MOJOK.CO – Kepingin beli Mitsubishi Pajero Sport 4WD itu sebetulnya bukan masalah. Asal sesuai dengan kebutuhan dan tahu arti 4WD.
Kemarin saya mengunjungi dealer Mitsubishi terdekat. Walau belum pasti mau beli atau tidak, saya sudah cukup puas bila bisa mendatangi langsung dealer terdekat untuk mengetahui detail mobil.
Sudah sejak lama saya memang tidak mudah percaya ulasan orang lain atas suatu produk. Apalagi untuk mobil seperti Mitsubishi Pajero Sport sementara saya montir senior. Lagian, bisa membandingkan satu mobil dengan mobil lain secara langsung itu menyenangkan.
Kali ini, saya datang bersama anak dan istri untuk test drive beberapa mobil seperti New Xpander dan Mitsubishi Pajero Sport. Setelah test drive, secara umum, saya merasa lebih enak bawa New Pajero Sport ketimbang New Xpander.
Namun, kalau boleh memilih, saya bakal membeli New Xpander, yang mirip All New Livina. Lagian, Xpander Lebih pas sama keuangan keluarga.
Yah, setidaknya, itu yang ada di dalam kepala saya. Tentu beda sama yang dipikirkan istri saya. Dia menyangka saya bakal beli Mitsubishi Pajero Sport. Entah kenapa dia pengin banget mobil itu.
“Yang 4×4 Dakar AT saja, lebih bagus!”
Begitulah kata istri saya sambil menunjuk emblem di belakang New Pajero Sport silver yang dipajang.
“Dih, ngapain coba milih yang 4WD?”
Gimana ya, saya dan keluarga tidak memerlukan fitur tersebut bila mobil hanya digunakan untuk bepergian melewati jalan yang wajar saja. Bukan berupa lumpur, genangan, dan salju. Ya mana mungkin ada salju di Tangerang.
Keluarga saya belum butuh mobil Mitsubishi Pajero Sport yang 4×4. Iya, mobil 4×4 atau 4WD ini memang lebih canggih karena digerakkan oleh keempat roda. Berbeda dengan 4×2, di mana mobil digerakkan dua roda saja, depan atau belakang, tergantung produsen.
Lantas, apa ada bedanya mobil yang digerakkan dengan dua roda dengan empat roda, sementara mesinnya sama? Tidak mungkin juga mobil yang digerakkan dengan empat roda lebih kencang larinya, kan?
Benar, tidak ada beda kecepatan antara mobil 4WD dan 2WD selama memakai mesin dan transmisi yang sama. Kecepatan roda berputar itu sama saja, mengikuti putaran yang dihasilkan oleh transmisinya. Malah, dengan 4WD, bisa saja menghambat laju kendaraan karena beban dari komponen tersebut lumayan berat juga.
Bahkan ketika kemarin saya dan keluarga mencoba Mitsubishi Pajero Sport dengan mengaktifkan fitur 4WD, getaran kendaraan lebih terasa di dalam kabin. Macam suaranya lebih kasar bagi orang yang tidak menyukai New Pajero Sport. Namun, bagi pecinta mobil bermesin diesel, getaran dan suaranya bakal dianggap asik. Katanya: lebih garang. Hmm… oke deh.
Lantas, jika fitur tersebut tidak berefek pada kecepatan, terus mengapa diciptakan?
Fitur 4WD seperti yang ditanamkan ke Mitsubishi Pajero Sport diciptakan bukan untuk menambah kecepatan. Jadi, analogi matematik bahwa 4×4 lebih besar daripada 4×2 itu kurang tepat jika diartikan mobil 4WD lebih bagus.
Faktanya, kita kadang tidak memerlukan fitur tersebut. Jadi, sangat disayangkan jika fitur yang mahal itu dibeli tapi hampir tidak pernah digunakan, bukan?
