MOJOK.CO – Merasa pusing, lemas, tidak nafsu makan, hingga disorientasi tempat? Jangan kira kamu lagi jatuh cinta. Bisa jadi, kamu sedang mengalami gejala tipes!
Pancaroba, atau peralihan musim yang ditandai oleh keadaan udara tidak menentu, banyak angina besar, dan sebagainya. Pagi hingga sore udara begitu panas, untuk kemudian hujan deras disertai angin kencang begitu malam hari. Hujan semalaman, paginya kembali panas. Banjir, tapi dengan hawa panas. Bakteri dan virus menari-nari, terlihat begitu bahagia.
Gawat, tubuh tidak bisa beradaptasi dengan perubahan musim. Tubuh jadi rentan, mudah terserang penyakit. Flu, demam, hingga yang sungguh tak enak: gejala tipes mulai muncul. Apalagi kalau dikolaborasikan dengan demam berdarah atau flu tulang. Sudah, tubuh jadi sangat lemas, dan berbahaya jika tidak segera ditangani dokter.
Oleh sebab itu, kenali gejala tipes supaya kamu semua bisa menyiapkan diri menghadapi salah satu sakit yang umum diderita kelas pekerja seperti kita ini.
Penyakit dan gejala tipes disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Karena penyebabnya bakteri, maka penyakit tipes atau juga disebut sebagai demam tifoid sangat menular. Orang yang terinfeksi bisa menularkan bakteri dari tubuh mereka melalui feses (tinja) dan urin.
Gejala tipes biasanya akan mulai muncul sekitar satu atau dua minggu setelah seseorang terinfeksi dengan bakteri Salmonella typhi. Kamu perlu mengenali gejalanya sejak dini supaya bisa segera ditangani. Berikut ciri-ciri yang umum terlihat dari gejala tipes:
- Demam atau panas tinggi, bisa mencapai 39 hingga 40 derajat Celcius.
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit perut
- Tidak nafsu makan
- Sembelit atau diare
- Ruam berupa bintik-bintik merah muda kecil
- Pegal-pegal
- Lemas
- Rasa Kebingungan, seperti disorientasi tempat dan lingkungan.
Beberapa yang paling umum terasa adalah sakit kepala, nyeri otot, tidak nafsu makan, pegal, lemas, dan disorientasi. Sebuah keadaan yang juga kamu-kamu semua rasakan ketika jatuh cinta, bukan? Tiba-tiba tidak nafsu makan, lemas, dan disorientasi ketika chat wasapmu tidak kunjung dibalas.
Maka bisa jadi, bukannya jatuh cinta, kamu justru kena gejala tipes. Makanya, jangan senang dulu. Karena terkadang, lebih mudah menyembuhkan gejala tipes ketimbang move on dari jatuh cinta with people we can’t have. MAMAM!
Sudah paham dengan gejala jatuh cinta? Ahh maaf, maksud saya gejala tipes? Kalau sudah paham, kamu juga perlu waspada lantaran gejala tipes itu sangat mudah kembali lagi. seperti jatuh cinta, gejala tipes juga bisa susah move on.
Gejala tipes biasanya muncul lagi dua minggu setelah demam reda. Sekitar 10 persen pengidap tipes mengalami gejala kambuhan selama satu hingga dua minggu. Ketika kamu begini lagi, biasanya dokter memberikan antibiotik lagi, walaupun gejala yang kamu alami tidak separah sebelumnya.
Bila masih ditemukan bakteri Salmonella typhi pada feses atau tinja, maka kamu akan dianjurkan untuk kembali mengonsumsi antibiotik selama 28 hari. Tujuannya untuk melenyapkan bakteri sekaligus mencegah pengidap menjadi carrier (pembawa bakteri).
Perlu kamu ketahui juga bahwa vaksin atau imunisasi tidak bisa melindungimu 100 persen dari penyakit tipes. Kamu masih berisiko terkena tipes walaupun sudah diimunisasi. Bila tiba-tiba demam setelah berkunjung ke tempat dengan kasus tipes paling tinggi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jangan curhat ke teman, karena ini bukan jatuh cinta.
Begitu ya. Semoga kamu selalu sehat, my love. Uwuwu~