Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Gunung Semeru Erupsi: Tentang Mitigasi dan Tas Siaga Bencana BNPB

Usaha mikro seperti apa yang bisa kita lakukan untuk jaga-jaga menghadapi erupsi seperti yang terjadi di Gunung Semeru?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
5 Desember 2021
A A
Gunung Semeru Erupsi: Mitigasi dan Tas Siaga Bencana BNPB MOJOK.CO

Gunung Semeru Erupsi: Mitigasi dan Tas Siaga Bencana BNPB MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Erupsi Gunung Semeru tidak akan menjadi erupsi terakhir. Jadi, mari melek mitigasi, salah satunya siapkan Tas Siaga Bencana (TSB).

Banyak yang merasa “tidak siap” setelah Gunung Semeru Erupsi pada Sabtu (4/12). Hampir tidak ada tanda-tanda dari seismograf ketika gunung dengan puncak tertinggi di Pulau Jawa ini memuntahkan awan panas. Panik. Pasrah. Semua perasaan jadi satu.

Seharusnya, peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru di Indonesia nggak bikin kaget lagi. Kita hidup di tengah kitaran Cincin Api, dikepung barisan gunung api yang masih aktif. Di bawah kaki kita, lempengan bumi bergerak tanpa henti dan gempa bumi bisa terjadi kapan saja.

Beberapa bulan yang lalu, peristiwa perlambatan rotasi bumi luput dari perhatian banyak orang. Padahal, peristiwa ini berpotensi menimbulkan banyak peristiwa alam. Misalnya gempa bumi, hingga peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru. Sudah banyak gunung api di Eropa yang memuntahkan awan panas dan mengusir manusia dari kediamannya.

Yah, seperti biasanya, manusia akan mudah abai dan lupa ketika dirinya belum jadi korban. Hanya segelintir yang aware akan perlambatan rotasi bumi. Saya yakin banyak dari kita yang tidak tahu apa arti kata “mitigasi”, apalagi menyiapkan tas siaga bencana untuk menghadapi peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru. Kita hidup di atas bumi yang bergejolak, tapi abai akan keselamatan.

Oleh sebab itu, ada baiknya kita tahu apa itu mitigasi menyusul dampak erupsi Gunung Semeru yang cukup masif. Demi keselamatan dirimu dan anggota keluarga. Menurut  Undang-Undang Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Mitigasi sendiri punya tiga tujuan besar. Pertama, mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya buat kamu semua. Kedua, menjadi pedoman perencanaan pembangunan. Ketiga, meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau risiko peristiwa alam.

Oya, saya sebetulnya tidak suka menggunakan kata “bencana” untuk mendeskripsikan peristiwa alam seperti erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.

Nah, mari kembali ke mitigasi. Untuk peristiwa alam erupsi seperti yang terjadi di Gunung Semeru, mitigasi apa yang bisa kita lakukan?

Pertama, pemantauan aktivitas gunung. Kedua, pemetaan kawasan rawan (termasuk arah penyelamatan diri, pos pengungsian, dan pos penanggulangan). Ketiga, penyelidikan menggunakan metode geologi, geofisika, dan geokimia. Keempat, sosialisasi.

Empat langkah mitigasi untuk erupsi gunung berapi di atas masuk dalam skala besar. Biasanya dilakukan oleh badan tertentu bersama pemerintah. Lantas, usaha mikro seperti apa yang bisa kita lakukan untuk jaga-jaga menghadapi erupsi seperti yang terjadi di Gunung Semeru?

Salah satunya usaha mikro yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB) yang panduannya sudah disusun oleh BNPB. TSB ini akan menjadi cadangan bertahan hidup selama bantuan belum datang. Tas tersebut akan memudahkanmu untuk evakuasi.

