Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Belajar Ngurusin Orang Lain ala Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
28 Februari 2020
A A
review film sebelum iblis menjemput ayat 2 timo tjahjanto chelsea islan baskara mahenda shareefa danish aria vasco alfie dan nara film horor indonesia 2020 film slasher indonesia teror visual insidious evil dead film februari rekomendasi film mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 adalah oase di tengah kekeringan film horor dengan teknis baik. Tapi dengan review ini kalian akan belajar ngurusin hidup orang lain di saat sikap bodo amat sedang gencar dikampanyekan.

Saya sengaja mendengarkan lagu-lagunya Panic! At The Disco demi menulis review film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 ini. Vibesnya mirip-mirip “Emperor New Clothes” saat Brendon Urie berubah dari cowok tampan bersepatu sneakers menjadi iblis seram bertanduk. Apakah dia sedang bertransformasi jadi Molok?

Skor layak tonton film ini: 7,5

*Perhatian, tulisan ini mengandung spoiler level sedang, jadi tolong jangan kutuk saya. Saya sudah mengingatkan dari awal.

Iblis adalah musuh manusia, setidaknya begitulah yang diajarkan agama kepada saya. Siapa pun yang sengaja berteman sama iblis, dia bakal menuai akibatnya kemudian. Iblis tercipta dari api dan kegelapan, Timo Tjahjanto menangkap ini dengan baik lalu mengimplementasikannya di setiap film horor yang dia buat.

Lebih dari sekadar menghantui dengan penampakan wajah acak-adut, horor Timo juga sadis dan memaksa tokohnya berdarah-darah. Practical effect adalah keahlian Mas Timo, saya nggak pernah meragukannya.

Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 adalah sekuel pertama bagi Timo. Wajar bila dia terasa sangat berusaha mencari benang merah untuk menghubungkan sekuel pertama. Alfie (Chelsea Islan) dipaksa masuk ke dalam sebuah plot utama yang menceritakan sekumpulan anak panti kebingungan.

Ketika tokoh utama kita adalah sub plotnya, maka naskah harus bersusah payah menyatukan keduanya. Sayangnya, Mas Timo, kayaknya Anda perlu dibantu nulis naskah nih, kapan-kapan. Karena rasanya aneh melihat Alfie yang nggak ada urusan apa-apa dengan geng anak panti jadi begitu peduli dan reunian sama iblis lagi.

Motivasi Alfie masuk ke geng anak panti yang semuanya cakep (Baskara Mahendra, love you) sebenarnya perlu digali lebih dalam. Ini jadi sangat penting karena bakal menentukan kelangsungan plot. Bayangkan kalau Alfie memilih kabur dan jalan kaki pergi dari rumah anak-anak panti itu, film ini nggak bakal ada.

Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 adalah film yang saat kita menghilangkan tokoh utama, maka ceritanya masih bisa jalan. Jalan cerita Alfie bisa saja ditransformasikan ke siapa pun anak panti.

Tokoh utama bisa diganti tanpa melibatkan apa pun dari film sebelumnya. Misalnya Budi (Baskara Mahendra) atau Jenar (Shareefa Danish) yang jadi ‘orang terpilih’ buat melawan iblis. Tapi kan ini sekuel, jadi harus ada Alfie dan adiknya Nara.

Film yang melibatkan banyak karakter di dalamnya memang berisiko gagal dalam pendalaman karakter. Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 seperti parade cast yang lagi hits namun dangkal untuk menjelaskan latar belakang mereka.

Tapi, kita perlu apresiasi teror visual dan komedi di film ini.

 

Iklan
View this post on Instagram

 

Teror Iblis itu belum berakhir! Neraka baru akan segera mulai. Iblis Tidak Pernah Mati! SEBELUM IBLIS MENJEMPUT Ayat 2 27 Februari 2020 Directed by: Timo Tjahjanto @timobros Starring: Chelsea Islan @chelseaislan #SebelumIblisMenjemputAyatDua #SebelumIblisMenjemput #SebelumIblisMenjemputAyat2 #SIMA2

A post shared by Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (@sebelumiblismenjemput) on Dec 23, 2019 at 4:20am PST

Jangan berharap menemukan hantu ibu ala Joko Anwar yang hobinya nangkring di balik gorden. Kalian bakal melihat hantu gedor-gedor pintu, lari kayang, dan gerakan-gerakan absurd lain yang justru bikin tambah seram.

