Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Nafkah

Menghitung Pendapatan Bulanan Iqbal Aji Daryono

Redaksi oleh Redaksi
10 Juli 2017
A A
iqbal aji daryono
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebagai negara yang menjunjung tinggi kecepatan dan menjadikan jalan tol sebagai urat nadinya, Indonesia mempunyai banyak sekali warga yang berprofesi sebagai sopir, mulai dari sopir angkot, sopir taksi, sopir mobil pribadi, sopir muatan, sampai sopir instansi pemerintahan.

Nah, dari begitu banyak warga Indonesia yang berprofesi sebagai sopir, ada satu nama yang keberadaannya layak diperhitungkan. Karier kesopirannya tak hanya level Indonesia, melainkan sudah level Asia-Oceania.

Siapakah dia?

Yak, betul. Iqbal Aji Daryono.

Iqbal adalah warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai sopir di Perth, salah satu kota berkembang di Austalia barat. Di Perth, ia bekerja sembari menemani istrinya yang sedang menempuh pendidikan S-3.

Bukan tanpa alasan ia bekerja menjadi sopir di sana. Selain karena lajur kendaraannya sama dengan Indonesia (sama-sama kiri), SIM di sana pun bisa menggunakan SIM Internasional. Kepada salah satu tim Mojok Institute, Iqbal bahkan mengatakan bahwa dirinya di Perth masih menggunakan SIM keluaran Polres Bantul.

Iqbal adalah sopir yang bukan sembarang sopir. Ia sopir yang istimewa, sebab di balik setir kemudinya, ia tak melulu melakukan kerja-kerja transportasi, tapi juga melakukan kerja-kerja propaganda dan agitasi. Itu karena selain sebagai sopir, Iqbal juga berprofesi sebagai penulis buku, kolumnis, dan juga sebagai … yak, buzzer politik.

Nah, artikel ini dibikin adalah untuk menghitung berapa jumlah pendapatan Iqbal selama satu bulan sebagai sopir merangkap penulis dan buzzer politik.

Mari kita hitung bersama-sama.

Di Perth, Iqbal bekerja sebagai sopir truk ekspedisi. Di sana, upah Iqbal adalah 20 dolar (Australian dollar/AUD) per jam. Dalam satu hari, ia bekerja selama 8 jam. Jika dihitung dalam satu minggu ia bekerja 5 hari (Sabtu dan Minggu libur), itu artinya ia bekerja selama 40 jam dalam satu minggu, alias 160 jam sebulan.

So, jika dikalikan, dalam satu bulan Iqbal mendapat gaji sebesar 3.200 dolar. Yang jika dikurskan ke dalam rupiah setara dengan Rp32.630.000.

Sekarang mari kita hitung pendapatan Iqbal sebagai penulis buku. Seperti yang kita tahu, Iqbal adalah penulis buku Out of the Truck Box, salah satu buku panduan menyopir truk yang cukup laris di pasaran. Buku ini terbit tahun 2015, tetapi masih terus diburu oleh para pembaca sampai sekarang.

Sebagai penulis buku, Iqbal mendapatkan royalti sebesar 10% dari harga buku. Oke, anggaplah dalam satu bulan buku ini laku 100 eksemplar dan harga buku Iqbal ini 65 ribu. Itu artinya, setiap laku satu buku, ia mendapat royalti 6.500 rupiah. Maka, tinggal kalikan saja 6.500 dengan 100. Hasilnya, Rp650.000.

Sekarang, coba kita ulik pendapatan Iqbal dari profesinya dia sebagai kolumnis. Kita tahu, Iqbal rutin menulis seminggu sekali di salah satu portal berita terbesar di Indonesia, sebut saja Detak.com. Di sana ia punya rubrik sendiri, namanya “Sentilun Iqbal Aji Daryono”. Untuk satu tulisan, Iqbal dibayar satu juta rupiah. Dalam sebulan, Iqbal menulis empat kali, itu artinya dari satu situs berita ini saja Iqbal sudah mengantongi 4 juta rupiah.

Iklan

Lantas, apakah Iqbal hanya menulis di Detak.com? Ooo, tentu saja tidak. Selain menulis di Detak.com, Iqbal juga menulis di situs-situs lain seperti Mojok dan Voxpop. Untuk satu tulisan, ia dibayar antara 250 sampai 300 ribu. Dalam satu bulan, biasanya ia menulis 3 sampai 4 kali. Itu artinya, dari situs selain Detak, Iqbal mendapatkan pendapatan kurang lebih Rp1,2 juta.

Jadi bisa ditotal, dalam satu bulan pendapatan Iqbal sebagai kolumnis sebesar 5,2 juta.

Nah, sekarang pendapatan Iqbal sebagai buzzer politik. Jumlah pendapatan Iqbal sebagai buzzer politik ini masih simpang siur. Iqbal sendiri ketika ditanya oleh Mojok Institute tentang berapa rate untuk satu kali postingan di akun Facebooknya yang sudah mempunyai puluhan ribu pengikut itu, hanya menjawab, “Ah, nggak banyak, cukup untuk infak saja.”

Namun, menurut informasi dari beberapa intel yang kami terjunkan ke lapangan, didapat fakta bahwa Iqbal mendapatkan Rp200 juta untuk satu postingan bertema agitasi politik. Itu belum termasuk bonus satu unit sepeda gunung jika postingannya viral.

Dalam satu bulan ia biasanya mendapat porsi dua postingan bertema politik di Facebooknya. Jika diasumsikan dari dua postingan tersebut, satu di antaranya viral, Iqbal akan mendapat bonus satu buah sepeda Polygon MTB 26″ Monarch 5.0, yang harganya adalah Rp2.270.000.

Dengan demikian, jika ditotal, jumlah pendapatan Iqbal dari jalur buzzer politik dalam satu bulan adalah sebesar Rp402.270.000.

Oke, sekarang mari kita total seluruh pendapatan Iqbal selama satu bulan sebagai sopir, penulis buku, kolumnis, dan juga buzzer politik.

32.630.000 + 650.000 + 5.200.000 + 402.270.000 = Rp440.750.000

Empat ratus empat puluh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah.

Cukup besar, bukan? Tentu saja. Jumlah sebesar itu kalau dibelikan garam balok, satu kecamatan asin semua.

Tertarik untuk mengikuti jejak Iqbal Aji Daryono? Kami sarankan jangan. Jika tertarik jadi sopir dan penulis sih silakan, tapi jadi buzzer politik, sebaiknya jangan.

Contohlah Puthut EA, yang walaupun sudah jadi sastrawan besar, tapi tak pernah mau jadi buzzer politik. Ia malah dengan sukarela tanpa dibayar menjadi buzzer bagi penulis-penulis muda potensial seperti Kalis Mardiasih dan Agus Mulyadi.


Artikel ini cuma guyonan belaka, jangan dianggap serius. Kalau mau serius, jangan di sini, di KUA sana.

iqbal aji daryono

Terakhir diperbarui pada 25 September 2025 oleh

Tags: buzzeriqbalMojokpenulisperth
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
Video

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram
Video

Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram

18 Maret 2025
Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis MOJOK.CO
Ragam

Panduan untuk Calon Penulis agar Hidup Sejahtera, Karena Tak Cukup kalau Andalkan Royalti Saja

19 Januari 2025
Seperempat Abad Puthut EA Berkarya, Percaya Jadi Penulis Hidupnya Bisa Sejahtera
Video

Seperempat Abad Puthut EA Berkarya, Percaya Jadi Penulis Hidupnya Bisa Sejahtera

4 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.