MOJOK.CO – Demo konten TikTok viral, dr. Kevin menggadaikan akal sehatnya. Sebuah konten yang bikin istilah dokter mesum melekat ke namanya.
Memang, nikmatnya tiada tara ketika konten yang kita produksi susah payah mendapat exposure tinggi, apalagi viral. Dapat likes dan retweet banyak kalau di Twitter. Kalau di TikTok, masuk FYP, dapat likes sampai ribuan. Demi mendapatkan kenikmatan itu berulang-ulang, terkadang, seorang content creator menjadi terlalu kreatif hingga menabrak norma.
Adalah dr. Kevin Samuel Marpaung dengan konten Tiktok yang meresahkan. Pak dr. Kevin Samuel “memparodikan” proses pemeriksaan bukaan vagina dalam persalinan. Sebuah konten kelewatan yang sukses membuat dr. Kevin dapat panggilan “dokter mesum”.
Dikutip dari Detik, berikut adegan dan petikan teks dalam video “dokter mesum”:
Teks: “Dok, Tolong Cek Pasien Ny. A udh pembukaan berapa.”
Lalu dokter mesum tersebut menjawab, “Oke, Kak….”
dr. Kevin mengernyitkan mata dan menggigit bibir bawah, mengacungkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) menunjukkan persiapan melakukan pemeriksaan vaginal touche.
Vaginal touche adalah pemeriksaan dengan metode memasukkan dua jari ke dalam vagina untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim.
Dokter tersebut kemudian memutar mata ke atas dan mendongak dengan keterangan awkward moment. Sambil bergoyang-goyang, dr. Kevin menjawab, “Pembukaan 3, Kak.”
Setelah video itu masuk FYP TikTok, lalu diangkut ke Twitter, dr. Kevin mendapat backlash yang mungkin tidak dia duga. Netizen meradang, memberikan label dokter mesum kepada dr. Kevin. Bahkan, ada yang meminta cabut SIP dan keanggotaan IDI milik dr. Kevin.
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) mengecam video dokter mesum itu dengan keras. “Reka adegan tersebut dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan perempuan. Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus,” kata Kompaks.
Kompaks menilai dr. Kevin diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) serta melanggar sumpah dokter.
“Kami mengecam konten buatan dr. Kevin Samuel yang menunjukkan sikap melecehkan dalam reka adegan pemeriksaan pasien sebelum persalinan. Sikap ini bertentangan dengan nilai etis dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam profesi dokter,” ungkap dr. Gabriella Sandranila Suryadana (Sandra) dari Dokter Tanpa Stigma, sebagaimana tertulis dalam rilis pers Kompaks.
Setelah konten dokter mesum di TikTok itu viral, sebetulnya, dr. Kevin sudah meminta maaf. Namun, tindakannya yang mencoreng nama dokter tidak membuat kemarahan netizen reda. Yang justru terjadi setelah kegaduhan dokter mesumdi TikTok ini, muncul beberapa fakta yang seperti membuka aib dunia kedokteran.
Beberapa internal jokes nakes dibuka oleh akun @syahbanu. Misalnya candaan internal nakes yang ngurusin rontgen. “Paling seneng urus cewek cakep ronsen trus prosentase x-ray nya dikurangi dikit-dikit….”
Ada lagi yang seperti ini:
“Paling asik ngurusin pasien yang indranya ga peka setelah terbius lama. Kalau pake suara dan sentuh badan belom bangun², kita boleh lho pelintir puting susunya karna itu bagian sensitif yang bikin pasien kebangun dr bius…”
Padahal, dokter anestesi sudah menegaskan kalau metode “pelintir puting susu” itu tidak benar. Perdebatan ini berkaitan dengan kasus pelecehan seksual pada 2018 di National Hospital Surabaya yang pernah ramai dan beritanya naik lagi berkat video dokter mesum dari dr. Kevin di TikTok.
Jokes cabul juga pernah ramai di TikTok. Kali ini diduga anak-anak Akper (Akademi Keperawatan) yang rebutan pasang kateter. Sebuah akun bernama @arlytaniap menceritakan pengalamannya dijadikan bahan candaan setelah dirinya menjadi korban kecelakaan. Saya kutipkan utuh:
“Hwaa sama bgt prnh kejadian dipasangin kateter sama anak akper juga dua orang. Eh mereka berdua nih pas masang malah sambil ketawa2 dan dan kaya cekikian gitu sambil bilang awas salah masuk dan ketawa lagi :(( Padahal waktu itu aku posisinya abis kecelakaan.”
Menyusul kasus video dokter mesum dr. Kevin di TikTok, di Batam, seorang dokter ditangkap polisi karena melakukan pelecehan seksual. Seorang dokter umum di klinik Kimia Farma KDA, Batam Centre, Kecamatan Batam Kota, Kepulauan Riau, diduga mencabuli seorang pasien wanita.
Dokter mesum tersebut melecehkan korbannya yang datang berobat karena ada keluhan di bagian intim. Untung saja korban merekam aktivitas janggal dokter mesum tersebut. Setelah memeriksa kembali rekaman, dokter mesum tersebut terbukti melakukan tindak pencabulan lengkap dengan alat-alat seksual. Bahkan, dokter mesum itu sempat mengeluarkan alat kelaminnya.
Setelah pemeriksaan, polisi menemukan bukti sebagai berikut: satu buah kondom kondom bergerigi, sarung tangan karet, satu botol steril water, dan satu botol sabun vagina.
Berkat “video dokter mesum” dari dr. Kevin, saya merasa akan makin banyak aib dunia kedokteran yang terbuka. Sebuah aib yang tentu patut disayangkan, terutama jika kita melihat perjuangan dokter dan nakes di masa pandemi. Sebuah aib yang dibikin oleh oknum-oknum dokter dan nakes yang nggak punya hati nurani.
Ironisnya, terkadang, demi sebuah konten viral, akal sehat dan harga diri digadaikan. Misalnya dr. Kevin, udah sekolahnya malah banget, nama baik profesi tercoreng, kariernya terancam hancur, dan semuanya hanya demi satu konten FYP di TikTok.
Terkadang, saya malah berpikir kalau bikin konten tuh kayak Aldi Taher aja. Joget-joget dan nyanyi nggak jelas, tapi nggak menyakiti orang lain atau mencoreng nama baik profesi.
Krezi.
BACA JUGA Bercita-cita Jadi Dokter Spesialis Tapi Malah Depresi Saat Jadi Residen dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.