MOJOK – Setelah Sergio Ramos melakukan tindakan penganiayaan terhadap Mohamed Salah pada Final Liga Champions silam, banyak suporter Liverpool yang kesal. Salah satu bentuk kekesalan itu adalah dengan menyiapkan “Aksi Bela Mohamed Salah” di Jakarta. Waw, keren.
Rencananya, hari Kamis (31/5) besok ratusan orang akan mengadakan “Aksi Bela Mohamed Salah” di depan Kedutaan Besar Spanyol. Sebuah aksi yang merupakan buntut dari perbuatan tidak menyenangkan dan penganiayaan (yang diduga) terencana oleh bek timnas Spanyol, Sergio Ramos yang kafir.
Seperti diketahui bersama, pada Final Liga Champions 2017/2018 yang mempertemukan Liverpool melawan Real Madrid, Mohamed Salah mendapatkan cedera serius saat bersenggolan dengan Ramos. Bermaksud mempertahankan bola, pemain Mesir ini harus menerima bantingan ala atlet judo dari bek andalan Madrid dan timnas Spanyol tersebut. Hasil “bantingan” ini pun tidak main-main, konon bahu Salah sampai meleset keseleo parah.
Dikarenakan klub sekelas Liverpool tidak mengenal teknologi “sangkal putung” atau “pijat urat” seperti yang dimiliki negeri Wakanda Indonesia, penanganan cedera Salah pun tidak dilakukan sebagai mana mestinya. Seperti yang diketahu, tim medis Liverpool malah cuma menyemprotkan semacam balsem spray yang ternyata tidak mampu mengembalikan posisi bahu Mohamed Salah. Pada akhirnya, pemain andalan Liverpool dan timnas Mesir ini pun harus keluar pada menit ke-30.
Tanpa pemain andalannya, Liverpool yang pada awal pertandingan kelihatan beringas berbalik jadi tertekan. Doa-doa Mohamed Salah sepertinya ikut luntur ketika yang bersangkutan keluar lapangan. Sejak itulah gabungan doa Zinedine Zidane-Karim Benzema yang juga muslim menampakkan wujudnya dalam bentuk kesalahan-kesalahan ala tarkam dari kiper Liverpool, Loris Karius.
Pada akhir pertandingan, Madrid memang juara Champions untuk ketiga kalinya secara berturut-turut dengan keunggulan dua gol yang disumbang oleh kiper Liverpool. Kekalahan ini jelas menyakitkan bagi pendukung Barca Liverpool. Apalagi para suporter tim-tim lain seperti Juventus sampai Barcelona, ikut-ikutan mendukung Liverpool karena kesalehan Salah dan melupakan sentimen mereka terhadap klub Madrid.
Kekesalan terhadap Madrid—terutama kepada Ramos—ditunjukkan secara serius oleh pengacara Mohamed Salah, Basem Wahba, yang sampai mengajukan tuntutan sebesar 1 miliar Euro kepada Ramos karena dianggap sengaja mencederai pemain andalan timnas Mesir.
Di luar Mesir, ungkapan kekesalan juga menyerang Ramos. Tak terkecuali oleh negeri ajaib seperti Indonesia. Tidak terima bahwa saudara sesama muslim dianiaya, apalagi sampai ada kabar yang bersangkutan terancam tidak bisa ikut ke Piala Dunia 2018 di Rusia, salah seorang suporter Liverpool di Indonesia, Mohammad Dendi Budiman merencanakan akan mengadakan “Aksi Bela Mohamed Salah”.
Seperti yang dilansir dari CNN, acara ini sebenarnya adalah acara doa bersama, lalu diakhiri dengan buka bersama. Di luar itu, acara juga akan jadi gerakan sosial bagi-bagi takjil, sekaligus menyiapkan infak yang jika nanti dananya berlebih akan disumbang ke pesantren yatim piatu.
Aksi ini tentu akan lebih indah jika pendukung Madrid di Indonesia juga melakukan aksi serupa di depan Kedutaan Mesir dengan tajuk “Aksi Maaf Sergio Ramos”. Apalagi jika kedua kelompok suporter ini kemudian janjian bertemu dan melakukan aksi buka bareng untuk “Mendoakan Mohamed Salah dan Memaafkan Sergio Ramos”.
Toh, tujuannya kan juga baik. Saling mendoakan dan saling memaafkan. Tidak perlu kan harus nunggu lebaran segala untuk memaafkan? Atau harus ada yang masuk penjara dulu, biar salah satu penggagas aksi bisa puas? Ah, sepertinya fanatisme suporter sepak bola kita sedikit lebih dewasa daripada fanatisme yang sebelah. Eh.
Ralat: Pada tulisan ini, sebelumnya Mojok merilis konten tulisan “Big Reds Indonesia” bakal mengadakan “Aksi Bela Mohamed Salah”. Tulisan ini diralat karena dari kantor berita yang dilansir Mojok penggagas aksi ternyata hanya mencatut nama “Big Reds Indonesia”.