Kenaikan Iuran BPJS Satu-satunya Cara Agar BPJS Nggak Bangkrut, Ah Masa? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Kenaikan Iuran BPJS Satu-satunya Cara Agar BPJS Nggak Bangkrut, Ah Masa?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
9 Oktober 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Taksiran defisit BPJS hingga akhir tahun ini mencapai Rp32,8 triliun. Tapi, benarkah kenaikan iuran BPJS jadi satu-satunya cara yang bisa “menyelamatkan” BPJS”?

“Kenapa, sih, iuran BPJS mau naik dan orang-orang heboh?”

Seseorang pernah bertanya pada saya. Menurutnya, kenaikan 100 persen iuran yang tengah diwacanakan adalah sesuatu yang wajar. Baginya pula, di mana lagi ada asuransi semurah BPJS?

Di sisi lain, ada orang yang merasa kenaikan iuran BPJS cukup memberatkan. Meskipun dibilang “terlalu murah”, pertanyaan berikutnya pun muncul: kenapa dulu direncanakan dengan besaran sekian, kalau hanya untuk dibilang terlalu murah dan wajar dinaikkan kemudian?

Dikutip dari BBC Indonesia, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menyebutkan bahwa kenaikan premi iuran BPJS adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Soalnya, ternyata, waktu program BPJS Kesehatan ini dimulai, besaran iuran tidak sesuai dengan hitungan aktuaria. Defisit jadi membengkak karena pengelolaan risiko keuangan yang dilakukan.

Baca Juga:

Netizen Lapor Kebocoran Data, Admin BPJS Kesehatan: Harap Diabaikan saja

Seandainya Biaya Periksa di Rumah Sakit Terpampang seperti Daftar Harga di Restoran

Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru

“Tidak ada jalan lain bahwa untuk menyelamatkan program ini, untuk menyelamatkan hidup teman-teman kita yang sakit seperti tadi, itu adalah dengan menyesuaikan iuran,” ujar Fahmi, Senin (7/10).

Konon, taksiran defisit BPJS hingga akhir tahun ini mencapai Rp32,8 triliun. Tanpa penyesuaian tarif iuran (baca: kenaikan iuran), bisa-bisa si BPJS malah bangkrut gara-gara angka defisit yang kian membesar.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menyatakan bahwa Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)—peserta iuran mandiri—sesungguhnya adalah dalang defisit BPJS Kesehatan yang sebenarnya. Jumlahnya? Sampai 32 juta orang.


Menurut Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, dari 32 juta orang ini, tingkat kepatuhan pembayarannya hanya 54%.

Sembari sama-sama introspeksi bagi kamu-kamu yang belum bayar BPJS bulan ini, rasa-rasanya kita perlu juga mempertanyakan logika ini. Kalau dengan iuran semula yang katanya “terlalu murah” saja orang-orang suka nunggak bayar, apa jadinya kalau tarifnya dinaikkan? Apakah ada jaminan orang-orangnya bakal lebih rajin membayar dan nggak nunggak? Malah, masih menurut Timboel, tunggakan iuran ini diperkirakan akan meningkat hingga 75%.

Lagi pula, apa kabar orang-orang yang selama ini tertib bayar iuran setiap bulannya dan malah harus ikutan menanggung kenaikan iuran?

Dari HarianTerbit, seorang pemerhati sosial masyarakat, Frans Imanuel Saragih, menilai bahwa kenaikan iuran BPJS mengundang keluhan warga karena kurangnya pelayanan maksimal yang diberikan. Coba kalau pengelolaan BPJS sudah baik dan menggembirakan masyarakat, kenaikan tarif pasti dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Nyatanya, meski tak sedikit yang merasa tak bermasalah dengan layanan BPJS, masih banyak di luar sana warga yang kecewa dengan layanan kesehatan yang satu ini.

Tapi, benarkah BPJS hanya bisa diselamatkan oleh kenaikan iuran?

Sebuah temuan lain tak kalah mengejutkan. Detik pernah menuliskan bahwa salah satu penyebab defisit BPJS Kesehatan adalah adanya ribuan perusahaan yang memanipulasi data gaji untuk menjadi peserta.

