Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

Mengemudi Fortuner, saya berani agak ngasal, salip kanan dan kiri. Bahkan, tidak jarang melewati tanda garis lurus, yang sebenarnya dalam aturan tidak boleh menyalip dari kanan. Pokoke langsung loss doll.

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
18 Maret 2023
A A
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Ilustrasi Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Beruntung, untuk keluar dari Parakan, Temanggung, posisi jalan lebih banyak menurun. Jadi, saya malah lebih sering menginjak pedal rem daripada gas. Dan di situlah barangkali kelebihan Fortuner. 

Kekhawatiran saya adalah bagaimana saat menyalip mobil kecil apalagi truk? Apakah riskan atau tidak, terlebih ini mobil yang cukup besar. Bisakah saya tidak menyerempet, dan amit-amit, menabrak pengendara lain? 

Namun, pikiran saya sirna. Saat mengemudi Toyota Fortuner, terlebih jalan turun, dan dengan lebar jalan cukup luas, entah kenapa saya cukup leluasa mengemudinya. 

Secara tidak sadar pula, saat iseng mata melirik ke jarum speedometer, ternyata angkanya mencapai 100. Tapi, anehnya, tetap saja seperti terasa pelan.

Saya mencapai Pringsurat nggak sampai setengah jam. Kalau menggunakan Brio dan Sirion (mobil orang tua), tentu saja akan lebih dari setengah jam. 

Begitu melewati Pringsurat, jalan mulai menanjak. Kali ini, lawannya adalah truk dengan beraneka macam muatan. Di sinilah saya mulai lebih sering menginjak pedal gas ketimbang pedal rem. 

Ego mulai naik

Mengemudi Toyota Fortuner, saya berani agak ngasal, salip kanan dan kiri. Bahkan, tidak jarang melewati tanda garis lurus, yang sebenarnya dalam aturan tidak boleh menyalip dari kanan. Pokoke langsung loss doll. Wah saya kaget sendiri. Kalau pake mobil kecil (baca: Sirion), saya jarang melakukannya. Antara timing tidak pas atau tidak ada keberanian melakukannya. 

Apalagi kalau lawannya truk gandeng, truk muatan, truk kosong, dan ketiganya berurutan. Ya mesti harus sabar. Lebih baik anteng di belakangnya. 

Kemudian, saya sengaja belok ke arah Banyubiru ketimbang lurus melewati Ambarawa. Di situ, ya, sama saja. Barangkali benar kata orang-orang, “Mengemudi Toyota Fortuner Itu bebas hambatan.”

Hal yang sama saya rasakan saat melewati Dusun Semilir. Saya masih melakukan hal serupa, dan tidak jarang saya berani menekan klakson. Tindakan yang, jujur saja, jarang saya lakukan. Entah kenapa saya kok berani melakukannya. 

Makanya, tidak heran saya bisa sampai Ungaran kurang lebih dua jam. Sebagai pengemudi pemula, saya cukup memberikan apresiasi pada diri sendiri. 

Rute Ninja Hattori di Ungaran-Demak

Tempat tujuan sebenarnya adalah Mranggen, Demak. Itu daerah perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak. Untuk melewatinya, agar lebih cepat, saya biasanya lewat Karangjati (jalan alternatif).

Saya sudah ke sana sebanyak dua kali. Jalanannya seperti rute Ninja Hatori. 

Mendaki gunung, lewati lembah

Iklan

Sungai mengalir indah

Ke samudra

Bersama teman, berpetualang

Kalau kamu tidak terbiasa melewati jalan naik turun, berkelok, dan kemudian kendaraanmu kebetulan tidak prima, lebih baik lewat jalur lain. Pun, rute ini agak sempit sehingga kalau berpapasan, terutama berjumpa truk, salah satu harus mengalah dan berhenti. 

Dengan Sirion, mau tidak mau, saat menanjak, saya lebih memilih mematikan AC. Namun, saya masih belum tau jika mengemudi Toyota Fortuner. Dan ternyata, saya tidak perlu mematikan AC. Semua aman terkendali. Tanjakan demi tanjakan mudah dilalui.

