Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Seni

Hikayat Nusantara: Perjalanan Para Penari Aceh-Papua Perangi “Bahaya Laten” dari Sabang-Merauke

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
26 Juli 2025
A A
Ratusan penari akan bawakah "Hikayat Nusantara" dalam Pagelaran Sabang Merauke 2025. Membalut cerita rakyat dengan seni tari MOJOK.CO

Ilustrasi - Ratusan penari akan bawakah "Hikayat Nusantara" dalam Pagelaran Sabang Merauke 2025. Membalut cerita rakyat dengan seni tari. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pagelaran Sabang Merauke—pertunjukan seni tari yang melibatkan ratusan penari dari berbagai penjuru negeri—kian dekat. Para penari terus digenjot dalam latihan. Termasuk pada Jumat (25/7/2025) malam di Graha Wana Bhakti Yasa, Kota Yogyakarta.

Sebenarnya ada beberapa sesi latihan hari itu, yang berlangsung sedari siang hari. Mojok berkesempatan menyimak ratusan penari berlatih pada pukul 19.30 WIB-21.00 WIB.

Memang baru sesi latihan. Tapi suasana intens tersaji di Graha Wana Bhakti Yasa. Silih berganti para penari menampilkan beragam tarian serta koreografi atraktif untuk scene All Sumatera malam itu, dengan sangat enerjik dan ekspresif.

Tepuk tangan dan sorak-sorai mengakhiri sesi latihan. Satu sama lain para penari berpelukan, tertawa, dengan keringat yang nyaris membasahi sekujur tubuh.

Ratusan penari memeragakan beragam seni tari dalam reherseal Pagelaran Sabang Merauke MOJOK.CO
Ratusan penari memeragakan beragam seni tari dalam reherseal Pagelaran Sabang Merauke. (Aly Reza/Mojok.co)

Dari Aceh-Papua, jatuh hati dan temukan jati diri dalam seni tari

Untuk diketahui, Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway edisi 2025 ini melibatkan 351 penari dari berbagai daerah: Selain Jawa, ada juga penari dari Aceh, Medan, dan Papua.

Para penari yang terlibat pun berasal dari lintas generasi. Mulai anak-anak umur 10 tahun, anak SMK, mahasiswa, bahkan yang berusia 60 tahun.

Selepas latihan, Mojok berbincang dengan Nindy (21)—penari asal Aceh—dan Zulfikar (30)—penari asal Nabire, Papua Tengah. Keduanya mengaku sudah jatuh cinta pada seni tari sejak kecil.

Ratusan penari memeragakan beragam seni tari dalam reherseal Pagelaran Sabang Merauke MOJOK.CO
Nindy (21) penari perempuan asal Aceh dan Zulfikar (30) penari laki-laki asal Papua Tengah. (Aly Reza/Mojok.co)

“Aku suka seni tari sejak kelas 1 SD. Itu dari abang-abangku. Dari situ aku jatuh hati, lalu ikut gabung di sebuah sanggar tari,” ungkap Zulfikar.

“Kalau aku dari kelas 2 SMP. Awalnya dipaksa orangtua memang. Tapi setelah ikut festival seni nasional, aku lomba menari, aku malah merasa menemukan jati diriku di situ,” kata Nindy.

Seni tari membuat Aceh dan Papua terasa dekat

Giat dan tekun berlatih tari mengantarkan Nindy dan Zulfikar menjadi bagian penari yang akan tampil dalam Pagelaran Sabang Merauke 2025.

Tapi lebih dari itu, selama proses latihan selama tiga bulan (sejak Mei 2025) di Yogyakarta, keduanya mengaku tidak hanya belajar tentang gerak tari dan koreografi belaka.

“Aku belajar betul soal bagaimana membangun solidaritas, kekompakan, dan kekeluargaan. Aceh dan Papua ternyata terasa dekat sekali, walaupun goegrafisnya agak jauh. Jadi memang nggak ada kesenjangan,” tutur Nindy.

“Kalau aku belajar keragaman budaya dan tradisi teman-teman dari daerah lain. Ternyata Indonesia kaya sekali. Beragam. Keragaman itu indah asal kita memandangnya sebagai bagian dari kekeluargaan,” beber Zulfikar.

Ratusan penari memeragakan beragam seni tari dalam reherseal Pagelaran Sabang Merauke MOJOK.CO
Ratusan penari memeragakan beragam seni tari dalam reherseal Pagelaran Sabang Merauke. (Aly Reza/Mojok.co)

Awalnya tentu tidak mudah bagi keduanya saat harus mempelajari dan memperagakan tarian dari daerah lain. Misalnya, Zulfikar mengaku agak kesulitan saat belajar tarian Aceh (Ratoh Jaroe). Namun, lambat laun dia malah menikmati.

Iklan

Begitu juga dengan Nindy. Dia mengaku agak “ngos-ngosan” saat mempelajari ritme tarian Papua. Sebab, ibarat baru duduk, eh langsung berdiri dan bergerak lagi.

