MOJOK.CO – Dari Ducati Scrambler Classic dan golongan PNS 4E kita bisa belajar bahwa hidup itu yang penting aman dan nyaman. Udah itu cukup.
Setiap orang punya motor impian. Entah dia bisa naik motor atau nggak. Entah punya duit untuk beli atau masih mikir-mikir. Saya tentu punya motor impian yang sudah sejak dua tahun ini terbayang terus. Motor yang saya maksud adalah Ducati Scrambler Classic.
Coba tengok ilustrasi artikel ini. Pandangi tangki warna kuning yang menyenangkan itu. Dipadukan dengan jok kulit warna cokelat. Ditambah postur Ducati Scrambler yang gagah itu. Mengendarainya, touring sama istri, kayaknya asik banget.
Ketika menghabiskan banyak waktu untuk membaca ulasan Ducati Scrambler, saya menemukan kalau motor ini tipe “kalem” dari pabrikan Ducati. Jadi, cocok untuk dibawa riding harian. Nggak “ngagetin” kayak moge pada umumnya.
Soal desain, Ducati Scrambler tidak menyajikan lekuk agresif kayak jenis motor sporty. Namanya saja Scrambler. Nuansa retro dari motor ini sangat terasa. Lampu utama pakai model yang bulat. Kaki-kakinya ini terlihat gagah.
Satu aspek yang bikin saya jatuh hati adalah aspek kenyamanan dari suspensinya. Handling motor ini sangat ramah kepada pengendara pemula moge. Nggak terlalu empuk, nggak keras juga. Ramah ketika dibawa melibas jalanan berlubang. Cocok untuk perkotaan dan riding di medan yang agak berat.
Kalau udah ngomong soal kenyamanan, kadang sebuah benda jadi tak ada nilainya. Pokoknya yang ada cuma bagus dan bagus banget. Namanya udah nyaman memang kadang bahaya. Padahal nggak mungkin untuk memilikinya. Aduh.
Kenyamanan yang terasa dari Ducati Scrambler ini saya bayangin kayak pegawai, golongan PNS 4E, golongan tertinggi. Kerjaannya sangat enak, gaji aman tiap bulan, tunjangan selalu tersedia, dan masa tua pun dijamin oleh negara. Bahkan katanya nggak ada pemecatan untuk PNS… kalau nggak kebangetan.
Jangan salah, saya menyaksikan sendiri, beberapa anak muda yang lagi asik nongkrong di warung kopi, membahas betapa enaknya jadi PNS. Apalagi kalau bisa mendaki sampai golongan PNS 4E atau yang disebut Pembina Utama.
Anak-anak muda yang membayangkan dirinya merengkuh jabatan golongan PNS 4E ini bisa hidup enak. Tanpa stres memikirkan pekerjaan. Masih bisa bersenang-senang di akhir minggi. Mereka beranggapan bahwa hidup itu nggak perlu dipikirkan secara serius banget. Ya itu tadi, kayak Ducati Scrambler, yang penting nyaman.
Hidup tanpa tekanan, gaji aman, tunjangan selalu tersedia, jam kerja bersahabat, ditambah masih bisa piknik atau sepedaan setiap akhir pekan. Mau nyari apa lagi kalau hidup sudah senyaman itu? Makanya, selain mendapat stigma “pekerjaan favorit mertua”, menjadi PNS juga makin seksi untuk anak-anak muda.
Tentunya, mereka nggak mungkin golongan ambis ketika memikirkan golongan PNS 4E atau Pembina Utama. Sekali lagi, mereka memikirkan kenyamanan. Selain itu, menjadi ikhtiar menghindri penyakit berat yang diakibatkan oleh stres karena pekerjaan. Bagi mereka, kayak gitu nggak worth it banget.
Ducati Scrambler juga seperti itu. Dia masih termasuk moge, tapi dengan “tampilan bersahabat”. Tidak memaksa banyak orang untuk meliriknya ketika melibas aspal perkotaan. Tampil kalem dan sangat memikirkan kenyamanan bagi pengendara, apalagi yang bertubuh besar dan berboncengan.
Eh tapi jangan salah, Ducati Scrambler Classic menyimpan tenaga besar di dalam mesinnya. Menyimpan potensi untuk bergerak secara garang dan mencuri perhatian banyak orang. Golongan PNS 4E juga sama. Terlihat “biasa saja”, karena banyak orang nggak bisa membedakan golongan PNS, tapi menyimpan potensi.
Ya potensi untuk hidup enak dan nyaman sampai masa tua. Yah, dari Ducati Scrambler dan golongan PNS 4E kita bisa belajar bahwa hidup itu yang penting nyaman, terhindar dari virus pamer, dan penyakit berat karena stres berkendara atau ketika bekerja di balik “meja pemerintah”.
Mau cari apa lagi, sih, di hidup ini?
BACA JUGA Menunggu Ledakan Harga Mobil Bekas Honda Jazz dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.