Di babak pertama, saya sebenarnya sudah merasa merinding dengan atmosfer yang diciptakan dalam film. Masalahnya kita tahu, hantu ini nggak sekadar muncul biar kita takut, tapi bisa tiba-tiba mencakar dan menggorok leher.

Sebuah adegan gergaji bisa sangat meneror dengan teknik kamera yang dieksplore habis-habisan. Close up objek adalah cara untuk menunjukan suspensi. Timo Tjahjanto juga menapilkan warna dengan referensi film Insidious, merah, biru, begitu dingin dan begitu gelap. Alfie sengaja dilibatkan dalam dunia arwah, bertemu lagi kedua orang tuanya yang menampilkan ekspresi ngeri dan orang-orang yang baru saja mati.

Alih-alih memakai elemen lokal, Timo menyematkan teror satanic ala film Evil Dead. Saya nggak bisa membaca huruf Semit, tapi saya yakin melibatkannya dalam film tentu perlu riset yang panjang. Termasuk bagaimana tokoh iblis Molok akhirnya muncul dalam konklusi film. Molok bakal menjadi benang merah yang lumayan masuk akal untuk menggarap sekuel selanjutnya. Hmmm, apakah benar-benar akan dibuat? Kita tunggu aja.

Di tengah teror mencekam, saya menyaksikan seisi bioskop tertawa. Unsur komedi yang dimasukkan dalam film ini beneran Timo banget. Kayaknya dialah yang sedang bersenang-senang dan bersikap bodo amat sama penonton sementara Alfie sedang diajarin mengurus hidup orang lain.

Selepas Alfie membantai salah satu tokoh yang kesurupan, adegan mengacungkan jari tengah dari setan yang terkubur di bawah lemari roboh itu brilian. Adegan paling berkesan sepanjang film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2. Seolah Timo sedang bilang, “Anjir lo semua!”

Belum lagi kita menghadapi dialog tokoh yang bikin ngakak di tengah ketegangan antara hidup dan mati.

“Alfie, jangan mati ya!”
“Gue usahain.”

Si bangkai! Memang perkara hidup dan mati di film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 adalah mainan sutradara, sih. Menandakan betapa lemahnya kita yang cuma bisa berharap tokoh utama dan si ganteng tetap hidup.

Bagaimana pun, Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 memang bukan horor yang sempurna meneror jiwa raga dan bikin kita kepikiran berhari-hari. Mungkin kalian cuma akan kepikiran jari metalnya Chelsea Islan. Namun usaha Timo patut diapresiasi. Sejauh ini di tahun 2020 belum ada horor yang bagus.

Mau nyebutin PH sebelah yang super produktif bikin film? Hah, saya ketawa dulu.

Maka, kawanku, silakan buka aplikasi pesan tiket online dan pilih jam penayangan agar kalian menyaksikan film ini secara langsung. Nggak ada ruginya kok.

BACA JUGA Review Film Toko Barang Mantan: Ketika Reza Rahadian Dipaksa Nyelesein Skripsi atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2020 oleh

Tags: film hororSebelum Iblis Menjemput Ayat 2timo tjahjanto
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Membongkar Alasan Film Horor Indonesia Suka Munculkan Hantu Kayang MOJOK.CO
Ragam

Di Film Horor Indonesia Kiwari, Puncak Kengerian Hantu adalah Ketika Sudah Jalan Kayang

6 November 2024
Film Horor Indonesia Semakin Menistakan Budaya Jawa, Terakhir- Film Primbon yang Tayang 10 Agustus! MOJOK.CO
Esai

Film Horor Indonesia Semakin Menistakan Budaya Jawa, Terakhir: Film Primbon yang Tayang 10 Agustus!

1 Agustus 2023
film inang tentang mitos rebo wekasan mojok.co
Hiburan

Film Inang Perkenalkan Kesialan Mitos Rebo Wekasan pada Generasi Z

23 Oktober 2022
Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co
Pojokan

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi

23 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.