MOJOK.CO – Nunggu waktu buka puasa, paling enak sambil maraton drakor alias Drama Korea. Namun, buat kalian yang lagi bosen dengan drama percintaan mainstream, mungkin bisa menyimak beberapa drakor yang nyeritain soal politik.
Belakangan, dunia perdrakoran memang lagi asyik-asyiknya. Tahun ini saja, kita tak hanya dijejali kisah romansa muda-mudi negeri ginseng. Tapi, di beberapa drakor yang sudah tayang, ada intrik-intrik lain yang menarik buat diikuti. Sebut saja Money Heist: Joint Economic Area yang mendebarkan. Dan, The Glory, kisah perempuan tangguh yang mendedikasikan hidupnya untuk balas dendam.
Nah, untuk daftar berikut ini, kalian bakal menjumpai kisah yang begitu politis karena menceritakan kekuasaan lengkap dengan intrik di dalamnya.
Lantas, apa saja drakor yang bertema politik ini?
#1 Six Flying Dragon (2015)
Rekomendasi pertama adalah Six Flying Dragons, yang tayang pada 2015 lalu. Serial ini merupakan drama sejarah Korea yang mengikuti kisah enam tokoh penting yang terlibat dalam perjuangan untuk mengubah masa depan Korea pada abad ke-14.
Tokoh utama dalam drakor ini adalah Lee Bang-won (diperankan oleh Yoo Ah-in), putra ketiga Raja Taejo, pendiri Dinasti Joseon.
Diceritakan bahwa Lee Bang-won berteman dengan lima orang lainnya, yang memiliki tekad yang sama untuk mengubah nasib negara mereka.
Dalam perjalanannya, Lee Bang-won dan teman-temannya menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Sebut saja, konflik politik dan intrik istana, serta perjuangan melawan invasi Mongol yang mengancam keamanan Korea.
Drakor ini mendapat ulasan yang cukup positif mengingat akting para pemeran dan sinematografi yang amat memukau.
Berisi total 50 episode, Six Flying Dragons cocok buat nemenin ngabuburit kamu di bulan puasa ini.
#2 The K2 (2016)
Beranjak setahun kemudian, pada 2016, tayang drakor bertema politik lain yang tak kalah seru berjudul The K2.
Serial ini mengisahkan tentang Kim Je Ha (diperankan oleh Ji Chang Wook), seorang mantan tentara bayaran yang kembali dipekerjakan untuk melindungi istri calon presiden bernama Jang Se Joon (diperankan oleh Jo Sung Ha), dan putrinya Anna (diperankan oleh Im Yoon Ah).
Ia akan diberikan imbalan berupa semua akses dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk membunuh calon presiden lain, Park Kwan-soo, yang diketahui terlibat dalam pembunuhan kekasih Kim Je Ha.
Namun, seiring berjalannya waktu, Kim Je Ha justru menemukan dirinya terlibat dalam konspirasi politik yang amat rumit.
Serial yang terbagi menjadi 16 episode ini menggabungkan aksi, romansa, dan intrik politik menjadi satu kesatuan dan cukup sukses karena meraih berbagai penghargaan nasional pada 2016 lalu.
#3 Mr. Sunshine (2018)
Rekomendasi berikutnya adalah Mr. Sunshine. Drakor ini mengambil latar belakang pada akhir abad ke-19 di Korea. Bercerita tentang kisah seorang anak yatim piatu bernama Eugene Choi (diperankan oleh Lee Byung-hun), yang diangkat oleh seorang prajurit AS selama Perang Amerika-Spanyol di Korea.
Eugene Choi, pada gilirannya tumbuh dewasa di AS dan menjadi seorang prajurit yang terlatih dengan baik. Setelah bertahun-tahun berlalu, ia kembali ke Korea dengan misi mencari kebenaran tentang keluarganya.
Di Korea, Eugene bertemu dengan Go Ae-sin (diperankan oleh Kim Tae-ri). Go Ae-Sin seorang putri bangsawan yang ternyata aktif dalam gerakan kemerdekaan Korea. Keduanya pun saling jatuh cinta. Hubungan mereka harus melewati banyak rintangan, termasuk konflik politik dan perbedaan budaya.
Selain kisah cinta mereka, drakor ini juga menyoroti konflik yang terjadi antara Korea dan Jepang, serta perjuangan rakyat Korea dalam mencari kemerdekaan dari penjajahan asing.
Boleh dibilang, Mr. Sunshine menjadi salah satu drakor terbaik dalam menyoroti sejarah panjang hubungan Korea dengan Jepang. Serial ini jadi tontotan wajib, terutama bila kamu pecinta drama sejarah. Gimana, tertarik nonton?
#4 Chief of Staff (2019)
Kalau kamu gemar ngikutin kehidupan para politisi, nah, drakor berikut ini mungkin cocok buat kamu.
Chief of Staff yang tayang pada 2019 lalu, merupakan drakor yang mengikuti kisah seorang politikus ambisius bernama Jang Tae Joon (diperankan oleh Lee Jung Jae). Ia bekerja sebagai kepala staf di kantor anggota parlemen.
Dalam serial ini diceritakan bahwa Tae Joon terus berusaha naik pangkat dalam dunia politik. Namun, ia terus dihadapkan pada berbagai konspirasi, intrik, dan kepentingan yang rumit.
Bahkan, di tengah-tengah perjuangan politiknya, Tae Joon menemukan dirinya terlibat dalam berbagai skandal dan masalah pribadi yang turut mempengaruhi karier politik dan kehidupan pribadinya.
Banyak ulasan menyebut bahwa Chief of Staff adalah drakor yang menghadirkan penggambaran yang realistis dan jujur tentang dunia politik, yang penuh dengan korupsi, kepentingan, dan pengkhianatan.
Jadi, politik itu jahat apa enggak, nih?
#5 Snowdrop (2021)
Rekomendasi terakhir, dan bisa dibilang terbaik dalam genrenya. Snowdrop adalah drama Korea yang berlatar tahun 1987. Tahun tersebut, adalah masa yang krusial dalam sejarah Korea Selatan karena mencakup Gerakan Demokrasi Juni 1987. Gerakan protes massal itu bertujuan memaksa rezim diktator untuk mengadakan pemilihan umum yang adil.
Gerakan ini pun menghasilkan pemilihan demokratis pada Desember 1987, yang menandakan berakhirnya pemerintahan kelima Republik Korea yang otoriter dan terbentuknya pemerintahan yang demokratis. Potret ini bisa dilihat dalam film 1987: When The Day Comes (2017).
Sementara Snowdrop, mengisahkan tentang seorang mahasiswa bernama Im Soo Ho (diperankan oleh Jung Hae In), yang secara tidak sengaja masuk ke kampus universitas perempuan dan bertemu dengan Eun Young Cho (diperankan oleh Kim Ji Soo).
Singkat cerita, mereka saling jatuh cinta. Namun, perbedaan latar belakang dan berbagai kejadian-kejadian tragis yang terjadi sepanjang tahun tersebut, membuat hubungan mereka jadi rumit.
Film ini tak hanya memotret bagaimana perjuangan cinta kedua sejoli tersebut, tapi sekaligus memberi gambaran yang jujur tentang Korea pada masa itu: kejam, penuh ketegangan, dan ketidakadilan.
Buat kalian yang suka aktivisme dan kebetulan punya kisah cinlok pas lagi demo, sepertinya bakal relate.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Amanatia Junda