“Tarian Jawa juga begitu. Lembut tapi penuh ketegasan. Itu challenging banget,” kata Nindy. Akan tetapi, keduanya kini sangat siap tampil di Pagelaran Sabang Merauke yang tinggal menunggu waktu.

Hikayat Nusantara di Jakarta

Untuk diketahui, Pegalaran Sabang Merauke edisi 2025 akan berlangsung pada 23-24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.

Sutradara pagelaran ini, Rusmedie Agus menjelaskan, tema yang diusung tahun ini adalah “Hikayat Nusantara”. Mencoba mengangkat cerita rakyat Nusantara—dari berbagai daerah—sebagai benang merah penyambung seni dan tradisi dari Sabang-Merauke.

Adapun cerita-cerita rakyat yang diangkat mengambil referensi seperti dari Yuyu Kangkang, Malin Kundang, Sangkuriang, hingga Calon Arang. Hanya saja, cerita-cerita rakyat tersebut akan disajikan dengan pendekatan berbeda.

“Kami ingin menunjukkan wajah lain dari cerita-cerita itu, supaya lebih menyentuh dan relevan,” jelas Rusmedie kepada awak media.

Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedie Agus MOJOK.CO
Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedie Agus. (Aly Reza/Mojok.co)

Memerangi bahaya laten

“Hikayat Nusantara” merupakan lanjutan dari Pagelaran Sabang Merauke edisi Pahlawan Nusantara. Kala itu, pada akhir cerita Bagong dan Petruk memiliki keyakinan bahwa di tangan anak-anak muda yang cinta budaya, Indonesia akan baik-baik saja.

Keduanya lantas melaporkan pada Semar bahwa tugas mereka menemani Zie (generasi muda) dan teman-temannya dalam mengenal tradisi, para pahlawan dan kebudayaan Indonesia sudah selesai.

Tugas itu memang dinyatakan selesai oleh Semar. Akan tetapi, ada satu tugas berikutnya yang diberikan kepada mereka bertiga. Tugas ini sangat berat dan membutuhkan kejernihan pikir dan kekuatan hati dalam melaksanakannya.

“Ada bahaya laten yang mengancam seni tradisi dan kebudayan Nusantara,” demikian ujar Semar.

Untuk menjalankan misi ini, Bagong, Petruk, dan Zie akan ditemani Istri Semar yang bernama Kanastren. Perjalanan pun dimulai. Dengan petunjuk Kanastren, mereka mendatangi tokoh-tokoh kuat negri ini untuk menumpas “bahaya laten” tersebut.

Tokoh-tokoh yang mereka jumpai mulai dari Malin Kundang, Si Tumang, Sang Mahadewi, Calon Arang, dan Ratna Manggali. Mereka semua akan menyatukan kekuatan untuk memerangi Yuyu Kangkang, sosok yang diduga sebagai “bahaya laten”.

Padi Reborn hingga Yura Yunita

Dalam Pagelaran Sabang Merauke ini, para penari nantinya akan mengenakan kostum beragam karakter dari Jember Fashion Carnaval dan Pesona Gongdanglegi. Ada pula atraksi Barongsai dari Kong Ha Hong, serta pertunjukkan drumband dan aksi dari tim cheerleaders.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh @pagelaransabangmerauke

Tak hanya itu, gelaran ini turut melibatkan beberapa musisi seperti Yura Yunita, Padi Reborn, Elwin Hendrijanto sebagai Music Director, Avip Priatna sebagai konduktor orkestra, paduan suara Batavia Madrigal Singer, dan The Resonanz Children’s Choir.

Para narator dan aktor seperti Butet Kartaredjasa, Indra Bekti, Risang Janur Wendo, dan Zahara Christie, pun menjadi nama-nama yang akan ambil bagian.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Dilema Pelestarian Budaya dan Eksplorasi Wisata di Jogja hingga Salah Tafsir pada Pangeran Diponegoro atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2025 oleh

Tags: hikayat nusantarapagelaran sabanag meraukepenariseni tari
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Bambang Paningron dan Jalan Sunyi Seni Pertunjukan Indonesia
Video

Bambang Paningron dan Jalan Sunyi Seni Pertunjukan Indonesia

8 Oktober 2025
Pagelaran Sabang Merauke Pukau 28.000 Penonton, Rayakan Kekayaan Budaya Lewat Hanya Indonesia yang Punya MOJOK.CO
Kilas

Pagelaran Sabang Merauke Pukau 28.000 Penonton, Rayakan Kekayaan “Hanya Indonesia yang Punya”

28 Agustus 2025
Yura Yunita menyanyikan lagu Mahadewi diiringi Padi Reborn di atas naga dalam Pagelaran Sabang Merauke, Hikayat Nusantara (Dok. Pageleran Sabang Merauke)
Panggung

Yura Yunita ‘Terbang’ di Indonesia Arena, 1.500 Seniman Hidupkan Hikayat Nusantara di Panggung Broadway Indonesia

23 Agustus 2025
 Penari yang Pernah Jadi Sexy Dancer, Ingin Menari Sampai Tua
Liputan

 Penari yang Pernah Jadi Sexy Dancer, Ingin Menari Sampai Tua

17 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.