Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cuma Generasi Parno yang Dengar Tembang Jawa Bawaannya Mistis Terooos

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
10 Juni 2020
A A
tembang jawa mistis lagu jawa seram lingsir wengi lirik lagu lathi bahasa jawa arti lathi film kuntilanak mengundang setan didi kempot sunan kalijaga mojok.co

tembang jawa mistis lagu jawa seram lingsir wengi lirik lagu lathi bahasa jawa arti lathi film kuntilanak mengundang setan didi kempot sunan kalijaga mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Siapa sih yang mendoktrin tembang Jawa mistis dan mengundang setan? Kalau selalu takut sama tembang Lingsir Wengi, pemahaman budaya populernya perlu diluruskan tuh!

Pasca populernya tembang Lathi, ada netizen yang mengaku ‘disapa’ oleh mahluk halus setelah mengunggah videonya. Ada sebuah suara rintihan yang ikut terekam setelah lirik bahasa Jawa dari lagu Lathi terdengar. Banyak yang akhirnya ikutan parno sama lirik bahasa Jawa di lagu Lathi. Padahal kalau diartikan, liriknya biasa aja sih.

Kowe ora iso mlayu saka kesalahan
Ajining diri ana ing lathi

Kamu tidak bisa lari dari kesalahan
Harga diri seseorang ada pada lidahnya

Nggak ada ceritanya lagu Lathi itu berisi syair-syair macapat untuk memanggil setan. Bahkan membahas soal hidup dan mati pun tidak, apalagi soal yang hidup diantara keduanya yaitu, hanthuuu~

Memang nggak semua tembang Jawa selalu dikaitkan sama hal mistis. Nggak semua orang takut dengar orang Jawa nyanyi macapat. Buktinya lagu Pakdhe Didi Kempot malah bikin ambyar, lagu Sagita “Ngamen” berseri itu malah bikin goyang.

Seringnya, tembang Jawa ‘mistis’ yang bikin orang-orang takut itu adalah tembang Jawa yang termasuk langgam, macapat, dan tembang apa pun yang dilagukan dengan cengkok mendayu-dayu kayak sinden. Soal lirik, biasanya orang-orang nggak terlalu peduli. Nggak semua orang bisa bahasa Jawa juga, Boss!

Anggapan tembang Jawa mistis itu sebenarnya bermula dari meledaknya film Kuntilanak garapan Rizal Mantovani pada 2006. Tokoh utamanya, Samantha yang diperankan Jullie Estelle dikatakan punya kemampuan memanggil setan hanya dengan menyanyi tembang Lingsir Wengi. Keren betul, saya juga pengin kalau begini.

Lingsir wengi sliramu tumeking sirna
Aja tangi nggonmu guling
awas ja ngetara
aku lagi bang winga winga
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadya sabarang
Waja lelayu sebet

Menjelang malam, dirimu akan segera sirna
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Hati-hati jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan luar biasa
Jin setan yang kuperintahkan
Jin setan yang kuperintahkan
Jadilh perantara,
untuk mencabut nyawamu

Sayangnya, tembang lingsir wengi dalam film Kuntilanak telah digubah sedemikian rupa liriknya agar makin seram. Padahal, tembang Lingsir Wengi yang terkenal sebelumnya juga sudah mengalami perjalanan panjang. Bergeser dari durma doa yang diciptakan Sunan Kalijaga dengan ritmik Fibonacci dan golden ratio menjadi tembang Jawa campursari yang dinyanyikan Didi Kempot sebagai lagu penuh kerinduan.

Durma versi Sunan Kalijaga bisa sama sekali berbeda liriknya. Sedangkan yang dilagukan Pakdhe Didi adalah lagu kerinduan, campursari buat orang yang benar-benar lagi kasmaran. Kalau nggak percaya saya kasih sepotong lirik Lingsir Wengi ciptaan Sukap Jiman yang dinyanyikan Pakdhe Didi.

Lingsir Wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho maring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno

Menjelang malam
Sepi belum bisa tidur
Tergoda akan bayanganmu
Yang memenuhi hatiku
Awalnya
Hanya bercanda kemudian biasa
Tidak mengira bakal jadi cinta

Jadi dimana seramnya? Sementara lagu Lingsir Wengi versi horor cuma ada di film Kuntilanak dan dinyanyikan pertama kali oleh ibu kos Samantha yang diperankan sama budhe saya. Iya, dia memang budhe saya sih.

Saking larisnya film Kuntilanak ketika itu, bikin rumah produksi bikin sekuelnya sampai tiga kali. Saya yakin Mas Rizal Mantovani pun sampai sekarang masih penasaran dan pengin banget mengulang kesuksesan sinema horornya ketika itu. Tapi di luar semua prestaasi gemilang itu, tembang Lingsir Wengi versi mistis yang justru dapat stigma seram sampai sekarang. Mendarah daging banget sampai empat belas tahun berlalu, masih relevan buat dibahas.

Film Kuntilanak sebagai representasi budaya populer bisa mengaburkan aggapan tembang Jawa yang tadinya biasa aja jadi super menyeramkan dengan bumbu-bumbu hadirnya penampakan. Teman saya yang nggak ngerti bahasa Jawa bisa langsung sembunyi di balik selimut kalau saya nyanyi lagu Lingsir Wengi. Padahal baru melagukan “Ling…”-nya aja dia sudah merinding. Kacau betul.

Walau saya akui banyak langgam Jawa dengan iringan gamelan, tembang macapat yang liriknya sulit dipahami, dan lagu-lagu yang dinyanyikan sinden di pewayangan memang menumbuhkan suasana berbeda. Lagunya yang sayup-sayup itu kalau kedengeran malam hari antara bikin ngantuk atau bikin nggak bisa tidur saking nggak ngerti liriknya. Tapi di sinilah istimewanya tembang Jawa.

Gini aja deh, lagu TikTok yang paling asyik sekalipun kalau dicover sama sinden dan dinyanyikan dengan bahasa Jawa pasti jadi berubah drastis. Kayak lagu “Creep” yang tiba-tiba jadi makin ngenes kalau yang nyanyi Postmodern Jukebox.

Percayalah bahwa tembang Jawa mistis cuma ada di kepalamu berdasarkan penafsiran akan budaya pop yang berkembang. Aslinya tembang Jawa ya biasa aja. Layaknya lagu bahasa Indonesia dengan syair-syair yang indah dan alunan musik. Cobalah berhenti mengaitkan keduanya menjadi satu jalinan. Karena nggak semua orang Jawa kalau meninggal bakal jadi hantu dan menghantui kalian yang nggak ngerti bahasa Jawa. Hadeeeh~

Iklan

BACA JUGA Review Lathi: Perpaduan Dua Musik Berbeda yang Nggak Maksa atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2020 oleh

Tags: lingsir wengitembang jawa
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Silir Wangi: Suka Duka Jadi Sinden yang Langganan Tur Sampai ke Eropa
Video

Silir Wangi: Suka Duka Jadi Sinden yang Langganan Tur Sampai ke Eropa

6 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.