MOJOK.CO – Rumah Pakdhe yang awalnya sejuk dan damai itu berubah ketika Si Mbak, hantu kuntilanak, bawa temennya datang untuk meneror: penampakan kuntilanak hantu goyang!
Semua dimulai ketika Pakdhe membeli rumah baru setelah pensiun lalu diteror oleh penampakan kuntilanak.
Selama bekerja, Pakdhe tidak pernah tinggal serumah dengan keluarganya. Pakdhe dan Budhe menempati rumah dinas masing-masing. keduanya tinggal di kota yang berbeda. Anak-anak mereka tinggal bersama Budhe.
Setelah pensiun, Pakdhe memutuskan untuk membeli rumah di dekat rumah dinas Budhe. Rencananya, ketika Budhe pensiun nanti, mereka akan menetap di sana.
Pilihan Pakdhe jatuh ke sebuah rumah yang masih begitu asri. Rumahnya memang bangunan lama, tapi nggak terlihat seperti rumah tua di film horor. Beneran adem, ada kolam kecil di teras depan dan beberapa pohon yang tertata rapi.
Pembagian ruangan rumah ini enak banget. Ada kamar di dalam rumah, ada juga yang di luar. Nggak sumpek. Sinar matahari leluasa masuk lewat jendela. Rumah ini terang banget kalau sinar matahari masuk. Jauh dari kesan suram, apalagi angker.
Pakdhe langsung jatuh cinta dengan rumah ini sejak kali pertama melihatnya. Nggak lama, Pakdhe membeli rumah itu dan langsung tinggal di sana selepas pensiun. Budhe dan kaluarganya juga langsung diboyong. Mereka tinggal di rumah baru yang sejuk dan damai itu.
Namun, suasana damai itu nggak bertahan lama….
Beberapa minggu setelah tinggal di rumah itu, hawa-hawa tidak menyenangkan mulai terasa. Keluarga Pakdhe sadar kalau ternyata di rumah itu ada yang “numpang”, sesosok kuntilanak.
Awalnya cuma terasa hawa yang tidak menyenangkan. Yang awalnya sejuk, mulai terasa dingin. Namun, nggak seberapa lama kemudian jadi panas. Gerah. Nggak lama kemudian, kuntilanak penunggu itu mulai menunjukkan keberadaannya.
Mulai dari suara tawa cekikikan. Setelah suara tawa cekikikan, pintu-pintu di rumah itu mulai terbuka dan tertutup sendiri. Disusul kemudian suara kaki-kaki yang seperti sedang berlarian di lorong rumah. Baru setelah itu, beberapa hari kemudian, penampakan kuntilanak mulai terjadi.
Setelah penampakan kuntilanak terjadi, kami bersepakat memanggilnya dengan sebutan “Si Mbak”. Ya karena kebetulan dia pakai daster putih kusam dan berambut panjang. Beliau adalah hantu sejuta umat, Mbak Kunti yang masih satu angkatan sama hantu lollipop a.k.a pocong.
Berkat penampakan kuntilanak yang terjadi, kami bisa mengenali Si Mbak ini dengan lebih jelas. Dia sedikit kumal. Rambutnya acak-acakan dan kalau ketawa nggak pernah dikondisikan. Kalau di dunia manusia, Si Mbak ini jauh dari kesan mantu idaman, lah.
Penampakan kuntilanak Si Mbak ini random banget. Lagi mood swing, kali. Penampakan kuntilanak bisa terjadi di kamar tidur, kamar mandi, di dapur, lagi main ayunan di teras, kadang malah kedengeran suara ketawa cekikikan itu di atas genteng. Lagi ngejar tikus kali, ya.
Oya, keluarga Pakdhe saya nggak mau pindah dari rumah yang keren itu. lagi pula, keluarga ini pada nggak ada takut-takutnya sama penampakan kuntilanak. Mereka cuma risih aja sama ketawanya yang bisa panjaaang banget kek ular tangga.
