MOJOK.CO – Bagaimana sih cara mengatasi nyeri haid supaya tak membuat perempuan ingin berguling-guling seharian di kamar?
Saat pertama kali mengalami haid dalam hidup, biasanya perempuan akan mengalami perasaan bingung dan malu. Mungkin ada yang menganggap perasaan ini sebagai suatu hal yang sepele. Namun jika perasaan tersebut tidak mendapatkan tanggapan yang baik, justru akan memunculkan rasa canggung pada keadaan diri sendiri. Padahal, haid merupakan hal yang alami dan wajar terjadi pada setiap perempuan.
Pembelajaran tentang haid pertama memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tentang bagaimana menjaga kebersihan area kewanitaan ketika mengalami haid? Bagaimana mengenakan pembalut yang baik supaya tidak ‘tembus’? Hingga tentang bagaimana menetralisir keluhan-keluhan yang akan dirasakan ketika sedang haid.
Ketika haid, perempuan tidak hanya mengalami perasaan risih dan tidak nyaman. Namun juga rasa nyeri. Rasa nyeri ini seringkali sangat menyiksa dan mengganggu aktivitas kita. Bahkan karena dirasa sangat menganggu, sejak tahun 2003 ada aturan yang membolehkan perempuan untuk izin cuti pada hari pertama dan hari kedua saat perempuan mengalami haid.
Setiap orang memang mengalami rasa sakit yang bermacam-macam. Yang kebanyakan dirasakan adalah perut bagian bawah terasa keram seperti diremas dan diputar. Rasanya seperti ingin buang air besar, namun ketika duduk di kloset, tidak ada ‘kotoran’ yang keluar. Badan pun menjadi lemas dan tidak ingin melakukan apa-apa selain berbaring dan menungging seharian sambil meremas-remas benda di sekitar.
Nyeri haid ini disebabkan dinding otot rahim yang berkontraksi sehingga menekan pembuluh darah di sekitarnya. Akibatnya, pasokan oksigen ke dalam rahim terhambat dan memincu munculnya rasa nyeri di bagian bawah perut dan dapat menjalar hingga punggung dan paha. Biasanya rasa nyeri ini akan terjadi pada masa-masa awal haid dan berlangsung pada hari pertama hingga hari ketiga.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perempuan untuk mengatasi nyeri haid ini.
Pertama, dengan mengompres bagian perut menggunakan air hangat. Kita dapat mengompresnya dengan bantuan botol kaca yang di dalamnya sudah berisi air hangat. Panas dari air yang menjalar ke botol kemudian ke perut kita ini, dapat membantu merelaksasi otot uterus yang sedang berkontraksi. Sehingga hal ini akan meminimalisir rasa sakit. Jika merasa cara ini kurang greget, kita bisa berendam dengan air hangat untuk merelaksasi seluruh bagian tubuh.
Kedua, melakukan aktivitas fisik. Saat haid, kita memang cenderung ingin bergelimpangan di tempat tidur saja. Rasanya badan tidak bertenaga dan sulit untuk melakukan aktivitas. Bahkan sekedar men-scroll media sosial yang biasanya menjadi hobi kita. Namun ternyata, jika kita mau melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti senam, justru dapat mengurangi rasa nyeri di perut kita. Ada beberapa gerakan senam yang disarankan untuk mengatasi nyeri haid. Supaya bagian tubuh kita yang terasa nyeri dapat lebih rileks dan tidak kaku. Untuk gerakan senam ini, bisa dicek di Youtube, ya. Eh, atau Mojok perlu membuatkan video khusus?
Ketiga, melakukan pijatan sederhana. Pijatan ini bisa di sekitar perut, untuk membantu meredakan nyeri haid. Pijatan yang biasanya dilakukan adalah dengan meletakkan telapak tangan pada bagian perut dekat pusat, kemudian menggerakkan telapak tangan tersebut dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Kita dapat lakukan hal ini secara perlahan sebanyak beberapa kali putaran. Setelah itu, kita dapat mengganti telapak tangan dengan menggunakan ujung-ujung jari dan melakukan gerakan serupa. Jika ada bagian yang sakit, berhenti di bagian tersebut, lalu tekan lebih dalam dan tahan sebentar. Tak lupa, bernafaslah dengan rileks agar merasa lebih tenang.
Keempat, dengan mengkonsumsi minuman herbal. Sebagian perempuan, ketika mengalami nyeri haid, mereka lebih memilih untuk menenggak obat pereda rasa sakit. Namun, mengonsumsi obat tersebut secara terus menerus, justru akan menyebabkan ketergantungan. Tentu saja yang namanya ketergantungan, itu tidak baik. Nah, supaya itu tidak terjadi, kita bisa mengkonsumsi beberapa bahan alami berikut ini. Yakni jahe, jinten hitam, serta asam jawa. Efek hangat pada jahe, dapat membantu melancarkan aliran dan sirkulasi darah. Jinten hitam, berfungsi menggantikan zat besi yang hilang ketika haid. Sementara asam jawa, selain untuk memperlancar haid dan meredakan nyeri, juga dipercaya sebagai penghilang bau anyir saat haid.
Kelima, mencoba untuk selalu berpikiran positif. Jika memang cara-cara tadi tidak mempan untuk mengatasi nyeri haid yang kita rasakan. Mungkin kita harus menggunakan cara kelima, yakni untuk berpikiran positif. Berpikiran positif di sini, dengan berusaha menerima rasa nyeri tersebut dan tidak melawannya. Sambil lamat-lamat rapalkan matra, “Ini tidak sakit, ini tidak sakit.” Percayalah, melawan rasa sakit, hanya akan membuat kita semakin merasa sakit. Sementara dengan merasakan sensasi rasa sakitnya, justru akan membantu kita untuk berdamai dengan rasa sakit.
Kita dapat mencoba mengatasi nyeri haid dengan merasakan rasa sakit itu… hingga lelah… hingga terlelap. Karena, semempan-mempannya obat adalah dengan tertidur.