Nasi goreng adalah makanan penyelamat. Saat tanggal tua, kelaparan tengah malam, atau bingung mau makan apa, nasi goreng selalu jadi jawaban. Meski sederhana, kuliner satu ini nyatanya cocok di lidah kebanyakan orang. Saya saja kalau bingung mau kasih makan anak apa, tinggal pesan nasi goreng. Aman karena pasti dimakan.
Akan tetapi di balik asap wajan dan aroma bumbu bawang yang menggoda, terselip dosa para penjual yang merusak kenikmatan seporsi nasi goreng. Misalnya seperti dosa-dosa ini.
#1 Nasi yang digunakan tidak pera
Dosa pertama yang merusak kenikmatan tentu saja penggunaan nasi yang lengket dan lembek. Saya yakin dosa satu ini umum dijumpai.
Sejatinya, nasi goreng paling enak terbuat dari nasi yang pera. Nasi pera memiliki tekstur kering dan nggak terlalu pulen. Saat dimasak, butiran nasi akan terpisah, nggak lengket satu sama lain. Biasanya nasi pera ini cocok untuk dibuat nasi goreng atau sebagai pendamping makanan berkuah dan berlemak seperti nasi Padang.Â
Sayangnya, masih ada beberapa penjual yang nggak menggunakan nasi pera. Akhirnya tekstur nasi goreng jadi lembek dan cenderung menggumpal. Jadinya kurang mantap untuk dinikmati.
Baca halaman selanjutnya: Level pedas menyesatkan…












