MOJOK.CO – Belum ada bukti sains tentang kemampuan indigo. Kemampuan berkomunikasi dengan alam gaib, melihat masa depan dan masa lalu itu hanyalah klaim yang mengada-ada jika tak bisa dibuktikan.
Roy Kiyoshi, si anak indigo, memberi ramalan bahwa nanti di tahun 2020 akan ada artis ditangkap karena narkoba. Ramalannya terbukti benar, karena justru dia sendiri yang kena ramalannya sendiri.
Jujur saja saya nggak kaget sama keakuratan ramalannya. Karena tiap tahun, ada artis yang berurusan dengan polisi karena barang terlarang tersebut. Jefri Nichol dan Nunung terjerat kasus narkoba di tahun 2019, Fachri Albar pada tahun 2018, dan artis-artis lain di tahun-tahun sebelumnya.
Ya mau kaget gimana kalau faktanya dunia artis lekat dengan narkoba? Ini udah jadi rahasia umum. Nggak perlu menjadi so-called indigo untuk menebak hal seperti ini. Saya bahkan bisa menebak Indonesia tidak akan lolos Piala Dunia 2026 dan merasa biasa saja ketika terbukti.
Saya nggak percaya dengan orang (yang mengaku) indigo. Alasannya sederhana, klaim yang besar butuh bukti yang besar. Dan hingga sekarang, belum ada bukti sains tentang kemampuan indigo. Kemampuan melihat dimensi lain, berkomunikasi dengan alam gaib, melihat masa depan dan masa lalu itu hanyalah klaim yang mengada-ada jika tak bisa dibuktikan dengan sains.
Kenapa harus dengan sains? Ya karena biar teruji keabsahannya. Kalau bisa dibuktikan dengan sains, andai kemampuan itu benar-benar ada, demi Tuhan, tatanan dunia akan berubah. Sampai belum bisa dibuktikan, ya saya akan kesulitan untuk percaya.
Saya sering bertanya kepada beberapa orang indigo (yang saya kenal) yang katanya bisa melihat masa depan dan masa lalu, apa yang sebenarnya mereka lihat. Katanya mereka bisa melihat kejadian di depan dengan gamblang, ya kira-kira kayak cara Kiyoshi menjelaskannya lah.
Kadang, mereka memprediksi negara atau orang tertentu (pada beberapa cerita, orang-orang terdekatnya) bakal kena skandal, bencana, dan hal-hal buruk lainnya. Lalu saya iseng bertanya, kenapa nggak berusaha mengubahnya? Kita tahu bencana yang akan menimpa kita lho, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegahnya bukan?
Argumen yang paling sering saya dengar (kedua setelah butuh energi besar) adalah kita tidak boleh mengubah apa yang akan dan telah terjadi, nanti efeknya bisa merusak tatanan dunia.
Baiklah, saya pernah dengar dan lihat ini sebelumnya. Pelakunya adalah Barry Allen, rumahnya di Central City. Gara-gara dia, Bruce Wayne mati dan Thomas Wayne jadi Batman. Kalau mau baca laporan lengkapnya, coba cari di peramban dengan kata kunci “Flashpoint”.
Jika argumen ramalan masa depan yang tepat dan pengetahuan tentang masa lalu adalah bukti sahih kemampuan orang-orang indigo, saya rasa itu juga kurang tepat. Even a stopped clock right twice a day. Prediksi yang benar adalah hal terliar yang bisa kita percayai, tentu saja jika itu tanpa data.
Katakanlah prediksi adalah kunci, maka para mahasiswa yang mempertaruhkan sisa uang bulanan kepada tim bola kesayangannya dan menang bisa disebut indigo juga.
Kemampuan melihat dimensi lain atau melihat makhluk gaib sebenarnya sudah sering dibicarakan di dunia sains dan kesimpulannya adalah itu hanyalah imajinasi atau halusinasi. Otak, sebagai prosesor utama kita sering memainkan pikiran kita dengan menyambungkan banyak kejadian dan mengaburkan realitas hingga kita bisa melihat hal yang tidak lazim.
Bahkan, kemampuan para indigo yang diklaim bisa melihat makhluk halus sering juga dianggap sebagai gejala Alzheimer, epilepsi, dan brain disorder.
Amerika Serikat, negara yang menjunjung rasionalitas (sebelum Trump menjabat) sempat percaya dengan kemampuan supranatural dan membuat proyek Stargate. Proyek ini dibuat oleh CIA dengan tujuan mengembangkan “remote viewing” atau penglihatan jarak jauh. Agen rahasia dibekali dengan kemampuan supranatural bisa jadi senjata melawan Soviet yang ampuh.
Hasilnya? Gagal total. Proyek ini dibatalkan dan dianggap tidak berguna.
Keraguan-keraguan ini akan selalu muncul. Pada titik yang ekstrem, akan membuat para indigo akan dihakimi sebagai orang-orang ndobos yang memanfaatkan ketakutan dari ketidaktahuan manusia. Saya sih tidak berharap demikian. Namun jika suatu saat kalian gerah, kalian dan hanya kalian, para indigo yang bisa membuktikannya.
“Extraordinary claims require extraordinary evidence.”
BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.