Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Honda BeAT, Motor Tangguh yang Bakal Tewas di Jalanan Bekasi

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
23 Juni 2025
A A
Honda BeAT, Motor Tangguh yang Bakal Tewas di Jalanan Bekasi

Honda BeAT, Motor Tangguh yang Bakal Tewas di Jalanan Bekasi (unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hampir setiap hari saya membawa Honda BeAT hitam striping kuning sejauh 52 kilometer PP dari Muntilan ke Sleman. Sudah tiga tahun begini sejak saya memutuskan pindah ke Muntilan. Pagi-pagi jalan, sorenya pulang. Meski rasanya capek dan kadang pengin menyerah, motor Honda satu ini tetap setia menemani.

Selama ini perawatan Honda BeAT saya sederhana saja. Paling cuma ganti oli rutin, kampas rem, sama servis kecil-kecilan kayak manusia pijat refleksi.

Akan tetapi itu semua saya lakoni di Jawa Tengah-DIY. Di tanah yang (relatif) adem dan lalu lintasnya masih bisa ditoleransi. Sekarang coba bayangkan kalau dengan jarak yang sama, saya menempuh perjalanan di kampung halaman saya yang mana para pekerjanya lebih sering kena klakson, alias Bekasi.

Bayangan saya cuma satu: Honda BeAT hitam kuning itu bakal rusak. Nggak cuma motornya, mental pengendaranya juga.

Ban bocor sampai motor mati kebanjiran sudah pernah saya rasakan

Begini, jarak 26 kilometer dari Muntilan ke kantor Mojok di Sleman bisa saya tempuh dalam waktu 50 menit kalau lalu lintas bersahabat. Rata-rata sih saya butuh waktu 1 jam lah biar selamat. 

Sementara dulu, ketika saya masih bekerja di Jakarta dan tinggal di Bekasi, jarak 26 kilometer menghabiskan waktu 1,5-2 jam perjalanan. Ya tahu sendiri yang bikin lama di sana adalah macetnya, bukan panjang jalannya. Naik Honda BeAT di sana bukan cuma bikin boros bensin, tapi juga mengundang masalah lainnya.

Percaya nggak, sejak naik motor PP Muntilan-Sleman 3 tahun ini, saya baru dua kali mengalami kebanan alias ban bocor. Sementara dulu waktu di Bekasi, hampir tiap bulan saya pergi ke tukang tambal ban. Bahkan saking muaknya kena “ranjau paku”, saya sampai memutuskan ganti ban tubeless supaya nggak banyak drama.

Dan ketika ban tubeless juga nggak bikin saya tetap waras, saya putuskan naik transportasi umum. Motor titip di terminal, saya lanjut ke kantor naik bus. Beres.

Nggak cuma masalah kebanan. Motor saya juga beberapa kali mati karena kebanjiran. Tahu sendiri ya kalau hujan dikit, jalanan Bekasi bisa berubah dari aspal jadi air. Kalau banjirnya cetek sih nggak masalah, lha kadang banjirnya selutut orang dewasa. Beberapa kali motor saya mati terendam air dan berakhir mendorongnya sampai menemukan bengkel terdekat.

Honda BeAT sekecil itu harus bersaing dengan kendaraan lain yang bikin mental down

Seperti yang saya bilang di awal, menempuh perjalanan di Bekasi dengan Honda BeAT mungkin nggak bikin mesin motor itu cepat rusak. Yang rusak adalah mental pengendara alias saya.

Di Bekasi, lampu merah itu kayak saran, bukan perintah. Pengendara lain bisa datang dari segala arah. Dari depan, belakang, samping kiri kanan, dan bahkan kadang dari hati mantan yang belum move on. Canda move on.

Nyalip tanpa menyalakan sein itu biasa. Pengendara motor naik trotoar itu pemandangan sehari-hari saya. Dan dalam kondisi kayak gitu, si Honda BeAT yang kecil harus bersaing dengan RX-King ngadat, Pajero ugal-ugalan, dan moge yang mengira jalanan adalah Sirkuit Sentul. 

Jangan lupakan juga faktor psikologis yang bikin saya kuat naik Honda BeAT 3 tahun PP Muntilan-Sleman. Sepanjang jalan saya ketemu kebun salak, Gunung Merapi mengintip malu-malu, dan udara pagi yang masih sejuk. Lha, kalau di Bekasi? Pemandangannya flyover, beton, dan spanduk sunatan massal. Disapa matahari jam 7 pagi aja rasanya kayak jam 12 siang.

Bekasi itu panas banget, Gais. Tenan. Kebayang nggak sih si BeAT harus kerja ekstra mendinginkan mesin. Kalau bisa ngomong, mungkin ia bakal bilang, “Udah, jual aja aku ke OLX.”

Iklan

Yang tangguh di Bekasi cuma warganya sendiri

Lantaran telah mengalami sendiri bedanya naik motor di Bekasi dan Muntilan, saya menyadari satu hal. Meskipun Honda BeAT adalah motor yang tangguh, ia punya batasan. Di Muntilan ia bisa jadi kuda perang. Tapi kalau harus pindah ke Bekasi, apalagi menjalani rute 52 kilometer tiap hari, saya curiga ia bakal pensiun dini. Duduk diam di garasi sambil mengenang masa muda.

Jadi kalau ada yang bilang Honda BeAT adalah motor paling tangguh, saya percaya. Tetapi itu kalau ia ada di Sleman, Magelang, atau daerah-daerah yang jalannya nggak kayak ujian hidup. Kalau di Bekasi? Motor trail aja bakal nyerah kali, apalagi BeAT. Soalnya yang tangguh di Bekasi itu cuma satu: warga Bekasi itu sendiri.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Honda Beat, Motor Matik yang Menjadi Favorit Maling karena Mudah “Dipetik”.

Terakhir diperbarui pada 7 Agustus 2025 oleh

Tags: bekasiHonda Beatmotor Honda BeAT
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Artikel Terkait

5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang
Pojokan

5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang

20 Oktober 2025
Summarecon Bekasi, Obat Melupakan Beratnya Hidup di Bekasi MOJOK.CO
Esai

Summarecon Memberi Panggung Untuk Memulihkan Diri Sendiri para Manusia yang Hatinya Disengat Bekasi: Catatan Sopir Online yang Pernah Belajar Psikologi

14 Oktober 2025
Jogja Punya Aura Negatif, tapi Masih Mending ketimbang Jakarta MOJOK.CO
Esai

Jogja Memang Lebih Nyaman meski Tetap Menyimpan Aura Negatif, tapi Masih Mendingan ketimbang Hidup Menderita di Jakarta

4 Oktober 2025
Di Mata Driver GoCar Bekasi Lebih Nyaman ketimbang Jakarta MOJOK.CO
Esai

Di Mata Driver GoCar Lulusan Psikologi, Bekasi Saat Ini Sudah Jauh Lebih Nyaman Dibandingkan Jakarta

25 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.