Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Inilah Rasanya Jadi Orang yang Tidak Punya Hobi

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
23 Agustus 2020
A A
tidak punya hobi hobby pengertian hobi macam-macam hobi memasak sepeda brompton mojok.co

tidak punya hobi hobby pengertian hobi macam-macam hobi memasak sepeda brompton mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO  – Menjadi bingung dan tidak berkarakter ketika jadi orang tidak punya hobi. Tapi apalah artinya semua ini, hidup itu pilihan.

Salut banget dengan perjalanan hidup Brendon Urie. Dari dulu sudah suka nyanyi. Alat musik apa pun dia pelajari sampai bisa memainkan 17 alat musik yang berbeda. Meskipun sempat kerja paruh waktu jadi pramusaji, dia masih sering nyanyi demi dapet tip dari pelanggan. Brendon Urie tahu betul hobinya adalah musik.

Walau jatuh bangun dia rasakan sebelum akhirnya sukses dengan Panic! At the Disco, Brendon Urie tahu betul dia bukan orang yang tidak punya hobi. Makanya bertahan sama musik sampai sakses.

Di satu sisi hobi bisa berfungsi jadi motivasi, jadi kegemaran di waktu luang, dan jadi pengobat hati. Hobi bisa mencirikan hidup seseorang pula. Sementara kaum-kaum yang bingung mengisi kolom hobi di pengisian biodata rasanya kayak belum nemu jati diri.

Waktu lagi rame-ramenya bertukar kertas Harvest yang bagus, saat buku diary jadi primadona dan simbol kemewahan bocah milenial kala SD, saya pernah tertegun sejenak hanya karena nggak tahu harus nulis apa di kolom hobi.

Saat itu adalah hari-hari terakhir bersekolah di SD. Kawan-kawan sekelas saling menggilir buku buat menulis biodata masing-masing. Ya beginilah cara kami saling mengingat tanpa mencetak buku kenangan.

Di dalam buku tersebut ada kolom nama, TTL, agama, alamat, nomor telepon, dan pertanyaan receh lain seperti makanan kesukaan, warna kesukaan, dan… hobi.

Angan saya melambung jauh terbang tinggi bersama lagunya Anggun C. Sasmi. Sejujurnya saya orang yang tidak punya hobi.

Saya melakukan hal-hal yang menurut saya mengasyikan di hari itu. Misal kalau lagi suka main Pump it up di Timezone ya gas aja. Tapi besoknya sih nggak janji bakal mood melakukan kegiatan yang sama. Kalau hari ini saya suka main sepatu roda, belum tentu juga besok. Mungkin hari ini saya lagi getol nonton film, dua jam kemudian udah jengah.

Sebagai orang yang tidak punya hobi, saya cuma bisa ngasal dan mengisi “bernapas” di kolom hobi. Karena jika pengertian hobi adalah hal-hal menarik yang rutin dilakukan, maka bernapas itu kegiatan yang tepat.

Saat pandemi begini, orang yang tidak punya hobi jadi lebih menderita. Kalau orang yang passion bercocok tanam pada mulai rajin bikin hidroponik di depan rumah, sementara yang suka olahraga pada beli sepeda, orang kayak saya mau ngapain coba?

Hal yang bikin greget bagi saya itu cuma cari uang dan berkencan. Lha iya, siapa yang nggak suka.

Waktu mencoba curhat ke teman, mereka mengira hobi saya menulis. Mohon maaf ya, Yorobun, menulis itu pekerjaan saya. Kalau dijadikan hobi, datar banget dong hidup saya isinya cuma nulis, nulis, dan nulis.

Ternyata tidak punya hobi itu bisa terjadi turun temurun. Setelah bapak saya memutuskan buat menghentikan kegiatan cari duit, beliau suka curhat ke saya karena bingung mau ngapain. Sampai anxiety pokoknya saking bosennya. Saya menyarankan banyak hal mulai dari berkebun, bikin prakarya, melukis, bongkar pasang perabot, nonton film, pelihara ikan, semuanya mental.

Iklan

Saya tanya ke bapak, dulu waktu muda sukanya ngapain. Dia bilang masa mudanya hanya dihabiskan buat cari uang. Mantap, bapak saya tidak punya hobi juga.

Yang menyedihkan, di masa tua nanti orang-orang semacam saya mungkin bakal kebingungan membunuh waktu. Tapi hikmahnya ada pelarian terbaik dari semua kebosanan yang mungkin dirasakan orang-orang tidak punya hobi yaitu: ibadah. Tapi maaf, berlaku cuma buat yang percaya Tuhan.

Meskipun dibilang nggak berkarakter, nggak punya ciri khas, dan nggak nemu-nemu jati diri. Orang bebas yang tidak punya hobi nggak terikat sama apa pun. Nggak bakal kalap menghabiskan cuan ketika lihat Brompton model baru, dan bisa memilih melakukan apa saja sesuai mood. Setidaknya cuma itu sisi positifnya, sisi negatifnya jelas lebih banyak.

BACA JUGA Mempertanyakan Kenapa Ada Kewajiban Perpanjang SIM dan Kalau Telat Harus Bikin Baru atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2020 oleh

Tags: hobinostalgia
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

pulang ke rumah, merantau.MOJOK.CO
Catatan

Duka Setelah Merantau: Ketika Rumah Menjadi Tempat yang Asing untuk Pulang

16 September 2025
Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua.MOJOK.CO
Catatan

Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua

20 Januari 2025
Foto miniatur karya Wahyudi Chala Mojok.co
Liputan

Fotografi Miniatur: Bonanza Memotret Objek Mini yang Hasilkan Cuan

28 Desember 2021
ilustrasi Winamp Akan Kembali dengan Wajah Baru, Yakin Bakal Saingi Spotify dan YouTube? mojok.co
Pojokan

Winamp Akan Kembali dengan Wajah Baru, Yakin Bakal Saingi Spotify dan YouTube?

26 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.