Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Pondok Pesantren yang Dilingkupi Kisah Mistis Pemakan Daging Mentah dan Pengisap Darah Pembalut

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
27 Agustus 2020
A A
Pondok Pesantren yang Dilingkupi Kisah Mistis Pemakan Daging Mentah dan Pengisap Darah Pembalut MOJOK.CO

Pondok Pesantren yang Dilingkupi Kisah Mistis Pemakan Daging Mentah dan Pengisap Darah Pembalut MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pondok pesantren yang tersohor itu dilingkupi kisah mistis. Semuanya berawal dari hilangnya daging mentah dan pembalut berlumuran darah.

Setiap tempat punya sisi tergelap. Saya percaya itu. Tak terkecuali tempat, yang katanya, bebas makhluk astral. Salah satunya sebuah pondok pesantren di Jawa, di mana “mitos” pengisap darah pembalut dan pemakan daging mentah pernah muncul. Tahukah kamu, hingga kini, kisah itu masih dituturkan….

Sebenarnya saya ingin menceritakan kisah ini setelah tulisan “Delapan Tahun Tinggal di Rumah Hantu” tayang. Namun, saat itu, saya belum mendapat restu dari yang punya cerita. Setelah membujuknya beberapa kali, saya baru dapat izin.

Jadi begini mitos pengisap darah pembalut dan pemakan daging mentah itu berawal….

Ada seorang perempuan yang “dititipkan” di sebuah pondok pesantren selama tiga tahun. Orang tua si perempuan punya cita-cita melihat anaknya menjadi pengajar agama suatu saat nanti. Namun, cita-cita itu sirna setelah kejadian tak terduga terjadi di pondok pesantren tersebut.

Di pondok pesantren itu, dia begitu pendiam. Karena sikapnya ini, dia lebih suka menyendiri di sebuah tangga. Satu-satunya tangga di pondok pesantren terkenal itu. Menjauhi kerumunan.

Teman-temannya memang suka usil. Suatu kali, mereka bertanya mengapa dia suka menyendiri. Dia tak menjawab. Entah, mungkin dia bukannya tak mau, melainkan cuma bingung saja menyusun kalimat.

Suatu ketika, hobi usil teman-teman pondok lagi kumat. Mereka hendak “nggojegi”, mengerjai si perempuan ini dengan ngagetin.

Mengendap-endap, mereka ngagetin si perempuan.

“Bhaaa!”

Kaget, santri perempuan ini jatuh terguling dari tangga. Teman-temannya kaget. Sayang, karena respons yang sangat telat, nyawanya tidak tertolong. Dia meninggal saat itu juga.

Pondok pesantren geger. Anak-anak kaget campur bingung. Orang tua santri perempuan tersebut sangat terkejut. Mereka tidak menyangka cita-cita yang diharapkan ternyata kandas.

Orang tuanya memang sangat sayang kepada anaknya. Saking sayangnya, tersiar kabar burung kalau kedua orang tua santri perempuan itu berniat “menghidupkan kembali” anaknya. Banyak yang menganggap niat kedua orang tua itu sebagai wujud kesedihan saja.

Namun, tidak tahu bagaimana ceritanya, anak itu memang “hidup” lagi. Entah kekuatan apa yang digunakan oleh orang tuanya. Namun, pengertian “hidup” di sini adalah reinkarnasi.

Iklan

Ya, beberapa tahun setelah kejadian nahas itu, ada seorang santri perempuan yang kebetulan mirip sekali dengan almarhum. Bahkan namanya pun sama. Namanya Haruna. Tentu saja nama disamarkan.

Banyak orang yang bilang kemiripannya kebangetan banget. Mulai dari fisik sampai sifat-sifatnya. Dia pendiam, suka menyendiri. Bahkan tempat favoritnya juga sama, yaitu satu-satunya tangga di pondok pesantren, di sebuah gedung yang bernama Govan. Nama gedung juga saya samarkan.

Haruna yang “baru” memang mirip dengan almarhum. Namun, kali ini, sifatnya tambah aneh saja. Ketika waktu sembahyang tiba, Haruna malah menghilang. Begitu juga ketika jam makan. Haruna tiba-tiba menghilang.

Suatu ketika, juru masak pondok pesantren sambat kepada pengasuh. Selama satu minggu, bahan makanan selalu hilang. Pengasuh pondok menanggapinya dengan santai. Mungkin cuma ulah usil anak-anak pondok, begitu kira si pengasuh.

“Tapi, yang selalu hilang itu daging mentah, lho,” kata si juru masak. Pengasuh pondok terkesiap ketika mendengar kalimat itu. Buat apa anak-anak mencuri daging mentah. Tidak masuk akal. Anak-anak di pondok pesantren tidak diperbolehkan untuk memasak.

Hewan buas? Hewan buas macam apa yang bisa menggondol daging segar berukuran besar? Kembali, tidak masuk akal.

