Drama Korea (drakor) berjudul “You and Everything Else” membuat saya belajar mengapa orang dapat memutus (cut off) hubungan pertemanan, bahkan meski hubungan itu sudah terjalin bertahun-tahun.
***
Saya membutuhkan waktu beberapa hari untuk menonton drakor berjudul “You and Everything Else” yang tayang di Netflix pada Jumat (12/9/2025). Jujur saja, saya tidak terlalu suka series berbau romance menye-menye.
Untuk kata sifat “menye-menye” ini orang boleh punya pendapat lain atau berdebat panjang soal definisinya. Namun, yang jelas saya lebih suka drama bergenre slice of life meski berasal dari Negeri Ginseng sekalipun.
Jujur, saat melihat poster dan rangkuman drakor berjudul “You and Everything Else” saya mengira tidak ada kebaruan cerita seperti drama slice of life lainnya yang pernah tayang.
Saat melihat official teaser dari Netflix pada Rabu (17/9/2025), saya merasa cerita dari drakor tersebut mengangkat isu persahabatan biasa yang menggunakan cinta segitiga sebagai konflik utama. Mirip seperti film “Soulmate” yang hanya diperpanjang durasinya.
Belum lagi saat saya membaca deskripsi trailer-nya yang menggambarkan bahwa salah satu di antara tokoh bakal meninggal. Hati ini rasanya tidak siap dikoyak-koyak, laiknya saat saya menyelesaikan drakor “Thirty-Nine”. Pasti move on-nya lama.

“Dua sahabat sejak remaja, yang akrab karena kehangatan dan ketegangan, tubuh terpisah–sampai salah satunya diminta menemani sang sahabat melewati hari-hari terakhirnya,” tulis Youtube Netflix Indonesia dikutip Selasa (23/9/2025).
Namun, pada akhirnya saya memberanikan diri menonton drakor “You and Everything Else” usai tergiur dengan review yang berseliweran di media sosial. Terutama saat review tersebut mengatakan kalau kedua tokoh bernama Eun-Jung (Kim Go-Eun) dan Sang Yeon (Park Ji Hyun) akhirnya memutuskan hubungan.
Fenomena yang kerap kita dengar saat ini sebagai “cut off”.
Putus (cut off) – nyambung hubungan pertemanan
Saya membagi drakor “You and Everything Else” menjadi empat babak. Pertama, fase awal pertemuan Eun Jung dan Sang Yeon saat anak-anak. Di mana keduanya punya karakter yang bertolak belakang tetapi justru memiliki ketertarikan satu sama lain.
Pada babak pertama, sebetulnya konflik-konflik kecil telah muncul tapi tertimbun begitu saja. Eun Jung yang merasa Sang Yeon beruntung karena punya keluarga utuh dengan ekonomi yang berada. Sementara, Sang Yeon merasa Eun Jung selalu di kelilingi dengan cinta dan kasih di tengah keterbatasannya.

Sejak kecil, Sang Yeon merasa ibunya lebih sayang terhadap kakaknya, bahkan membela orang lain seperti Eun Jung dibanding berpihak padanya. Sampai akhirnya muncullah musibah hebat yang menimpa keluarga Sang Yeon dan “rahasia” yang tak diketahui Eun Jung selama ini.
Kepergian Sang Yeon tanpa pamit kepada Eun Jung menjadi penanda awal babak kedua, sekaligus peristiwa cut off pertama hubungan mereka. Selanjutnya, kita akan disuguhkan oleh kehidupan Eun Jung seperti biasa, serta pengembangan karakternya.
Di mana Eun Jung bisa kuliah dan bertemu dengan seseorang yang mencintainya meski jalannya tak mudah. Saat kemudian keduanya bertemu, Sang Yeon masih tak bisa terbuka dan memendam masalah sendirian.
Harga dirinya yang terlalu tinggi tak ingin membuatnya terlihat lemah. Di sisi lain, Eun Jung sudah bersabar menunggunya untuk bercerita tentang masalah-masalah yang Sang Yeon alami dan membantu semampunya.
“You and Everything Else” bikin kita refleksi
Anehnya, saat sebagian orang membenci Sang Yeon dan memuja kebaikan Eun Jung, saya rasa penulis dan sang sutradara ingin penonton juga memahami sikap Sang Yeon. Di mana ia harus berjuang sendirian selama ini bahkan untuk bertahan hidup satu hari.

Rasa iri dan kesalahpahaman yang belum usai sedari kecil, justru membuatnya memutus (cut off) hubungan dengan orang-orang yang disayanginya termasuk Eun Jung. Ia tak tahu cara menerima atau memberi cinta yang akhirnya menyakiti dirinya sendiri.
Layaknya ucapan Eun Jung kepada Sang Yeon, “Your loneliness was caused by you.”
Konflik antara keduanya pun semakin tajam, memanas, kompleks dan intens pada babak ketiga. Di mana, hati pacar Eun Jung menjadi goyah setelah kehadiran Sang Yeon. Singkat cerita, Eun Jung pun memutuskan (cut off) hubungannya dengan Sang Yeon.
Anehnya lagi, kita seolah tak bisa memihak ke salah satu pihak. Semakin kita mengikuti alur cerita dan mengetahui kehidupan Sang Yeon, kita justru semakin iba bahwa drakor “You and Everything Else” bukan sekadar masalah cinta segitiga.
Barulah pada babak keempat, Sang Yeon terlihat benar-benar seperti penjahat. Pada bagian konflik ini, kita semua sepakat: tidak bisa membenarkan peristiwa “pencurian” yang dilakukan Sang Yeon sehingga menghancurkan hidup Eun Jung.
Namun lagi-lagi, rasa kemanusiaan kita kembali diuji. Alih-alih ingin membenci Sang Yeon dan memutus (cut off) hubungan dengannya, kita sebenarnya ingin keduanya sama-sama dicintai. Dari drama ini juga saya jadi bertanya, bisakah kita punya hati selapang Eun Jung? Atau yakinkah kita tak memilih jalan serupa Sang Yeon jika dalam posisi demikian?.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Memahami Beban Anak Sulung yang Penuh Luka dan Sembuh berkat Kejujuran atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.









