MOJOK.CO – Menjadikan badan tetap fit saat mudik memang gampang-gampang mudah. Apalagi kita memutuskan tetap berpuasa selama perjalanan~
Hari Raya Idul Fitri bagi mayoritas masyarakat Indonesia, memang telah dijadikan momen untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Biasanya hal ini akan dilakukan saat hari-hari terakhir kita menjalankan puasa Ramadan. Sebetulnya, sebagai musafir kita diperbolehkan untuk tidak berpuasa—dengan ketentuan jarak tertentu. Namun, tidak semua orang memilih untuk tidak berpuasa dengan berbagai alasan. Eman-eman mungkin jadi salah satunya. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memilih untuk tetap berpuasa saat perjalanan mudik, perlu ada kesiapan yang dilakukan. Hal ini supaya kita tetap dapat berpuasa dengan lancar selama perjalanan mudik.
Yang utama adalah, kita harus memenuhi asupan nutrisi dan cairan di dalam tubuh kita sebelum berangkat mudik—lebih tepatnya saat sahur dan berbuka. Asupan ini akan membatu tubuh kita untuk tetap fit serta dapat menjaga konsentrasi kita selama perjalanan. Jika diperlukan, kita juga dapat menambahkan multivitamin untuk dikonsumsi.
Jika ternyata waktu sahur dan berbuka, kita berada di tengah perjalanan mudik, jangan sampai kita lupa untuk membawa bekal makanan. Nggak perlu yang ribet-ribet, yang penting nutrisinya terjamin, ya. Oh ya, yang rasanya enak juga jangan lupa dipertimbangkan. Anggap saja sebagai apresiasi pada diri kita sendiri.
Oh ya makanan yang nggak ribet dan tapi rasanya enak-enak aja untuk dikonsumsi misalnya, air mineral, kurma, buah-buahan, ataupun gandum. Btw, karena banyak orang Indonesia yang nggak doyan-doyan amat sama roti gandum karena nggak terbiasa sama rasanya, roti gandumnya bisa dipanggang dulu lah, ya. Dijamin rasanya sungguh jauuuh lebih enak di mulut kita para pencinta nasi tiada tara.
Pokoknya, jangan lupa bawa makanan untuk berjaga-jaga. Walau kita merasa yakin kalau dalam perjalanan kita akan sangat mudah menemukan makanan. Sayangnya, nggak ada garansi apa pun soal kondisi ini. Jadi, tidak ada salahnya untuk menyiapkan terlebih dahulu, bukan?
Untuk meminimalisir potensi terjadinya hal-hal yang tidak kita suka dan bikin nggak nyaman selama perjalanan. Mendingan hindari betul makanan pedas dan bersantan. Senyaman apa pun perjalanan, dia tetap tak senyaman berada di rumah. Nggak mau kan, bolak-balik ke toilet karena sakit perut terlalu banyak makan makanan yang pedas? Selain bikin kita jadi capek, kasihan orang lain yang ngantri juga, sih.
Sebelum berangkat mudik, hendaknya kita juga menyempatkan diri memeriksakan kondisi kesehatan kita. Apalagi, kalau ternyata kita punya riwayat penyakit dan keluhan terhadap jenis makanan dan cuaca tertentu. Jadi, jangan abaikan soal kesehatan yang paripurna ini. Daripada nanti bikin kita ribet sendiri selama perjalanan. Iya, sebelum libur biasanya lembur memang melanda. Namun, jangan lupa sempatkan untuk cukup istirahat dan nggak ngawur dengan makanan yang kita konsumsi. Supaya kita nggak capek-capek amat dan kondisi kita nggak ujug-ujug nge-drop begitu saja.
Oh ya, jangan lupa juga untuk membawa obat-obatan. Lagi-lagi untuk berjaga-jaga. Meski ini juga penting dipersiapkan dan harus dibawa kalau kita memang punya permasalahan kesehatan tertentu. Obat-obatan sederhana semacam minyak kayu putih atau obat masuk angin, jangan lupa. Suhu dan udara di tempat yang berbeda, bisa menjadikan tubuh kita butuh waktu untuk menyesuaikannya. Ya, siapa tahu dalam proses penyesuaian tersebut, kita memang butuh obat-obatan sederhana ini. Siapa tahu, loh, ya~
Kalau kita mengendarai kendaraan pribadi saat mudik, jangan lupa untuk sering-sering beristirahat. Ya, setidaknya setiap 2-4 jam sekali. Sesehat apa pun kita, tubuh tetap butuh direnggangkan sejenak. Supaya otot-otot kaku dan bikin nggak nyaman itu, bisa bikin nyaman lagi dan lagi. Selain otot, mata juga butuh diistirahatkan setelah terlalu lama berkonsetrasi dengan jalanan—yang biasanya jadi rame karena pada mudik. Ya, daripada terjadi apa-apa karena ngantuk, kan lebih jos kalau kita mengantisipasi sebelumnya~
Begini, ya, tentu kita pengin bisa berbahagia dengan maksimal di kampung halaman, kan? Oleh karenanya, kondisi tubuh kita harus terus dijaga, supaya mudik tidak malah jadi ke-KO-an belaka. Oke?