Berdasarkan hasil audit Badan Pengelola Keuangan (BPK), sebanyak 24,77 juta peserta BPJS Kesehatan dinilai bermasalah, yaitu 17,7 juta jiwa di antaranya mengalami masalah NIK, 10 juta jiwa memiliki NIK ganda, kosongnya kolom faskes pada 21.000 peserta, hingga sisanya yang ternyata sudah meninggal.

Dari hasil yang sama, ditemukan pula sebanyak 528.120 pekerja belum didaftarkan dari 8.314 perusahaan, sementara—seperti yang sudah disebutkan—ada 2.348 badan usaha yang tidak melaporkan gaji sesuai keadaan sebenarnya.

Dari belibet-nya masalah “hidup” si BPJS Kesehatan ini, kayaknya sebelum sampai pada keputusan menaikkan tarif iuran, perlu diadakan diskusi lebih lanjut, termasuk mengenai penyelesaian data bermasalah, deh. Atau, bisa saja, yang jadi masalah selama ini adalah…

…pengelolaan BPJS Kesehatan itu sendiri. Nah loh.

Tapi, tentu saja, pihak BPJS Kesehatan tetap bergerak dari sekarang. Dikutip dari CNBC, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris bahkan sudah merencanakan sanksi bagi kita-kita (hah, kita???) yang hobinya nunggak iuran.

Bersama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), pihaknya kini tengah menyusun inpres (Instruksi Presiden) mengenai sanksi pelayanan  publik dan media sosial. Kalau sampai kamu nggak bayar iuran BPJS terus-terusan, siap-siap saja mengalami kendala mengurus SIM, paspor, hingga kredit bank.


Yah, ancamannya mengerikan juga, sih. Udah mah telat bayar diancam denda, eh kita terancam juga kena tilangan polisi lalu lintas gara-gara nggak bisa perpanjang SIM. Kapok.

BACA JUGA Iuran BPJS Kesehatan Fiks Naik Dua Kali Lipat per 1 September 2019 atau artikel Aprilia Kumala lainnya.

Tags: bpjs kesehatandefisitFahmi Idrisiuran BPJS
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Netizen Lapor Kebocoran Data, Admin BPJS Kesehatan: Harap Diabaikan saja MOJOK.CO

Netizen Lapor Kebocoran Data, Admin BPJS Kesehatan: Harap Diabaikan saja

21 Mei 2021
Mempertanyakan Prinsip Syariah RSUD: Memangnya Nungguin Orang Sakit MOJOK.CO Seandainya Biaya Periksa di Rumah Sakit Terpampang seperti Daftar Harga di Restoran

Seandainya Biaya Periksa di Rumah Sakit Terpampang seperti Daftar Harga di Restoran

30 April 2021
ilustrasi Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru mojok.co

Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru

22 April 2021
Pak Jokowi, Presiden Iku Ora Bedo Koyo Guru, Mbok Sing Teges

Maaf, Pak Jokowi, Situ Emang Layak Digugat soal Kenaikan BPJS Kesehatan Jilid Dua

20 Mei 2020
Kita Memang Akan Selalu Sentimentil Saat Pertama Kali Menonton Konser Band Favorit Kita

898 RS ‘Mark-up’ Kelas Demi Duit BPJS Kesehatan itu Tak Mengapa: Tak Mengapa, Ndiasmu!

16 Maret 2020
jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

Semoga Sampai kepada Ibu Sri Mulyani

10 Maret 2020
Pos Selanjutnya
instagram dark mode cara mengaktifkan dark mode instagram hape yang support os yang support

Pengguna Instagram: Kami Minta Timeline Kronologis —> Instagram: Bikin Dark Mode

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Isu Pemakzulan Jokowi dari Surya Paloh Malah Memperpanjang Urusan Perppu KPK

Kenaikan Iuran BPJS Satu-satunya Cara Agar BPJS Nggak Bangkrut, Ah Masa?

9 Oktober 2019
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022

Terbaru

alfamart mojok.co

Karyawan Diancam UU ITE, Alfamart Tunjuk Hotman Paris sebagai Pengacara

15 Agustus 2022
Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
parpol peserta pemilu mojok.co

40 Parpol Resmi Daftar Jadi Peserta Pemilu, Siapa Saja?

15 Agustus 2022
penembakan brigadir j mojok.co

Timsus Polri ke Magelang, Telusuri Pemicu Penembakan Brigadir J

15 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In