Nggak tau kenapa, ketawanya Si Mbak ini nempel banget di telinga. Udah menghindar jauh-jauh aja ketawanya masih nempel. Kalau Kejadian penampakan kuntilanak, sih, dianggap biasa aja. Asal nggak sambil ketawa udah.
Yah, saya sendiri malah kasihan sama Si Mbak. Usahanya buat nakut-nakutin jadi sia-sia. Gimana nggak kasihan. Kalau papasan di lorong, misalnya, Pakdhe cuma bilang, “Halah, gila ini anak. Baru aja mau ke kamar mandi buat boker, udah diketawain.” Mau di kemanakan harga diri Mbak Kunti ini, hah!?
Target penampakan kuntilanak Si Mbak ini adalah orang-orang yang lagi sendirian. Terutama keluarga dari Pakdhe yang nggak tinggal satu rumah dan lagi main ke sana. Semua udah hafal aja sama kebiasaan dan wajah Si Mbak Kunti ini.
Saking hafalnya, kalau mau ke kamar mandi gitu selalu nggak mau sendirian. Bukannya takut, sih, cuma nggak mau aja denger ketawanya Si Mbak ini sendirian.
Lama-kelamaan, kayaknya Si Mbak ini kehilangan kepercayaan diri buat nakut-nakutin orang. Jurus-jurusnya udah kebaca. Penampakan kuntilanak dianggap kayak kejadian sehari-hari aja.
Maka dari itu, kayaknya Si Mbak ini ngadu ke temennya. Soalnya nggak seberapa lama, terjadi penampakan kuntilanak yang nggak bisa diantisipasi keluarga ini: muncul versi upgrade dari Si Mbak. Kami menyebutnya KUNTILANAK HANTU GOYANG dan ini sama sekali nggak lucu.
Yang pertama dikasih lihat wujudnya adalah anak Pakdhe yang kedua. Sebut saja namanya Cece. Cece ini lagi nonton teve di ruang tamu. Sendirian aja. Karena udah lama nggak ada penampakan kuntilanak Si Mbak, Cece ini yakin, seyakin-yakinnya, kalau Si Mbak udah bosen gangguin orang rumah. Jadi dia santuy nonton teve.
Saat itu masih jam 7 atau 8an, ada suara kresek-kresek di teras depan. Cece ini ngecilin volume. Sambil ngeliatin keluar lewat jendela, dia dikejutkan dengan penampakan Si Mbak versi upgrade. Dia berdiri pas di depan jendela, membelakangi Cece.
Cece udah berasa nggak enak dan mau masuk ke kamar aja. Tiba-tiba, kepalanya Si Mbak versi upgrade ini masuk keluar dari leher. Kayak copot tapi langsung kepasang lagi. Habis itu kepalanya digoyang-goyang kiri-kanan, lalu badannya juga ikutan meliuk-liuk, tangannya diangkat ke samping dan di lempar-lempar sampai panjang jatuh ke tanah.
Gerakannya Si Mbak versi upgrade ini nggak beraturan. Sambil goyang, dia terus cekikikan “Hihihihi….” Jenis cekikikan yang juga nempel banget di telinga. Badannya ikut memanjang ketika dia bergoyang kiri-kanan tadi. Cece ketakutan banget. Teve dimatikan, terus ngibrit ke kamar.
Sampai sekarang, penampakan kuntilanak versi upgrade ini masih sesekali terjadi. Dan buat Cece, meski nggak pernah lihat lagi, suara ketawa Si Mbak versi upgrade ini masih nempel saja sampai sekarang.
Jenis suara ketawa yang lama kelamaan bikin merinding juga….
BACA JUGA Ketika Kuntilanak Menyamar Jadi Santri di Pondok Pesantren atau tulisan-tulian lainnya yang bikin merinding di rubrik MALAM JUMAT.