Popularitas di industri rental
Dua teman saya berkolaborasi untuk membangun sebuah bisnis sewa kendaraan. Usaha ini mereka rintis sejak 2024. Nama usaha mereka adalah Si Rental Jogja. Kamu bisa mengunjungi website mereka di sirentaljogja.com. Siapa tahu kamu lagi butuh sewa motor di Jogja.
Nah, selama hampir satu tahun ini, permintaan sewa Yamaha NMAX jauh mengungguli Honda PCX. Bahkan, permintaan PCX sendiri masih kalah jauh dari Vario 125 atau 160, Honda Beat, dan Scoopy.
“Sudah sejak awal nggak banyak yang minat sama PCX. Makanya nggak kami masukin ke website. Nggak tahu, deh, kenapa begitu. Permintaan NMAX lebih tinggi. Mungkin lebih populer aja kalau soal matik premium,” kata Mas Irul, co-owner Si Rental ketika saya wawancara.
“NMAX itu cuma kalah sama permintaan Vario 160. Bukan dari sisi permintaan juga, tapi harga sewa,” lanjut Mas Irul sambil tertawa.
Yang terjadi kepada Si Rental memang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Platform tiket.com secara khusus menyebutkan Yamaha NMAX sebagai pilihan motor matik premium untuk wisatawan.
Dinamika yang terjadi di bisnis rental motor ini menarik. Sekitar 2 tahun yang lalu, saya cukup rutin menonton konten TikTok tentang persewaan motor dan mobil. Saya mengamati, jumlah Honda Beat di dalam garasi sangat banyak. Maklum, Beat ini bahkan menjadi skutik paling laris di Indonesia.
Namun, tahun ini, saya melihat jumlah NMAX dan PCX sudah terlihat lebih banyak di garasi. Ini menunjukkan preferensi pengguna akan sebuah motor yang bisa memenuhi kebutuhan. Untuk wisatawan, salah satunya, adalah bagasi yang luas. Dan dua skutik premium bongsor itu mampu menjawab kebutuhan tersebut.
Keberhasilan Yamaha melawan stigma Honda
Menurut data yang saya baca, PCX itu lahir duluan ketimbang NMAX. PCX masuk ke Indonesia pada tahun 2010 sebagai motor CBU (Completely Build Up) dari Thailand dengan mesin 125cc. Kemudian, pada 2012, hadir kelas 150 dengan status yang sama. Baru pada tahun 2017, ia mulai diproduksi secara lokal di Indonesia.
NMAX sendiri baru hadir di Indonesia pada 2015. Bedanya, motor ini langsung dirakit secara lokal. Saat itu, motor ini menawarkan mesin yang lebih modern dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation) dan fitur yang lebih canggih. Harganya juga lebih terjangkau.
Nah, sangat menarik mengamati data di atas dengan psikologi orang Indonesia tentan sebuah brand. Jadi kita sama-sama tahu kalau Honda menjadi top of mind orang zaman dulu. Mau merek apa saja, disebutnya tetap “motor Honda”. Hal ini berdampak besar kepada berbagai varian Honda terdahulu seperti Supra, Supra X, dan lain sebagainya.
Namun, situasi berbeda terlihat dari catatan keunggulan NMAX dibanding PCX. Artinya, lewat skutik premium ini, Yamaha berhasil melawan, bahkan meruntuhkan, stigma tersebut. Saya rasa keberhasilan ini patut mendapat apresiasi. Pasalnya, melawan stigma itu bukan ikhtiar yang mudah.
Apalagi jika kita mempertimbangkan ini dari sisi bisnis. Kamu membutuhkan perencanaan yang matang. Mulai dari desain motor, mesin, hingga strategi campaign.
Atas keberhasilan ini, setidaknya, saya jadi pengin beli NMAX. Setelah sebelumnya nyaman pakai Mio Sporty. Salah satu produk Yamaha yang juga oke. Menurut saya.
Penulis: Moddie Alvianto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Semua Orang Membenci Honda PCX dan Yamaha NMAX, Sampai Mereka Mencoba Motor Tersebut dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












