MOJOK.CO – Jual beli hape sudah biasa, jasa sewa iPhone barulah keren. Bisnis ini cerdik dan memanfaatkan peluang di jagat gengsi-gengsian pakai produk Apple. Ya gimana bos, harga iPhone mahal, je.
Jujur saja, menurut saya harga iPhone memang nggak masuk akal mahalnya. Bagaimana mungkin hape sama mahalnya dengan harga motor mewah yang biasa dipakai si Boy track-trackan. Tapi, ya namanya juga dinamika kapitalisme. Selalu ada orang-orang kaya nan moncer di tengah karyawan bergaji UMR. Mau semahal apa pun harga iPhone, ya bakal tetap laku.
Selagi orang-orang di negara berkembang setaman kayak Indonesia ini berusaha bebas dari kemiskinan terstruktur, pergaulan tengah menekan kita untuk selalu bergaya. Konon kalau hapenya masih Xiaomi, ada yang nggak mau dikawani. Konon kalau tas-nya bukan Hermes, nggak dianggap satu sirkel. Duh, apalagi yang cuma punya motor Beat dan pakai provider 3. Seolah-olah bau kemiskinannya tercium hingga radius lima kilometer.
Kondisi mendesak yang dibuat-buat inilah yang bikin sebagian pebisnis los dol sekalian bikin usaha sewa iPhone, bikin usaha sewa tas mahal. Salah satu tujuannya memang buat memfasilitasi orang-orang yang pengin bergaya, tapi belum bisa.
Jangan salah, usaha sewa iPhone ini sebenarnya nggak aneh-aneh amat. Walau lebih rawan dibawa kabur, tapi usaha ini sangat menguntungkan kalau dipikir-pikir. Tempo hari, bisnis rental atau sewa iPhone juga ramai diperbincangkan di Twitter.
tanyarl Gokil, sekarang bisa sewa iPhone buat mirror selfie pic.twitter.com/XhwxY3Hire
— ON┆Follow @tanyakanrl ✨ (@bertanyarl) October 29, 2021
Mau gaya, mau naikin gengsi, atau sekadar mau mirror selfie di kamar mandi CGV juga bisa rental dulu. Ini adalah jalan pintas yang keren agar orang-orang yang saldonya masih diketawain Tommy Suharto, bisa menjajal jadi orang kaya dalam sehari.
Kalau dirasa jadi orang kaya dan pakai iPhone itu bisa membuat bahagia, ini bisa jadi motivasi untuk cari cuan lebih rajin. Bekerjalah sampai harga iPhone itu kayak harga es boba buatmu. Sedangkan, kalau dirasa jadi orang kaya itu nggak ada bedanya sama jadi orang biasa, ya sudah. Anggap saja ini pelajaran berharga biar nggak iri dengki sama pemilik rumah-rumah mentereng di Menteng.
Sebagai orang yang nggak punya iPhone, sebenarnya saya menilai bisnis ini cerdas banget. Bukan, bukan karena saya pengin nyewa buat gaya-gayaan juga. Jelas, bagi saya harga sewanya juga masih agak kemahalan untuk sekadar mirror selfie atau pamer saat kumpul keluarga dan arisan. Saya malah merasa sewa iPhone berguna banget buat menjajal pengalaman pakai hape mahal.
Lumayan, jika dalam satu hari saya pakai iPhone lalu besoknya kagok pakai Samsung, saya tahu betul jiwa saya memang jiwa orang kaya. Sebaliknya, jika sewa iPhone malah bikin saya bingung menekan tombol-tombolnya, berarti emang saya baiknya kayak gini aja, pakai Android under 3 million dah cukup. Sambil sewa iPhone, sebenarnya saya pun bisa bikin artikel terkait pengalaman ini. Ceritanya sok-sokan bikin produk jurnalisme biar nggak rugi-rugi amat udah ngerental hape. Lha harganya ternyata mahal, je. Apa nggak langsung umroh itu yang sewa-sewain?
Tapi, di sisi lain, punya ide merentalkan iPhone itu masuk dalam kategori jenius. Orang-orang yang ngetawain penyedia iPhone rentalan ini sebenarnya nggak paham. Mereka sedang menghadapi seorang pebisnis yang pandai benar baca peluang. Ketika gengsimu adalah peluang bisnisku, jadilah sewa iPhone. Sungguh luar biasa pemikirannya.
Lebih lucu lagi, ternyata selama ini ada juga netizen yang terjun dalam usaha sewa smartphone. Aturannya agak beda, si pemilik menyewakan hape mereka di tempat, disediakan wifi, dan penyewa bisa sekalian online. Biasanya mereka yang menyewa adalah bocil FF, pemuda yang kebelet mabar, dan beberapa orang yang mungkin pengin menjajal spek hape tertentu. Sama menariknya dengan bisnis sewa iPhone bukan?
Aku mah rental hp khusus di tempat, gk dibawa jauh or dibawa balik :))
Hp dikasih, WiFi disediain. Awalnya ada 22 hp, skrg tinggal 10 yang bagus2 nya ajah. Hhe pic.twitter.com/uGAPfNHrTl— 𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐨𝐬𝐬𝐞𝐮 ♡ (@evie__yu) October 30, 2021
Intinya, Bestie, mereka yang selamat dari sulitnya cari penghasilan memang mereka yang cerdas dan pandai lihat sikon. Hape bukan barang mewah, tapi kalau iPhone lain soal karena harga iPhone yang terlampau mahal, nilai gengsinya bisa dijual. Android bukan bukan barang mewah, harganya juga nggak mahal, tapi siapa tahu bocah FF butuh spek tertentu buat main game. Dari sini kita bisa belajar satu hal: ternyata ada banyak cara cari uang halal.
BACA JUGA 4 Karakter Orang yang Nggak Cocok Pakai iPhone dan artikel lainnya di POJOKAN.