Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Cerita Horor Ketindihan di Rumah Baru: Ada Pocong di Atap Kamarku

Redaksi oleh Redaksi
22 November 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tak ada satu pun suara yang keluar dari mulutnya. Badannya seperti diikat tali tak terlihat saat ketindihan, sementara matanya menangkap sesuatu yang tampak menggantung di atap.

Cerita ini datang dari seorang kawan yang baru saja berpindah rumah. Namanya Ghani, seorang laki-laki asli Purwokerto yang merantau di Yogyakarta. Selama tiga tahun, ia tinggal di sebuah kos-kosan, hingga akhirnya ayahnya membelikannya rumah untuk ditinggali.

Letaknya tidak jauh dari pusat kota, rumah itu. Hanya saja, perlu perjalanan sekitar 15 menit untuk sampai ke sana karena ada banyak gang yang perlu dilewati. Ghani tidak protes karena baginya memiliki rumah sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan. Di bayangannya, ia bisa mengajak teman-teman kelompoknya untuk berkumpul di sana setiap malam.

Aku dan beberapa kawan turut membantunya pindahan hari itu. Kami belum sempat menata semua barang ke tempat seharusnya, tapi setidaknya Ghani telah merapikan sebuah ranjang tempat tidurnya tempat beristirahat malam nanti.

Usai makan-makan dan mengobrol, kami semua pulang ke rumah. Aku sempat menawari Ghani untuk menginap di rumahku.

“Nginep tempatku dulu saja, Ghan? Besok pagi baru ke sini lagi, aku bantuin beres-beres lagi.”

“Nggak usah, Mas, malah ngerepotin,” tolaknya, “Aku tadi, kan, sudah beresin kasur. Hitung-hitung membiasakan diri di rumah. Hehe.”

Akhirnya, aku pamitan. Ghani melambai padaku saat aku menekan klakson mobilku keluar halaman.

Berikutnya, yang terjadi adalah apa yang Ghani ceritakan ulang padaku. Selepas kepulangan aku dan teman-temanku, malam sudah menunjukkan pukul 11. Kelelahan akibat pindahan seharian, Ghani langsung mencari-cari kasur.

Lalu, berbaringlah Ghani malam itu, ingin segera memejamkan matanya. Rasa kantuk tak tertahankan lagi; ia bahkan tertidur tidak dengan baju tidurnya.

Entah sudah berapa lama terlelap, badannya tiba-tiba terasa sesak. Sensasi aneh mulai terasa. Ghani seperti mendengar suara angin kencang di telinganya, sementara badannya kaku tak bergerak. Ketindihan!

Tak ada satu pun suara yang keluar dari mulutnya. Badannya seperti diikat tali tak terlihat, sementara matanya mendadak menangkap sesuatu yang tampak menggantung di atap kamarnya: putih-putih itu…

…pocong!

[!!!!!!!!!!!!!1!!11!!]

Iklan

Ghani ingin berteriak, tapi posisi ketindihan itu menjeratnya dengan telak. Ia mencoba memejamkan matanya sambil berusaha berdoa setengah mati. Nihil—rasanya susah sekali.

Setelah beberapa detik yang terasa seperti 3 tahun, badannya kembali seperti semula. Ghani yakin penglihatannya soal pocong tadi hanya ilusi semata. Karena tadi tertidur dengan posisi telentang, kali ini ia berniat mengubah posisinya agar terhindar dari kejadian serupa. Maka, dimiringkannyalah badannya ke arah kanan.

Baru sebentar saja terpejam, sensasi yang sama kembali terulang. Badan Ghani kaku tak bergerak, sementara ia tak bisa bersuara. Sialnya, matanya kembali terbuka dan menangkapnya kembali: sosok pocong tadi kini tak lagi di atas atap, melainkan di dekat pintu kamarnya—tepat di seberang posisi tidurnya!

Ketakutan, Ghani berdoa keras-keras dalam hati. Sebisanya, matanya dipejamkan kembali sementara keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Beruntung, tak berapa lama, ia kembali ke keadaan semula.

Antara merasa takut dan ngantuk, Ghani memutuskan tetap kembali tidur. Kali ini, untuk menghindari bayangan aneh-aneh, ia membalikkan badannya dan tidur menghadap ke dinding. Harapannya, tentu saja: ia tak akan lagi melihat sosok mengerikan yang sedari tadi mengganggunya. Lagi pula, ia menekankan ini berkali-kali: ketindihan itu kan hanya terjadi saat tubuh kelelahan, bukan kejadian gaib!

Dipejamkan matanya setelah menggumamkan doa dengan berdebar. Tolong hamba, Tuhan, batin Ghani, Hamba ngantuk.

Memang sial nasib Ghani malam itu. Untuk ketiga kalinya, ia mengalami sensasi ketindihan kembali. Lagi-lagi, ia harus pasrah merasa badannya kaku tak bergerak, sementara matanya menangkap sesuatu yang lebih mengerikan dibanding dua momen ketindihannya yang lalu.

Tepat di depan matanya—di antara dirinya dan dinding—ada sebuah wajah mengerikan dibalut kain putih kusam di sekelilingnya.

Sosok pocong yang daritadi mengganggunya itu ada di kasur yang sama dengan dirinya.

[!!!!!!!!!!!!11!!!1!!!]

Ghani berteriak sekencang-kencangnya—tak lagi merasa kaku. Teriakannya pun bukan main; ia bertenaga luar biasa. Tetangganya yang berjarak 4 rumah dari kediamannya ikut terbangun, lalu berkumpul keheranan di depan pintu rumah Ghani. Bertanya-tanya.  (A/K)

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2019 oleh

Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO
Ragam

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.