MOJOK.CO – Awkarin ngaku mengkonsumsi Xanax tiga kali sehari. Memangnya itu obat apa, sih? Apa betul kata orang kalau Xanax itu obat psikotik?
Beberapa waktu lalu Karin Novilda atau Awkarin bilang di akun Twitternya seperti ini, “It’s really sad when the only way for you to stay sane and stable it to consume those Xanax 3 times a day.”
Dari tweet tersebut, ada netizen yang memberikan tanggapan bercanda untuk obat yang disebut Awkarin. Ada yang menganggap bahwa obat yang disebut Awkarin adalah psikotik. Ada pula yang manggut-manggut memahami kalau kondisi Awkarin sedang tidak baik-baik saja.
Akan tetapi, sebetulnya Xanax itu obat apa, sih? Apa yang sebetulnya terjadi dengan Awkarin sehingga ia harus meminumnya tiga kali sehari?
Ternyata Xanax adalah sebuah merek obat. Di mana zat aktif yang terkandung di dalamnya adalah alprazolam. Awalnya, ia dibikin untuk membantu supaya tidur lebih berkualitas. Namun, dalam perkembangannya, ia digunakan untuk meredakan sindrom kecemasan, mengatasi depresi, serta gejala panik yang berlebihan.
Xanax merupakan obat yang termasuk jenis obat benzodiazepine. Ia tidak dapat digunakan dalam dosis yang besar dan diminum dalam waktu lama. Selain itu, tidak bisa digunakan asal-asalan tanpa disarankan oleh dokter terlebih dulu. Pokoknya pemakaian dan penggunaannya harus sesuai saran dokter. Nggak boleh ngawur dan asal mengkonsumsinya.
Selain Awkarin, Marshanda pun mengaku pernah mengkonsumsi obat tersebut sejak SMP. Ia mengungkapkan, dulu kalau nggak bisa tidur ia datang ke kamar mamanya dan bilang kalau lagi nggak bisa tidur. Mamanya pun langsung bilang, “Itu ada Xanax di meja makan, ambil saja setengah tablet.”
Ternyata, memang banyak orang yang menggunakan Xanax berawal untuk membantu kesulitan dalam tidur atau perasaan cemas terkait gangguan fisik, seperti jantung berdebar, perut kembung. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam racikan obat untuk mengatasi keluhan psikosomatik. Alias, perasaan merasa sedang sakit, meski kalau secara fisik diperiksa tidak terjadi apa-apa.
Nah, Xanax menjadi salah satu jenis obat cemas berjenis benzodiazepin yang cukup efektif. Namun dengan “waktu kerja” yang pendek, akhirnya obat ini sering digunakan beberapa kali dalam sehari. Yang bikin sedih, obat ini punya efek tolerasi atau meningkatnya dosis. Selain itu, juga bisa bikin orang yang mengkonsumsinya jadi ketergantungan yang berat kalau tidak dalam pengawasan yang tepat dan bijak. Hingga akhirnya, kebutuhan untuk penggunaannya bisa jadi ketergantungan fisik dan psikis. Apalagi pada orang yang mengkonsumsi alkohol dan punya riwayat mengkonsumsi zat narkotika.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dasar yang kuat soal alasan seorang pasien mengkonsumsi Xanax. Supaya pasien tidak menjadi ketergantungan dan bijak ketika mengkonsumsinya. Pasalnya, tidak sedikit yang kemudian menggunakannya dengan dosis yang terus naik sehingga jadi sulit lepas. Meski pada awalnya sering kali dilatarbelakangi karena merasa cemas dan sulit tidur.
Karena penggunaan obat ini dalam waktu yang cukup lama jelas-jelas tidak baik. Memang baiknya ada niatan untuk berhenti menggantungkan kecemasan pada obat tersebut. Jika tidak, bukannya menyelamatkan, obat ini justru bisa membahayakan. Jadi, sungguh penting untuk berkonsultasi ke dokter kalau memang telah menggunakan obat tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. (A/L)