Kekhawatiran saya ketika melalui jalan kecil adalah bersenggolan, ternyata sirna. Entah kenapa, pengemudi mobil dari arah berlawanan selalu berhenti terlebih dahulu dan mempersilakan Toyota Fortuner jalan terlebih dahulu. Tanpa pengawalan dari pihak berwenang pun sepertinya pengemudi lain paham. Fortuner harus yang terdepan.

Barangkali ini yang membikin pengemudi Fortuner mendongakkan kepala. Selalu merasa harus didahulukan. 

Saya sampai tempat tujuan lebih awal dari perkiraan. Sekali lagi saya mengapresiasi diri sendiri. Kekhawatiran hanyalah kekhawatiran. 

Perasaan setelah mengemudi Toyota Fortuner

Jujur saja, harus diakui mengemudi Toyota Fortuner sungguh-sungguh nyaman. Terutama di bagian depan. Tapi, di baris kedua, ada perasaan tidak nyaman bagi penumpangnya. Menurut pengakuan istri, ketika terkena jalan berlubang, goncangannya sedikit terasa. Katanya, lebih nyaman Xpander. 

Beberapa hal unik seperti cara mengelola jok depan pengemudi untuk maju dan mundur telah terjawab. Ada semacam gagang berjumlah dua buah. Fungsinya mengontrol kursi untuk lebih tinggi atau rendah, serta membuat jok menjadi lebih maju atau lebih mundur.

Kemudian, untuk mematikan mesin, ini yang cukup unik bagi saya. Jika mobil-mobil lainnya, terutama yang menggunakan keyless, begitu pencet tombol, mesin langsung mati. 

Tetapi tidak dengan Toyota Fortuner. Setelah memencet tombol tersebut, ada sekitar satu sampai dua menit untuk kemudian mesin mati. Saya sempat bingung. Ini kalau ditinggal, apakah aman atau tidak? Bagaimana jika mesin masih menyala kemudian datang orang berbuat jahat? 

Pertanyaan tersebut telah terjawab setelah teman saya memberikan informasi menarik. Katanya, dengan sistem seperti itu, membuat mesin tidak cepat rusak. 

Barangkali sama seperti orang berolahraga. Ketika usai berolahraga dan kemudian badan penuh keringat, tidak baik apabila langsung mandi. Bersihkan keringat, diamkan badan sejenak hingga panasnya hilang dan setelahnya mandi.

AC? Jangan ditanya. Dinginnya stabil.

Tapi, yang paling saya salut adalah bensin. Parakan-Ungaran-Demak-Ungaran-Parakan hanya hilang satu strip. Wah irit betul. Apakah ini dampak positif dari penggunaan Pertamina Dex? Atau Bio Solar? Saya nggak tahu. Wong belum pernah coba isi bensin.

Hikmah yang penting saat mengemudi Toyota Fortuner adalah mengendalikan hawa nafsu

Mengapa begitu? Sebab, inginnya tuh ngegassss dan nyalip. Kalo nggak terkelola dengan baik, jadinya, yang, seperti di berita-berita masa kini. Pengemudi Fortuner sering diolok-olok bahkan cenderung dianggap arogan. 

Percayalah, mengendalikan hawa nafsu adalah cara terbaik mengemudi Fortuner dan mobil-mobil besar lainnya. Termasuk Jeep Rubicon juga.

BACA JUGA Apa Sih Maunya Toyota Bikin SUV Kayak Fortuner? dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Penulis: Moddie Alvianto

Editor: Yamadipati Seno

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2024 oleh

Tags: fortunerJeep RubiconSUV fortunertoyotatoyota fortuner
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja Mojok.co
Pojokan

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja

14 September 2025
kerja di Surabaya dengan gaji Jepang. MOJOK.CO
Sosok

Pertama Kali Lamar Kerjaan dari Job Fair di Surabaya, Nggak Nyangka Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan di Jepang

26 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO
Otomojok

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025
Innova Zenix Mobil Kelas Sultan, Innova Reborn Kelas Warteg MOJOK.CO
Otomojok

Stop Membanggakan Innova Reborn Sambil Meremehkan Innova Zenix, Kenangan Boleh Indah tapi Masa Depan Selalu Tentang Adaptasi

19 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.