Namanya, Bu Suprih (46), pemilik warung di kaki Gunung Merapi, tepatnya di destinasi wisata Deles Indah, Sidorejo, Kemalang, Klaten. Tahun ini, senyumnya lebih banyak mengembang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
***
“Dulu saya jualan itu cuma hari Sabtu dan Minggu, itu saja sepi, Mas,” katanya ketika saya mampir di warungnya, Jumat (6/9/2025). Saya harus menunggu hari agak siang untuk bisa mengobrol dengannya. Ramainya pembeli, tak memungkinkan bagi saya untuk menyela waktunya yang sedang sibuk melayani pengunjung.
Saya perhatikan, wisatawan paling banyak memesan minuman hangat, entah itu teh atau kopi sasetan. Tak sedikit yang memesan mie instan. Seperti saya yang memesan semangkuk Indomie Goreng, lengkap dengan telurnya.
Ada juga yang memesan nasi sayur, tapi ia meminta menunggu karena harus memetik sayur terlebih dulu. Ia belum sempat memasak sayur.
“Paling ramai itu pagi hari, Mas. Saya buka mulai pukul 06.00, sudah banyak yang datang mau hiking,” kata Bu Suprih. Seluruh anggota keluarganya terlibat membantunya. Ibu dan anak laki-lakinya membantu melayani pengunjung. Sementara sang suami mengatur parkir pengunjung.

Perbaikan jalan membuka pintu rezeki pedagang
Bu Suprih menceritakan, sebelumnya hanya ada dua orang penjual makanan di kawasan Deles Indah. Ia sendiri meneruskan usaha orang tuanya. Itu pun ia lakukan di akhir pekan karena sepinya pengunjung di tempat wisata tersebut.
Suasana makin ramai, mulai terasa akhir tahun 2024 saat proses perbaikan jalan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, diperbaiki Pemkab Klaten. Terutama jalan menuju objek wisata Deles Indah.
Bagi Bu Suprih, perbaikan jalan setahun lalu membuka harapan masyarakat di kawasan wisata. Begitu juga dengan area hiking yang dibuka empat bulan lalu di kawasan tersebut.
“Dulu itu jalannya rusak, Mas. Banyak lobangnya, malah sampai ditanami pohon pisang,” kata Bu Suprih. Jalan rusak tersebut salah satunya karena jalan dilalui oleh banyak truk yang menambang pasir di kaki Merapi.
Pemkab Klaten melakukan perbaikan jalan menuju objek Deles Indah sejak 2022 silam secara bertahap. Di akhir tahun 2024, perbaikan jalan yang semula rusak parah selesai.
Kini, Bu Suprih berharap Pemkab Klaten selain memperbaiki jalan rusak dan revitalisasi fasilitas umum seperti Tourism Information Center, taman juga mengembangkan atraksi di Deles Indah. Misalnya, saja arena permainan anak. Sehingga pilihan orang berwisata di Deles Indah makin banyak.
“Takutnya kalau wisatanya monoton, nanti wisatawan bosan,” ujar Bu Suprih.

Untungkan UMKM dan masyarakat
Ramainya pengunjung Deles Indah juga dirasakan Mbah Mahdiyo (60) yang berjualan aneka hasil bumi. Ia menjual talas dan alpukat. Sama seperti Bu Suprih, ia merasakan dagangannya makin laris setelah ada perbaikan jalan.
Soal jalan rusak ini juga disampaikan oleh Bu Lusi Pujiningtyas (52) guru yang juga seorang pendeta di Kemalang ini mengatakan, ia dulu sampai guyon dengan teman-temannya yang datang dari luar kota untuk mencoba offroad di desanya, saking jalannya yang rusak berat.
“Istilahnya jalan seribu lubang, saking jeleknya. Mobil kecil atau yang pendek, nggak bisa lewat,” kata Lusia. Kondisi tersebut membuat distribusi kebutuhan hidup di kawasan Deles Indah menjadi tersendat.
Kini, dengan jalan yang lebih bagus ia tak segan mengajak rekan-rekannya di luar kota untuk datang ke Klaten.
“Apalagi sudah ada tol, sudah makin cepat. Saya nggak segan untuk mengajak mereka main ke Deles Indah. Ini tadi saya lihat UMKM yang jualan juga makin banyak,” kata Lusia.
Ia sendiri mendapat mandat dari Pemkab Klaten sebagai salah satu pendamping UMKM di Klaten, termasuk di kawasan Desa Sidorejo, lokasi objek wisata Deles Indah berada.

Deles Indah, jadi salah satu tujuan hiking favorit
Makin banyaknya wisatawan yang datang ke Deles Indah, diungkapkan oleh penjaga loket di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Deles Indah. Paimin (45) dan Sugino (50) membenarkan makin ramainya kawasan wisata Deles Indah.
Apalagi sejak 4 bulan silam, ada hiking sebagai pilihan wisatawan yang berkunjung ke Deles Indah. “Banyak yang datang dari luar kota, jadi ada pilihan kalau mau hiking, bisa ke Kali Talang atau bisa di sini,” kata Pak Gino.
Saya menjumpai Prima (26) yang tengah beristirahat seusai hiking. Dia datang ke Deles Indah sehabis subuh bersama rekannya. Ini pengalamannya datang ke Deles Indah, sekaligus merasakan hiking.
“Rute hikingnya nggak terlalu jauh, tapi nyaman saja sih menurutku, satu jam pulang pergi sudah cukup buat aku,” katanya. Prima menambahkan, soal jalan yang ia lalui menuju Deles Indah relatif bagus.
Pengunjung lain, seorang sopir dari Demak, Widodo (56) mengungkapkan hal senada. Ia membawa satu keluarga dari Demak yang akan terapi di salah satu rumah sakit di Klaten. Keluarga tersebut kemudian memintanya mengantar ke Deles Indah.
“Setahu saya jalan di tempat wisata di Klaten rusak, dulu pernah ke Umbul Tjokro jalannya banyak berlubang, pernah juga ke wisata tubing, itu juga rusak. Tapi pas kesini, jalannya enak. Rupanya sudah diperbaiki,” kata Widodo.

Sebelum pulang, saya menghampiri Mbah Mahdiyo, membeli sekilo buah alpukat yang saya tahu saat ini belum musimnya. Harapannya sama seperti Bu Suprih, wisatawan akan terus datang ke Deles Indah.
Penulis: Agung Purwandono
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Klaten: Bintang Baru di Langit Pariwisata Jawa Tengah atau baca juga liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












