MOJOK.CO – Marzuki Alie hampir kena tipu lewat WhatsApp oleh seseorang yang mengaku karyawan perusahaan milik putra Jokowi, Kaesang Pangarep. Meski jelas-jelas chatnya tidak meyakinkan, Marzuki Alie nggak awas dan keburu mention Jokowi di Twitter. Belakangan twitnya dihapus.
Orang tua dan bagaimana mereka gaptek sama teknologi emang udah jadi kepercayaan umum gitu. Secara statistik, mereka juga terbukti paling rentan terkena dan menyebarkan hoax.
Ini berlaku juga untuk orang sekelas Marzuki Alie, ketua DPR RI periode 2009-2014 yang baru saja jadi sasaran penipuan via WhatsApp. Kita bisa tahu soal penipuan ini karena Marzuki Alie sendiri yang membeberkannya di Twitter. Tapi nggak usah repot-repot ngeklik pranala barusan, twitnya udah dihapus Pak Marzuki. Cerita lengkapnya nanti di akhir.
Jadi awalnya, yang mana detail ini kita tahu dari twit-Marzuki-Alie-yang-udah-dihapus-tadi, Pak Marzuki di-chat seseorang yang mengaku karyawan perusahaan milik Kaesang. Chat lengkapnya kayak gini, saya ketikin ulang lengkap sama typo-typo ngeselinnya.
penipu:
mohon izin pak
sibuk pak
Marzuki Alie:
Maaf, anda siapa ?
penipu:
penipus:
saya putri dari kantor mas keasang (PT.khoirunshop.celular) pak marzuki (insert emoji tepuk tangan)
Mohon maaf ganggu
Marzuki Alie:
Ada urusan apa?
penipu:
[diketik italik] mohon maaf, kalau boleh putri nawarin hp android semua merk dan tipe ada dari Khoirunshop.Celular, hp android pejabat tapi harga merakyat karena bebas pajak, dan testimoni dari orang-orang yang sudah order’pun ada, mumpu lagi promo pak
Marzuki Alie:
Tks hp saya masih baru
penipu:
ini perintah pak
semua sudah beli
Celakanya, ketika Pak Marzuki membaca nama “mas keasang” dan “ini perintah pak”, langsung menyimpulkan ini Kaesangnya Jokowi. Padahal kalau mau baik sangka dan memegang teguh asas praduga tak bersalah, bisa aja lho bosnya si penipu (yang ternyata bukan penipu) memang bernama Keasang dan Mas Keasang antah berantah ini memang ngasih perintah,
“Putri, saya perintahkan kamu untuk jual hape android ini ke semua pejabat!”
Kalau gitu duduk peristiwanya, Putri nggak salah dong.
Yang salah tentu saja Pak Marzuki Alie. Tapi kita maklum. Otak manusia emang udah keseting untuk secara otomatis mengoreksi typo, makanya kita tetap bisa membaca kata-kata yang diacak. Beda cerita kalau yang di-chat adalah Ivan Lanin. Pasti Putri bakal ditanya, “Keasang itu siapa ya?” Soalnya Uda Ivan kan pedantis.
Celakanya lagi, akibat dari asumsi itu, Pak Marzuki Alie mengunggah skrinsut chat itu lengkap dengan cuitan yang kayak memamerkan kegaptekannya.
“Saya dihubungi seseorang dari kantor Mas Kaesang, katanya ini perintah Pak @jokowi untuk membeli hp android. Sy agak terganggu, krn atas nama presiden, juga impor tidak bayar pajak. Apa benar berita ini, katanya siap dikonprontir. Klo produk lokal, saya percaya, tp ini impor.”
Waladalah, tadi saya sempat mau memuji Pak Marzuki karena bisa berkelit dari penipu. Rupanya blio nggak jadi ketipu bukan karena curiga sama chat-nya, tapi karena ini hape impor tak bayar pajak tho. Hadeeeh.
Twit itu kemudian disamber Kaesang. “Mohon ijin pak, saya nggak ada PT yang namanya Khoirun Shop Cellular”.
Kejadian memalukan ini bikin Marzuki Alie kemudian menghapus twitnya.
Tapi….
Yang ini ya Pak ?
Jejak digital g bs ilang pak ?? pic.twitter.com/cJTNlBpdF4— Niar (@Nhiar78639209) January 15, 2020
Yang menarik, Marzuki Alie sempat bilang, si penipu memiliki nomor sejumlah pejabat dan nomor-nomor itu asli. Kalau omongan ini benar, berarti ada masalah yang lebih gede: Gimana ceritanya PT abal-abal punya nomor pribadi pejabat?
Mau nggak mau saya jadi ingat kasus jual beli pribadi mulai dari detail KTP dan KK yang sempat bikin geger tahun lalu, sampai gerombolan penjual nomor hape dan nomor kartu kredit yang emang ada di mana-mana. Isu ini jadi bisa dikembangkan dari penipuan ke pencurian data pribadi.
Pertanyaannya, setelah ngegas di Twitter, kira-kira Pak Marzuki Alie bakal mendorong masalah ini diusut nggak ya?
Oh, ternyata nggak.
Ok, mhn maaf kalau ada yang baper, urusan tweet yg sy capture sdh selesai, sdh klarifikasi mas @kaesangp, utk itu sy hapus krn gak manfaat. Namun ybs sdh menyatakan minta maaf, niatnya hanya utk jualan. Dia tdk paham gunakan nama presiden itu pidana. Smg mjd pelajaran. No politik
— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) January 15, 2020
Well okay then, boomer.
BACA JUGA Ada Apa sih Sama Orang yang Minta Saran Nama Anak di Twitter dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.