Lagian, kalau bingung sama arti 4WD seperti istri saya, jatuhnya malah konyol. Kalau mau beli mobil, sebaiknya tahu bagaimana mobil itu digunakan dan pas dengan keperluan. Tidak perlu memaksa membeli yang nggak cocok sama kehidupan kita.
Lantas, apa fungsi fitur 4×4 atau 4WD di Mitsubishi Pajero Sport? Fitur ini akan sangat berguna ketika mobil melintas di jalanan berlumpur, yang tidak rata, bahkan macam bebatuan di sungai. Kalau untuk jalanan perkotaan yang lebih baik beli sesuai kondisi saja.
Lalu, apa jadinya bila mobil 2WD melewati jalan berlumpur atau tidak rata? Bila salah satu roda penggerak terperosok ke dalam kubangan lumpur, perbedaan gaya gesek akan terjadi. Mobil bakal terjebak di kubangan lumpur.
Salah satu roda yang menapak pada permukaan jalan yang rata dan kokoh akan berhenti. Roda yang “tercelup” ke dalam kubangan lumpur akan berputar sangat kencang mengikuti putaran mesin karena seluruh gaya putar dialirkan ke sana.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Di dalam transmisi mobil, ada komponen yang dinamakan gardan atau differential yang digunakan untuk memberi “kebebasan” kepada roda penggerak kanan dan kiri. Bebas dalam artian kecepatan putaran roda keduanya bisa tidak sama. Hal ini dibutuhkan karena saat kendaraan berbelok, roda pada sisi dalam putaran akan bergerak lebih lambat. Macam cara kerja kursi roda itu!
Nah, jika putaran roda kanan dan kiri tidak dibedakan, tegangan yang membahayakan drive shaft atau as roda atau poros roda penggerak akan terjadi. Bahkan bisa menyebabkan ban cepat aus karena mengalami gesekan yang terlalu besar.
Lebih ekstrem, poros roda penggerak bisa saja patah karena gaya pelintir yang terjadi. Nah, atas dasar itu, diciptakan gardan atau differential pada transmisi.
Namun, komponen gardan memiliki kelemahan bila kendaraan melewati jalan yang tidak rata atau berlumpur. Latar belakang itu yang melahirkan mobil 4WD seperti Mitsubishi Pajero Sport di mana keempat roda bisa berputar. Risiko terjebak kubangan lumpur akan berkurang.
Jadinya wajar saja apabila New Pajero Sport dibandrol lebih mahal Rp60 juta dibandingkan produk Mitsubishi Pajero lainnya. Mobil yang bisa untuk offroad ini dilengkapi komponen tambahan yang cukup besar, yaitu differential dan transmisi tambahan. Belum lagi propeller shaft sebagai penghubung gaya putar roda depan dan belakang yang sudah pasti memerlukan bahan yang kokoh, tapi ringan.
Jadi, sangat mubazir jika fitur 4WD ini tidak digunakan sebagaimana mestinya. Apalagi cuma buat gaya-gayaan saja, macam keinginan istri saya.
“Emang kamu tahu apa itu 4×4, Bun?”
“Kan yang 4×4 Mitsubishi Pajero Sport yang paling lengkap fiturnya. Nggak apa-apa, kan, nambah Rp60 juta, daripada menyesal nggak beli versi yang pro?”
“Kalau Bunda tahu apa itu 4×4 sih nggak masalah beli yang itu. Tapi, Bunda kan tidak tahu.”
“Tahu dong, dilihat dari angkanya saja udah kelihatan 4×4 lebih unggul! Smartphone aja, kalau versi angkanya lebih tinggi, makin bagus, kan? Buat keselamatan keluarga si, Yah!”
Dan begitulah, perdebatan yang sempat kami lakukan di depan Mitsubishi Pajero Sport sebelum mas-mas sales datang menghampiri.
BACA JUGA Ini Alasan Nissan Grand Livina Lawas Lebih Dicintai ketimbang All New Livina dan kisah menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.