Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Gus Mus Dukung Susi Pudjiastuti Tetap Jadi Menteri Kelautan Kabinet Jokowi

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
15 Agustus 2019
A A
jokowi
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dengan tegas, Gus Mus memberi dukungan dan pesan khusus kepada Jokowi agar Susi Pudjiastuti tetap menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Nama menteri dalam Kabinet Jokowi Jilid II sudah selesai disusun. Meski tanggal pengumuman masih belum jelas, Jokowi memberi petunjuk bahwa nama-nama menteri akan disampaikan ke publik antara bulan Agustus sampai pelantikan pada 20 Oktober 2019 nanti.

“Sudah final semua. Tinggal kami umumkan. Bisa Agustus, bisa juga saat pelantikan. Semua sudah final,” kata Jokowi.

Di antara beberapa nama yang akan menjadi menteri, Susi Pudjiastuti kemungkinan besar menjadi salah satu nama yang diprediksi tidak akan diganti oleh Jokowi, terutama untuk mengisi pos Menteri Kelautan dan Perikanan. Meski begitu, selentingan soal kelayakan Susi Pudjiastuti pernah muncul ketika Faizal Assegaf menyebut Susi sebagai “Ratu Bajak Laut”.

Pernyataan ini didasarkan Faizal Assegaf karena Susi pernah jadi buronan polisi 5 tahun silam. Saat itu Susi diduga membawa 5 ton solar bersubsidi dari Medan ke Simeuleu, Aceh.

Polisi saat itu mengira Susi akan menyelundupkan solar bersubsidi tersebut. Ternyata solar bersubsidi ini justru dibagikan ke masyarakat sekitar karena daerah Simeuleu, Aceh, bahan bakar dan kebutuhan listriknya begitu minim.

Meski sudah diterangkan sedemikian rupa, ternyata Faizal Assegaf tetap melanjutkan serangan. Kicuan yang kontroversial ini pun diakhiri dengan pemblokiran akun Assegaf oleh Susi Pudjiastuti.

Uniknya, ada juga pihak-pihak yang merasa kinerja Susi sebagai Menteri Kelautan terkesan hanya bombastis di media. Hal ini kemudian semakin meningkatkan sentimen publik terhadap kelayakan Susi melanjutkan kinerjanya selama 5 tahun ke depan.

Meski begitu, dukungan untuk Susi Pudjiastuti tetap mengalir. Salah satu yang terbaru muncul dari K.H. Mustofa Bisri atau Gus Mus. Saat sedang memperingati hari ulang tahun Gus Mus ke-75 di Semarang, sebelum membacakan puisi, Susi Pudjiastuti yang ikut hadir dipanggil untuk naik ke atas panggung.

Dengan tegas, Gus Mus memberi dukungan dan pesan khusus kepada Jokowi agar Susi tetap menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Kalau Bu Susi diganti, mungkin laut rusak lagi. Tolong sampaikan ke Pak Jokowi, orang yang dekat Pak Jokowi, Gus Mus mendukung Bu Susi,” katanya.

Gus Mus mengaku sangat kagum dengan Susi. Hal ini bisa dimaklumi. Sebab, di tengah sikap normatif dan formal lembaga kementerian, Susi Pudjiastuti menunjukkan bahwa kebijakan-kebijakan kementerian tidak melulu hadir dalam rapat di ruang kantor ber-AC, melainkan juga muncul dari lapangan, bergaul dengan rakyat, bahkan ikut ngobrol-ngobrol santai dengan nelayan-nelayan. Luwes aja.

Cara kerja yang keluar dari pakem ini sebenarnya mirip-mirip dengan gaya Gus Mus. Sebagai seorang ulama, beliau juga bukan ulama yang kaku. Jago dalam sastra dan kesenian, bahkan karya-karya dan wejangannya sebagai ulama punya pengaruh sama besarnya. Seorang kiai sekaligus seniman. Ulama yang luwes.

Maka, wajar belaka kalau gaya Susi Pudjiastuti dan Gus Mus cocok. Dua-duanya memang demen keluar dari pakem dan standar umum. Hal yang justru melahirkan kebijakan dan nasihat yang tidak hanya menarik, tapi juga menyentil ulu hati.

Iklan

“Saya kagumi Bu Susi bukan sebagai Menteri, saya kagumi sebagai perempuan Indonesia, yang bangga Indonesia, mencintai rakyat Indonesia,” kata beliau lagi.

Akan tetapi Gus Mus juga tidak terlalu ngotot mengupayakan agar Jokowi benar-benar harus memilih Susi. Lagian, ngapain juga jabatan dunia didesak-desak sebegitu kerasnya?

Sambil bercanda, Musytasyar PBNU ini, mengungkapkan, “Kalaupun tidak jadi Menteri, saya kasih gawean (kerjaan).”

Wah, menarik ini kalau Bu Susi kerja sama Gus Mus. Kalau ada santri mbeling di Pesantrennya Gus Mus tenggelamkan saja, Buuu, itu santri. Tenggelamkan! Tenggelamkan ke empang!

Terakhir diperbarui pada 1 April 2021 oleh

Tags: gus musjokowiSusi Pudjiastuti
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.