TSB sendiri berisi barang pokok dan penting sesuai kebutuhan masing-masing. Sangat mungkin isi TSB setiap keluarga akan berbeda. Namun, setidaknya, BNPB sudah menyiapkan panduannya. Silakan diikuti saja:

  1. Surat penting. Misalnya, akta kelahiran, ijazah, surat kendaraan, kartu keluarga, sertifikat rumah, dan lain sebagainya.
  2. Pakaian untuk tiga hari. Kalau bisa tambah selimut, handuk, dan jas hujan. Bawa pakaian untuk lebih dari tiga hari juga boleh asal tidak berlebihan.
  3. Makanan ringan dan tahan lama. Mislanya, mie instan, abon, cokelat.
  4. Air minum untuk lima hari.
  5. Obat-obatan penting.
  6. Senter, lilin, dan korek api untuk penerangan.
  7. Siapkan uang tunai untuk tiga sampai lima hari.
  8. Kalau bisa, siapkan peluit sebagai alat bantu pertolongan.
  9. Masker, sebagai alat lindung pernafasan. Sangat penting ketika terjadi peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru. Lagian masih dalam situasi pandemi, kan. Saran saya, bawa masker sebanyak mungkin.
  10. Perlengkapan mandi. Yah, kamu udah tahu, lah, apa saja.
  11. Radio atau hape cadangan untuk memantau informasi. Kalau punya, siapkan juga power bank.

Nah, kalau kamu sudah menyiapkan TSB di atas, silakan gelar rapat keluarga. Sepakati beberapa hal penting ketika perisitwa alam seperti erupsi Gunung Semeru terjadi.

Iklan

Beberapa hal penting yang saya maksud, antara lain, identifikasi titik kumpul. Jadi kalau panik sudah reda, kamu tahu harus menuju ke mana. Misalnya, ketika terjadi peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru, kamu kumpulnya di lapangan belakangan balai desa. Misalnya saja. Lalu, sepakati juga siapa yang bertugas mematikan gas, air, dan listrik. Tentu kalau nggak panik duluan.

Ingat, mitigasi adalah usaha untuk mengurangi dampak peristiwa alam seperti erupsi Gunung Semeru, bukan untuk mencegah. Sementara itu, Tas Siaga Bencana (TSB) adalah peranti untuk bertahan hidup, bukan solusi utama selamat dari peristiwa alam. Namun, setidaknya, dengan mengetahui caranya menguragi dampak dan senantiasa waspada, kamu dan keluarga tercinta bisa selamat.

Erupsi Gunung Semeru hanya satu dari sekian banyak erupsi yang akan terjadi. Jangan lengah ketika melihat Gunung Semeru mulai tenang lagi. Siapa tahu, Beliau sedang menyiapkan pagelaran lebih besar sembari berkomunikasi dengan gunung lain.

Mari waspada, siaga, dan selalu peduli akan tanda-tanda yang ditebar oleh alam. Satu hal lagi, bagikan tulisan ini ke sanak saudara, ke grup-grup WhatsApp, ke grup Telegram, ke media sosial, supaya kewaspadaan itu menular.

BACA JUGA Kita Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem, tapi Tidak Diberi Tahu Caranya Gimana dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2021 oleh

Tags: gempa bumigunung merapiGunung Semerumitigasimitigasi erupsi gunungtas siaga bencana
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
Bandara YIA Gagal, Kulon Progo Tetap Miskin. Tolak Bandara Baru! MOJOK.CO
Esai

Bandara YIA Gagal dan Kulon Progo Tetap Miskin, tapi Kegagalan Ini Nggak Bisa Menjadi Alasan Jogja Harus Buru-Buru Membangun Bandara Baru Lagi

14 Juli 2025
Pemandangan Gunung Merapi dilihat dari Bukit Argobelah, Deles Indah. MOJOK.CO
Catatan

Bukit Argobelah: Tempat Terbaik Melihat Pemandangan Gunung Merapi dari Dekat, Tak Sampai Satu Jam dari Jogja Bisa Dapat Ketenangan Batin

5 Juni 2025
Jihad Warga Kecamatan Selo Boyolali Mempertahankan Tanah MOJOK.CO
Esai

Warga Kecamatan Selo Boyolali “Jihad” Mempertahankan Tanah, Enggan Menjualnya ke Investor Luar, Menolak Membuka Destinasi Wisata Secara Ugal-ugalan karena Bertani Adalah Prioritas

1 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.