Bakpia jadi salah satu camilan paling banyak dicari di Jogja. Selain tekstur dan rasanya yang cocok di lidah banyak orang, camilan satu ini bisa bertahan lama. Itu mengapa, wisatawan banyak mencari bakpia Jogja untuk dijadikan buah tangan.
Tidak heran, sekarang ini banyak sekali merek bakpia bermunculan di Jogja. Merek-merek legendaris masih bertahan seperti Bakpia Pathok 25, Bakpia Pathok 75, Bakpia Kurnia Sari, hingga Bakpiapia. Di sisi lain, banyak pula merek baru bermunculan.
Saya tidak akan merekomendasikan salah satu merek. Sebab, tiap merek punya ciri khas dan keunggulan masing-masing. Di sisi lain, soal rasa itu selera. Bakpia yang enak di lidah saya belum tentu enak di lidah orang lain. Terlebih lidah saya ini “Jogja banget” alias suka yang manis-manis dan rasa yang medhok.
Di sini saya hanya akan membagikan tips memilih bakpia Jogja. Sebab, di beberapa tulisan Mojok, kerap saya dapati tulisan-tulisan bernada kecewa terhadap camilan khas yang satu ini.
Sebagai orang Jogja asli, saya memang tidak setiap hari ngemil bakpia. Namun, saya punya teman yang membuka jasa jastip barang-barang Jogja. Salah satu yang paling sering diminta pelanggannya adalah bakpia. Dia membagikan segudang siasat memilih bakpia agar tidak zonk.
#1 Pertama-tama, kenali dahulu berbagai macam jenis bakpia di Jogja
Sebelum jajan, kalian perlu tahu kalau inovasi seputar bakpia itu gila-gilaan. Isian bakpia awalnya hanya kacang ijo, cokelat, mentok-mentok keju. Kini kalian bisa menemukan bakpia dengan rasa matcha, ubi ungu, hingga capucino.
Jenis bakpia pun makin beragam. Awalnya hanya ada pilihan kering dan basah. Kini ada pilihan bakpia kukus. Banyak orang menilai, jenis yang terakhir ini menyalahi kodrat bakpia yang seharusnya dipanggang. Bakpia kukus malah mendekati bolu daripada bakpia Jogja.
Wisatawan perlu hal di atas sebelum membawa pulang bakpia sebagai oleh-oleh. Jangan sampai yang ada dalam bayangan adalah bakpia panggang, tapi mampir ke toko bakpia kukus. Setelahnya baru ngomel-ngomel kalau rasa bakpia Jogja seperti bolu kukus pada umumnya. Hadeh …
#2 Beli di gerai-gerai terpercaya
Sebagai wisatawan yang hendak membeli oleh-oleh, pastikan bakpia yang kalian pilih punya kualitas terbaik. Kasihan penerima oleh-oleh kalau harus menerima buah tangan yang biasa aja. Di sisi lain, di kehidupan sosial seperti sekarang ini, oleh-oleh bak harga diri. Jangan sampai kita jadi bahan gunjingan karena membawa oleh-oleh yang tidak berkualitas.
Itu mengapa, kalian perlu bawakan oleh-oleh yang berasal dari gerai-gerai terpercaya. Ingat, gerai terpercaya tidak melulu gerai yang ternama ya. Ada juga gerai-gerai yang namanya asing di kuping wisatawan, tapi jadi andalan warlok. Kalau boleh meminjam istilah zaman sekarang, merek bakpia underrated-lah.
#3 Di musim liburan, usahakan beli bakpia di pagi hari
Tips yang satu ini baru saya tahu dari kawan yang membuka jastip barang-barang khas Jogja tadi. Upayakan pergi ke toko oleh-oleh atau toko bakpia di pagi hari. Terutama di saat peak season seperti libur akhir tahun atau libur panjang lain. Alasannya, stok camilan satu ini akan cepat habis karena terlalu banyak pembelinya. Dengan datang di pagi hari saat toko baru saja buka, kemungkinan besar stok bakpia masih lengkap. Baik dari segi jenis maupun rasa.
Baca halaman selanjutnya: #4 Jangan pasang …











