MOJOK.CO – Motor matik merajai jalanan untuk satu dekade terakhir. Meski orang tak lagi asing terhadap motor matik, mash banyak orang melakukan kesalahan yang sering dilakukan pemilik motor matik.
Motor matik tidak diragukan lagi dominasinya. Motor yang dulunya menjadikan wanita sebagai target pasarnya malah menjadi motor yang tidak terbatas gender. Perkembangan motor matik bisa dilihat dari Mio biasa bermotif kembang hingga matik sporty macam ADV 150. Singkatnya, matik di masa kini adalah motor semua kalangan.
Selama satu dekade belakangan, penjualan motor matik memang naik drastis. Unit yang terjual per tahun bisa jutaan, melebihi kategori motor yang lain. Meski sudah beredar lama, bukan berarti orang paham betul perawatan motor matik. Banyak motor matik masuk bengkel bersumber dari kesalahan yang dilakukan pemilik motor matik itu sendiri.
Ada sejumlah kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik motor matik dan bisa berujung fatal. Untuk kalian pengguna motor matik, sebaiknya daftar ini harus dibaca dengan saksama daripada motor tiba-tiba mogok di jalan.
Kesalahan pengguna motor matik #1 Mematikan mesin dengan standar samping
Oke, memang mesin akan mati jika standar samping diturunkan. Tetapi bukan berarti itu jadi cara mematikan mesin. Efeknya tidak terasa instan, tapi perlahan: caranya dengan merusak aki atau membuat aki drop lebih cepat. Meski mesin mati, bukan berarti kelistrikan langsung mati. Aki yang terus-terusan mengisi daya ke lampu dan komponen lain padahal mesin mati membuat dayanya terbuang sia-sia.
Pada kasus NMax terbaru, indikator error langsung muncul begitu mematikan motor dengan standar samping. Karena motor dimatikan dengan cara tidak wajar, sistem motor membacanya sebagai kerusakan. Cara yang paling benar untuk mematikan motor adalah dengan memutar tuas kunci ke arah “OFF” dulu baru nurunin standar.
Kesalahan pengguna motor matik #2 Nggak paham seluk-beluk keyless system
Tidak semua motor mengadopsi keyless system, tapi ini penting karena kalau terjadi, ribet dan mahal setengah modyar. Motor yang menggunakan keyless system memang lebih praktis, tapi yang praktis biasanya punya jeroan yang lebih kompleks. Keyless system memaksa aki mengeluarkan daya lebih banyak, sehingga aki yang digunakan adalah aki yang berdaya lebih besar dan lebih mahal. Kalau Anda orangnya teledor, aki bisa drop bahkan hanya karena kesalahan kecil macam lupa mematikan motor.
Keyless system memang memberi rasa aman pada motor karena sejauh ini sistemnya belum ada yang bisa membobol. Kalau mau bobol kelistrikan PCX ya monggo, good luck. Tapi kalau Anda teledor, justru Anda kena batunya. Contoh jika kunci Anda hilang dan juga kehilangan barcode yang diberikan pada Anda, Anda harus membuat kuncinya dan harganya benar-benar mahal.
Jika sudah mematikan motor tapi khilaf nggak mematikan kunci, sinyal yang terus-terusan dikirim juga berisiko membuat aki drop. Tidak hanya aki, tapi baterai remot bisa habis. Motor keyless kan secanggih apa pun tetap butuh remot. Nggak ada remot = motor nggak bisa dipake.
Kesalahan pengguna motor matik #3 Nggak mengecek kondisi ban
Kondisi ban yang harus dicek bukan hanya masalah bannya sudah aus atau belum, tapi masalah tingkat angin dalam ban. Karena ukuran yang lebih kecil, masuk akal jika ban matik lebih rentan bocor, apalagi ban belakang. Kenapa ban belakang lebih rentan bocor? Karena tumpuan beban dan panas motor matik terletak di belakang. Ban belakang juga jadi gampang panas.
Tingkat angin ban harus diperhatikan. Kalau banmu anginnya kurang, menerjang polisi tidur akan memaksamu mendorong motor karena bannya bocor. Saran yang bisa saya berikan adalah ganti ban tubeless jika motormu ban bawaannya bukan tubeless. Ban tubeless memberikan kemudahan jika bocor karena Anda tidak harus membawanya ke tukang tambal ban. Cukup oleskan cairan anti bocor, selesai deh.
BACA JUGA Lebih Baik Bermain Hati daripada Bermain Lampu LED Kendaraan, Bikin Emosi! Dan artikel menarik lainnya di OTOMOJOK.