Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menggasak Jambu Dengan Cara yang Tidak Nyeni

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
11 Juli 2019
A A
petik mangga
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sungguh, saya kok baru tahu kalau di belakang rumah paklik saya ada pohon jambu biji yang jambunya punya rasa ngaudubillah setan enaknya. Saya baru tahu tiga hari yang lalu, saat menemukan dua glundung jambu biji di meja makan di rumah nenek saya.

Ini sejenis bentuk penyesalan yang sungguh sukar untuk saya maafkan. Sebab, jarak rumah paklik saya dengan rumah saya hanya selisih satu rumah.

Maka, sebagai bentuk penebusan terbaik atas ketidaktahuan saya selama ini, saya tentu saja harus “menggasak” jambu-jambu di belakang rumah paklik saya itu.

“Ambil saja sana, wong ya jarang ada yang metik,” kata paklik saya sewaktu saya meminta izin untuk menggasak jambu-jambu miliknya.

“Itu genter (galah)-nya di belakang dekat jemuran,” lanjutnya sembari menunjukkan genter alias galah.

“Walah, Paklik, lha nggasak jambu kayak gini kok pakai genter, nggak ada seninya blas,”

“Lha njuk meh gimana metiknya?”

“Lha yo dipanjat tho mas, biar ada tantangannya, ada adrenalinnya, dan yang jelas, ada seninya,” kata saya.

“Yo wis, saksakmu, hati-hati.”

Sejak kecil, saya memang sudah terbiasa memanjat apa saja, dari memanjat pohon, sampai memanjat sosial. Dengan rekam jejak per-panjat-an yang cukup mentereng, maka tentu tak akan susah bagi saya untuk memanjat pohon jambu milik Paklik saya yang tak seberapa tinggi itu. Pantang bagi saya untuk memetik buah dengan galah. Sangat tidak menantang. Sangat tidak “Hidup seperti Larry”.

Saya langsung memasang kuda-kuda. Mencoba memetakan pang alias dahan mana saja yang kira-kira potensial dan bisa dijadikan pegangan untuk manjat.

Begitu selesai memetakan pang, saya segera memulai langkah awal saya. Dengan kesigapan dan keterampilan serupa kukang, saya langsung meraih salah satu dahan. Hingga kemudian… Mak sengkring!!!

Bajangkrek setan alas, saya menjerit ngilu. Dahan pertama yang saya raih ternyata menyembunyikan ulat bulu di baliknya. Tangan saya langsung merah ngilu, perih, dengan beberapa bulu ulat nampak tertancap di jari-jari tangan saya.

“Taeeeeek!!!” aaya berteriak spontan.

Iklan

Demi mendengar kegaduhan kecil di belakang rumahnya, Paklik saya segera keluar. Ia meringis, saya pun meringis.

Pada akhirnya, saya pun mengalah dengan keadaan. Saya lantas memetik itu jambu dengan galah. Cara memetik buah yang di mata saya sangat tidak lelaki. Sangat tidak nyeni.

Namun, rasa ngilu pada tangan akibat menyentuh ulat bulu membuat saya berpikir, kelihatannya, memang tidak semua hal harus dilakukan dengan cara yang nyeni.

Terakhir diperbarui pada 11 Juli 2019 oleh

Tags: jambunyeni
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
down for life, the betrayal.MOJOK.CO

Down For Life Rilis Video Musik “The Betrayal” di Hari HAM Sedunia, Anthem bagi Mereka yang Dikhianati Negara

10 Desember 2025
Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo

10 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Destinasi Obelix Hills. MOJOK.CO

Liburan Menyenangkan di Obelix Hills Jogja, Nikmati Sunset Sambil Ngopi hingga Live Music di Akhir Pekan

8 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.