanya males. Mendingan naik angkot ke sekolah.

Berbekal keyakinan bahwa anaknya nggak akan menyia-nyiakan barang pemberian, bapak saya nekat beli motor baru. Tanpa pertimbangan harga, fitur, dan tetek bengek lainnya. Lha wong beliau memang nggak peduli sama tren dan nggak ngerti-ngerti amat soal motor kok. Beliau cuma menelepon dan tanya apa warna kesukaan saya. Saya jawab dengan mantap, “Biru.”

Keesokan harinya sebuah motor Honda Beat biru sudah nangkring di halaman parkir pondok pesantren tempat saya merantau. Seorang kolega bapak mengantarkan kuncinya pada saya dan bilang, “Mbak, ini motor dari bapak katanya suruh dipakai.”

Saya membayangkan bapak saya pergi ke showroom dan menanyakan motor seperti apa yang sekiranya cocok untuk remaja perempuan baru patah kaki dan nggak berani mengendarai motor lagi. Lalu seorang mas-mas akan bilang, “Honda Beat aja pak!”

Walau awalnya ragu, dua hari kemudian saya akhirnya mengendarai motor sobat missqueen itu ke sekolah. Edan po, mau tak pamerin ke teman-teman soalnya. Karena masih pengecut, saya sempat malu mengendarai motor matic. Terlihat tidak macho dan lenjeh. Tapi lama-lama saya dikutuk dan terlanjur nyaman pakai motor yang nggak perlu ribet oper gigi.

Ketimbang harus naik Supra X yang kalau ngerem harus ngotot itu, ya, saya lebih betah pakai Honda Beat. Mana bensinnya irit lagi. Lumayan hemat uang jajan, Coy.

Motor biru itu sangat saya sayang bahkan saya bawa kuliah ke Malang. Tanpa perlu dikirim via Pos atau dipaketkan, motor itu saya naikkan ke mobil Kijang milik bapak dan bersama-sama kami ke Malang.

Kok bisa muat?

Yang masih heran kok bisa muat berarti mereka belum paham definisi “efisien” dalam hidup. Saya kasih tahu, kalian harus mencopot jok belakang mobil minivan itu biar bagasi makin luas. Copot juga ban motor depan Honda Beat biar tinggi motornya sesuai dengan tinggi bagasi mobil. Jangan lupa ikatkan stang motornya pada handle di atas pintu mobil kanan dan kiri, niscaya si motor nggak akan goyang-goyang walau ke Malang via Turen.

Saya sempat tergiur beli motor baru dan menjual si Biru begitu saja. Tapi kok rasanya nggak perlu. Membeli barang cuma karena faktor ‘ingin’ adalah selemah-lemahnya orang mengendalikan kekayaan mereka sendiri. Maka saya pun nggak menjualnya hingga sekarang. Motor sobat missqueen itu tidak pernah bermasalah dan masih bandel buat bepergian ke luar kota.

Iklan

Kesimpulannya, Honda Beat yang selalu diidentikkan dengan motor sobat missqueen itu tetap kaya akan sejarah pemiliknya. Membelinya karena alasan efisiensi adalah hal lumrah. Saya rasa kebanyakan orang yang lalu memutuskan beli Honda Beat melalui pertimbangan kebutuhan dan budgeting yang seimbang. Bukan karena miskin maka pilih motor paling murah.

Sama halnya dengan saya memilih pakai provider Tri karena tower sinyalnya dibangun di belakang rumah saya. Bukan cuma karena harga paketannya murah.

BACA JUGA Menebak Karakter Orang berdasarkan Media Online yang Mereka Baca atau artikel lainnya di POJOKAN. 

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2020 oleh

Tags: media sosialotomojoksobat missqueen
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial MOJOK.CO
Kilas

Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial

9 September 2023
Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads. MOJOK.CO
Kilas

Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads

7 Juli 2023
pemilih pemula mojok.co
Kotak Suara

Survei CSIS: Pemilih Pemula Manfaatkan Medsos sebagai Sumber Informasi

6 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.