MOJOK.CO – Ketidakjelasan jadwal EXO comeback konon membuat kita semua tertampar dan berkaca: apakah menjadi Kpopers baru pada dasarnya memang merupakan hal yang jelas dan sistematis?
EXO-L—penggemar boyband EXO—tengah dilanda gembira. Pasalnya, akun resmi EXO di Instagram dan Twitter mengunggah teaser singkat berisi logo EXO, menandai comeback mereka yang bakal digelar sebentar lagi.
FYI, EXO comeback menjadi hal besar yang layak diberitakan, mengingat EXO-L telah menunggu cukup lama untuk sampai ke hari ini. Ya, ya, ya, terakhir kali EXO mengeluarkan karya adalah pada winter tahun lalu, yaitu Desember 2017. Tapi, sekalinya keluar teaser, eeeh penggemarnya masih dibuat bertanya-tanya soal tanggal pasti perilisan album atau jumlah member yang akan terlibat. Pokoknya, nggak jelas, blas, EXO nih~
Ketidakjelasan ini konon membuat kita semua tertampar dan berkaca: apakah menjadi Kpopers pada dasarnya memang merupakan suatu yang jelas dan sistematis? Apakah menjadi Kpopers berarti kita menjadi penggemar musik yang secara tekun menyerukan dukungan kepada penyanyi idola tanpa ada masalah apa-apa?
O, ternyata tidak demikian, sahabat-sahabatku.
Menjadi Kpopers—khususnya Kpopers baru—berarti kurang lebih sama dengan “menerjunkan diri ke dalam rimba drama musik dengan ikatan emosional yang kadang-kadang berlebihan”. Nggak paham maksud saya, ya? Nggak papa, kita langsung aja bahas fase-fase yang bakal dialami oleh siapapun dari kita yang kelak berubah menjadi Kpopers—khususnya Kpopers baru.
Perhatikan baik-baik fase-fase ini—hitung-hitung sambil nunggu pengumuman lebih lanjut soal EXO comeback, chingudeul~
Fase pertama, fase kenalan.
Artinya, di sini, kita-kita sebagai Kpoper baru bakal berusaha untuk mengenali member-member dalam boyband atau girlband yang kita tonton. Tahap ini terdengar sepele, tapi…
…kata siapa???
Monmaap ya, itu di EXO kenapa susah-susah gampang gitu, sih, bedain mukanya Sehun, Baekhyun, Chanyeol, dan member-member lainnya??? Siapa, sih, cewek yang nyanyi pertama kali di lagu TWICE yang What is Love??? Terus, kenapa membernya GFRIEND ada yang mirip banget sama eks member SNSD—itu pindah apa gimana???
Ya, ya, ya, bagi kita yang bukan orang Korea, permasalahan membedakan wajah ini tentu jadi sedikit berat, apalagi jika ini adalah pertama kalinya kita masuk ke lembah per-Kpop-an. Tak heran, para Kpopers baru begitu bekerja keras di fase pertama ini, termasuk dengan mencari lirik lagu boyband atau girlband tadi yang telah dilengkapi dengan nama penyanyinya per bagian, lalu mencocokkan dengan penampilan live mereka di YouTube channel-nya Mnet Kpop.
Fyuuuh, sebuah usaha keras hanya untuk mengetahui nama orang yang bahkan tidak tahu kita ada di dunia ini :’(
Fase kedua, fase jatuh cinta.
Setelah tahu bahwa member EXO yang senyumnya manis itu bernama Chen, atau member BTS yang paling menggugah hati itu bernama Jin, kamu pun menetapkan member favoritmu. Setelahnya, kamu secara resmi mendeklarasikan diri sebagai penggemar mereka secara pribadi.
Rasa-rasanya normal-normal saja, ya? Tapi…. Tunggu dulu!!!!11!!!11!!!!
*jeng jeng jeng*
Di fase ini, jika tidak dikontrol dengan baik, kita akan terjerumus pada apa yang disebut sebagai “cinta buta” dan “halusinasi”. Sebagai Kpoper baru, kita akan mencari tahu apa kesukaan bias—sebutan untuk member yang paling disukai, golongan darahnya, tingkah konyolnya, prestasinya, lalu ujung-ujungnya…
…merasa dia adalah jodoh kita yang tertunda. Iya, jodoh kita. J-o-d-o-h.
Kita pun sibuk menamai diri dengan nama baru, misalnya Audian Suaminya Suho, Nial Cinta Sejati Jimin, Lala Luph B.I Selamanya, atau Dyah Jungkook Pancen OK. Bahkan, bukan cuma dari nama, kita pun memutuskan untuk mengoleksi semua hal yang ada si dianya—mulai dari album, photobook, tukeran photocard, sampai beli lighstick.
Pokoknya nih ya, semua orang harus tahu bahwa kita cinta si bias—persis seperti Young Lex yang mencintai Lisa BLACKPINK!!!
Fase ketiga, fase perjuangan.
Kalau ada peribahasa “Tak kenal, maka tak sayang”, semestinya kita punya peribahasa baru yang berbunyi “Udah kenal, langsung sayang banget”. Setidaknya, peribahasa baru ini bisa dipakai untuk menggambarkan fase hidup berikutnya para Kpopers.
Saking sayangnya, beberapa Kpopers baru bahkan rela membersihkan nama member favoritnya dan boyband atau girlband kesayangannya—bahkan jika nama mereka tidak ternodai sedikit pun. Jangankan membela member dan grup kecintaan saat terkena kasus, lah wong cuma lagi vote doang aja bisa bikin fanwar sendiri antar fandom!
Konon, hal ini terjadi karena kecintaan berlebih para Kpopers baru terhadap idolanya. Dari segi psikolog, para ahli pernah menyebut kegemaran ini muncul karena para penggemar melihat idolanya sebagai sosok yang ingin mereka miliki sebagai teman atau kekasih ideal, tapi tidak kesampaian di dunia nyata. Akibatnya? Yha… gitu, deh.
Lantas, apa korelasinya EXO comeback dengan flashback fase hidup Kpopers baru? O, tentu banyak. Setidaknya, kamu kini bisa duduk dan merenung:
“Apakah cintaku pada Sehun kali ini harus diperjuangkan lagi demi album baru, meski dompet sudah setipis harapan?”