Pertanyaan itu berkecamuk di kepala juru masak dan beberapa senior pondok. Alhasil, sebuah tim dibentuk untuk menyelidiki. Siapa tahu mereka bisa menemukan tersangka.

Sayangnya, selama berbulan-bulan penyelidikan, tim ini tak kunjung menemukan pelaku yang mencuri daging mentah. Setiap kali dapur diawasi, pencurian tidak pernah terjadi. Tim kecil jadi kesulitan menemukan bukti.

Kita geser sebentar ke cerita lain….

Di pondok pesantren itu, ada seorang bapak yang berprofesi mengambili sampah. Dia bercerita, sudah lebih dari seminggu, dia tidak menemukan sampah pembalut. Dia sangat heran.

Masak ratusan santri perempuan di pondok punya siklus haid yang sama. Ini tidak mungkin terjadi. Tingkat keanehan ini dianggap sama misteri hilangnya daging mentah. Oleh sebab itu, tim yang pernah bertugas untuk mencari sosok pencuri daging mentah diterjunkan kembali.

Akan tetapi, hasilnya sama saja. Nihil. Pencarian tak kunjung membuahkan hasil. Aneh sekali. Makhluk macam apa yang memakan daging mentah dan juga mengisap darah pembalut?

Vampir? Kalau iya, hebat sekali bisa menembus barikade anak-anak, belum lagi senior dan pengajar, yang fasih membaca kitab suci dan mengusir makhluk astral.

Karena berbagai usaha tidak berhasil, jawaban-jawaban liar muncul. Kecurigaan dialamatkan ke sosok yang dianggap paling “beda” di pondok, yaitu Haruna. Kebiasaannya menyendiri dan menghilang di momen-momen tertentu menjadi pembenaran.

Ketika diajak ngobrol soal masalah ini, Haruna diam saja. Diam yang justru membuat kecurigaan makin berkembang. Namun, pengasuh pondok juga sadar kalau mereka bukan polisi. Mereka hanya diberi wewenang untuk bertanya, bukan menyudutkan, apalagi menghakimi.

Dua kasus itu pun “ditutup” tanpa kejelasan….

Nama Haruna menjadi legenda di pondok itu. Bahkan, dia sempat diberi julukan pengisap darah. Julukan yang saya pikir berlebihan. Tapi apa boleh bikin. Memang demikian mitos yang dikisahkan.

Kisah hilangnya daging mentah dan pembalut dari sampah ini diceritakan dari generasi ke generasi. Cerita ini selalu diceritakan kembali oleh senior ketika menyampaikan peraturan-peraturan yang tidak boleh dilakukan anak baru.

Salah satunya, ketika ingin membuang pembalut, pastikan tidak ada satu tetes pun darah yang tersisa di pembalut. Pastikan bersih. Kita tahu arah anjuran ini.

Ada yang menganggap senior itu sedang membicarakan slogan yang selalu terpampang di kamar mandi. “Kebersihan sebagian dari iman.”

Akan tetapi, siapa yang tahu bahwa karena hanya sebagian, berarti sebagian yang lain berarti kekotoran. Dan bisa jadi itu adalah milik pengisap darah. Seperti peran yang dimainkan oleh Christine Hakim di bagian akhir film besutan Joko Anwar berjudul Perempuan Jahanam.

Pertanyaannya, apakah benar Haruna yang memakan daging mentah dan mengisap darah di pembalut? Sekali lagi, tidak ada yang tahu pasti. Mungkin butuh penjelasan Om Hao atau Sara Wijayanto.

Namanya juga cerita misteri. Mengutip dari pembukaan YouTube Diary Misteri Sara: “Kami tidak memaksa kalian untuk percaya dengan apa yang kami percaya.”

Jika ingin membuktikan, kalian bisa pergi ke hehehe. Cukup segini saja spoilernya.

BACA JUGA HP Santri Dihancurin Pakai Palu oleh Pengurus Pesantren Aja Kok Protes atau tulisan misteri lainnya di rubrik MALAM JUMAT.

 

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2020 oleh

Tags: darah haidkisah mistis pesantrenMalam JumatpembalutpondokPondok Pesantrentregedi pondok pesantrenvampir
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Hal-hal di Luar Nalar yang Dilakukan Gus Yayan untuk LKSA Daarul Muthola'ah dan Keluarga MOJOK.CO
Ragam

Hal-hal di Luar Nalar yang Dilakukan Gus Yayan untuk LKSA Daarul Muthola’ah dan Keluarga

25 November 2025
lksa darussalamah.MOJOK.CO
Ragam

Asrama Kecil di Kudus yang Menumbuhkan Mimpi Besar Anak-Anak

24 November 2025
Al Akrom: pondok pesantren sekaligus LKSA di tengah pedesaan Pati yang menempa anak-anak tak bertuntung jadi tahfiz Al Qur'an melek zaman MOJOK.CO
Ragam

Sebuah Tempat di Tengah Pedesaan Pati yang Menempa Anak-anak Jadi Penghafal Al-Qur’an nan Melek Zaman

24 November 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.