MOJOK.CO – Penyebaran virus corona di luar China memang mengkhawatirkan, tapiii sejauh ini masih bisa dikendalikan. Daripada bikin ini jadi bahan hoax dan bercandaan, yuk bikin persiapan buat jaga-jaga.
Sampai tulisan ini dibuat di Jogja pada 28 Januari 2020 jam 15.53 WIB, tercatat 106 orang meninggal dan lebih dari 4.614 terjangkit virus corona di seluruh dunia. Jumlah korban terinfeksi naik 65% dibanding kemarin, dan korban meninggal naik 30%.
Untuk mencegah penyebaran yang semakin parah, Pemerintah China sendiri sudah menutup akses ke Kota Wuhan dan sekitarnya yang secara tidak langsung berdampak pada setidaknya 60 juta orang terisolasi dan dilarang berpergian untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Setelah sebelumnya virus ini disebut hanya menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi, sekarang menteri kesehatan China bilang kalau virus ini bisa menyebar di masa inkubasi alias ketika si orang yang terinfeksi bahkan belum merasa kalau sudah terinfeksi.
Kalau melihat jumlah orang yang terjangkit, penyebaran virus corona ini terbilang sangat cepat. Dalam sehari, dikonfirmasi ada 1.300 orang terinfeksi. Di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat virus ini pertama kali ditemukan, tercatat sudah 2.700 orang dinyatakan positif terjangkit. Sebanyak 125 orang di antaranya dalam keadaan kritis.
Kalau dibandingkan waktu kasus SARS tahun 2002-2003 lalu, virus corona ini memang tidak terlihat semematikan SARS. Angka mortalitas virus Corona masih sekitar 3% artinya, dari keseluruhan orang yang terjangkit virus itu, “hanya” 3% saja yang akan meninggal. Beda dengan SARS yang mana angka mortalitasnya 10%, yang dalam rentang waktu November 2002-Juli 2003 membunuh 774 orang dari total 8.098 kasus yang ditemukan. Tapi karena virus ini menyebar jauh lebih cepat dibandingkan dengan SARS, banyak pakar berpendapat kalau virus ini tidak bisa dianggap enteng begitu saja.
Oh iya mungkin banyak yang belum tahu, salah satu penyebab banyak sekali orang terjangkit virus ini, virus ini bisa dibilang telat diketahui keberadaannya karena pemerintah China telat mengumumkan kepada publik soal keberadaan virus ini. Dampaknya, penyebaran virus sudah kadung terjadi dan banyak orang tidak bersiap dengan hal ini.
Ya gitu deh kalo negara punya protokol yang sangat ketat. Aturan pemerintah China memang mewajibkan pemerintah daerah untuk melaporkan dahulu temuan terkait penyakit menular ke Departemen Kesehatan Nasional China, dan sebelum dapat persetujuan dari Dewan Negara, pemerintah daerah tidak bisa membuat pengumuman terbuka kepada publik.
Hadeeeh, ini sih udah betulan kayak cerita fiksi aja. Sayangnya ini bukan fiksi tapi kenyataan.
Suremnya, di Indonesia, virus corona ini malah dijadiin bahan hoax dan bercandaan. Dibilang kalau itu senjata biologi lah, dibilang bisa nyebar lewat hape Xiaomi lah, sungguh memang dari sini kita bisa lihat kalau banyak orang nggak punya hati nurani.
Halo gaesss, daripada bikin itu jadi bahan hoax dan bercandaan, terus kena karma dan ketularan virus corona betulan, mending kita mendoakan mereka yang terdampak dan mawas diri dengan bikin persiapan gimana caranya biar kalau *amit-amit* virusnya ketahuan ada di Indonesia, kita bisa meminimalisir potensi tertular virus itu.
Karena nggak ada yang ngejamin kamu akan selalu baik-baik saja. Hari ini bisa jadi merasa sehat (orang-orang yang udah kena virus juga awalnya ngerasa gitu) Tapi besok kan kita nggak pernah tahu. Jangan sampai sadar pas udah terlambat karena virus corona ini belum ada vaksinnya. Dan dia, nggak sama kayak batuk pilek biasa yang bisa sembuh pakai panad*l dan kerokan.
Apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah terinfeksi virus corona?
Kalau kata para ahli, yang bisa kita lakukan adalah menjaga diri sendiri. Dalam artian, kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan.
Gimana caranya? Hadeeeh, masa kayak gini aja harus diajarin.
Jadiii, kalau pergi-pergi usahakan pakai masker dan bawa hand sanitizer. Sering-sering cuci tangan dengan bersih pakai sabun atau bahan yang ada alkoholnya (alkohol kesehatan lho ya), kalau bersin tutup mulut dan hidung dengan tisu, kalau nggak punya tisu, pakai tisu punya temen kamu, kalau temen kamu nggak punya juga, pakai siku kamu boleh deh. Untuk sementara, hindari juga makan hewan mentah, usahakan agar imunitas tetap tinggi, dan terakhir, tentu saja jangan lupa banyak-banyak minum air putih untuk refil air mata.
Kalau ngerasa nggak enak badan, inget, i s t i r a h a t.
Kecuali kamu baru saja berpergian ke China atau tanpa sengaja melakukan kontak dengan yang terinfeksi virus corona, kalau sakit batuk pilek, diobati dulu seperti biasa saja. Tapi kalau batuknya persistent alias udah diobatin tapi nggak hilang-hilang, terus kamu ngerasain nyeri dada, kesulitan bernapas, dan merasa super duper nggak sehat, segera datang ke rumah sakit terdekat!
Harus panik jangan?
Jangan.
Penyebaran virus di luar China memang mengkhawatirkan, tapiii sejauh ini perkembangannya masih bisa dikendalikan. Kalau PBB menyatakan wabah ini sebagai masalah kesehatan internasional yang darurat, baru boleh panik.
Terakhir, sering-sering berbuat baik ya, buat jaga-jaga biar kalau *amit-amit* ini betulan jadi bencana internasional, pas meninggal ada amal baik yang bisa kita andalkan.
BACA JUGA Deretan Hoaks Virus Corona, Cek Faktanya Agar Tidak Panik Berjamaah atau artikel lainnya di POJOKAN.