MOJOK.CO – Gelombang penolakan Saipul Jamil masih diperjuangkan sebagian besar orang. Angga Sasongko, Ernest Prakasa, dan Deddy Corbuzier sampai angkat suara. KPI mana nih?
Saipul Jamil yang baru saya ketahui namanya memang “saipul” bukan “syaiful” sudah sejak tempo hari ramai-ramai ditolak warga untuk kembali masuk TV. Alasannya jelas, ya karena Bang Ipul adalah pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan nggak seharusnya disambut meriah layaknya pahlawan yang baru keluar dari rumah pesakitan akibat salah paham.
Sayangnya yang terjadi memang sebaliknya, Saipul Jamil justru “ramai job”. Diundang di berbagai stasiun televisi dan sempat dijadikan konten di YouTube. Padahal, gelombang penolakan terhadap dirinya juga semakin deras terdengar. Kali ini sutradara Angga Sasongko mengeluarkan sikap tegas untuk tidak bekerja sama dengan stasiun televisi yang pro dengan pelaku pelecehan seksual, utamanya soal distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara. Menurut Angga, ini berlawanan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam karya terbarunya Nussa dan Keluarga Cemara yang dibuat agar ramah anak.
Menyikapi hadirnya Saiful Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak.
— Nonton BioskopOnline.Com (@anggasasongko) September 5, 2021
Tindakan tegas Angga Sasongko terhadap munculnya Saipul Jamil di televisi mendapat sambutan positif dari netizen. Ketegasan kayak gini nih yang seharusnya juga diamini oleh KPI yang entah mungkin saat ini justru sibuk mengurus kasus pelecehan seksual di tubuh organisasi mereka sendiri. KPI sebenarnya tidak benar-benar diam soal Saipul Jamil. Mereka hanya enggan menyetujui petisi boikot yang sudah ditandatangani banyak orang itu. KPI menyatakan bahwa tampilnya Saipul Jamil di televisi bukan termasuk hal yang melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SS). Asalkan, muatan konten Saipul Jamil aman, tidak mengajak penonton televisi melakukan hal yang sama. Ini nihyang bikin anak muda mantap meninggalkan siaran televisi nasional.
Bukankah menyambut pelaku pelecehan seksual di televisi itu adalah sebuah pertanda bahwa perbuatan tak termaafkan itu seolah-olah jadi pemakluman? Meski tidak mengajak masyarakat berbuat kriminal secara langsung, namun secara tidak langsung sambutan manis terhadap Saipul Jamil itu lebih damage. Orang-orang bisa jadi menganggap bahwa dosa seorang kriminal berakhir ketika masa penjara berakhir, padahal si kriminal punya tanggung jawab yang lebih besar.
Pertama, untuk tidak mengulangi perbuatannya. Kedua, untuk menanggung rasa bersalah ini terhadap korban dan keluarganya. Ketiga, untuk nggak bersikap seolah-olah penjara telah menghapus dosanya. Lha, kamu pikir mantan koruptor nyalon lagi jadi pejabat itu perbuatan keren? Justru aneh. Apalagi, perkara yang kita bahas adalah tentang Saipul Jamil, pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Korban perbuatan jahat semacam ini punya trauma psikologis yang lebih nggak karuan. Kebayang nggak gimana perasaan keluarga korban yang mual setengah mati lihat tampang Bang Ipul semringah di TV?
Seakan menegaskan bahwa penyambutan Saipul Jamil memang benar-benar aneh, Ernest Prakasa juga menyindir stasiun televisi yang menayangkan pelaku pelecehan seksual. Bahkan ia juga menyindir KPI yang sedang sibuk “melecehkan” karyawannya sendiri.
Bau busuk apa yang menyengat ini?
Oh, ternyata bau bangkai dari matinya nurani stasiun TV yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan.
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) September 5, 2021
Bahkan nggak cuma Angga Sasongko dan Ernest Prakasa, Deddy Corbuzier juga menyindir penyambutan Saipul Jamil yang seolah-olah kayak habis dapat medali emas. Figur publik lain sudah saatnya ikut bersuara terkait pertelevisian di Indonesia yang sengaja menayangkan wajar pelaku pelecehan seksual, ditambah menyambutnya seperti raja. Tindakan ini, bodoh saja belum.
Sedangkan di lain sisi, Saipul Jamil tampak bersikeras pada kariernya di dunia hiburan. Ia justru menampilkan pembelaan netizen terhadap dirinya. Nggak jarang netizen yang ikutan bodoh dan bingung sebab Saipul Jamil sudah dihukum dan dipenjara atas perbuatannya, kenapa harus diboikot dan nggak dimaafkan saja?
Punten, Mas, dan Mbak, ini paham konteks pelecehan seksual nggak ya? Kejahatannya pelecehan seksual, saya ulangi. Pelecehan seksual. Pelecehan seksual. Bukan penyalahgunaan narkoba yang secara politis tidak menimbulkan korban dan merugikan orang lain. Bisa-bisanya Bang Ipul dibandingkan dengan Robert Downey Jr. yang mantan napi, tapi sukses lagi? Lah, kocak. Pelecehan seksual jelas menimbulkan trauma terhadap korban sampai kapan pun. Keluarga korban juga turut merasakannya. Masa sih kita perlu mengabaikan empati terhadap korban demi karier pelaku yang nggak cemerlang-cemerlang amat itu? Hadeeeh, menyambut mantan napi, dikalungin bunga sambil dadah-dadah aja udah aneh.
BACA JUGA Berkat Sensasi, Saipul Jamil yang Kita Kenal Adalah Korban, Bukan Pelaku Pencabulan atau artikel lainnya di POJOKAN.