Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Di Balik Tutupnya Zenius, Kisah Anak SMA yang ‘Terselamatkan’ dengan Masuk UGM dan Kampus Impian Lain

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
5 Januari 2024
A A
Zenius buat anak SMA lolos SBMPTN di UGM, UPN, dan lainnya.MOJOK.CO

Ilustrasi anak SMA (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kabar penutupan sementara startup edukasi Zenius membuat banyak cerita sedih dari penggunanya muncul di media sosial. Mereka bercerita bagaimana platform ini berperan penting mendukung masuk UGM, UI, ITB, UNS, UPN Jogja, dan banyak kampus impian lain lewat beragam jalur seperti SBMPTN.

***

Pikiran saya tiba-tiba kembali ke beberapa tahun silam saat membuat keputusan krusial untuk pindah jurusan kuliah. Di tengah dilema saya mencoba membeli paket pembelajaran untuk SBMPTN di Zenius. Harganya terjangkau, kalau tidak salah ingat saat itu hanya berkisar Rp200 ribuan.

Keputusan pindah itu belum berani saya bicarakan ke orang tua. Alhasil, semua persiapan saya lakukan seorang diri dengan sisa uang saku bulanan di perantauan. Selain terjangkau, di Twitter saat itu, saya menemukan beberapa ulasan menarik tentang platform yang didirikan Sabda PS ini.

Hanya sekitar 2-3 bulan saya mengikuti pembelajaran di Zenius. Jujur, detailnya sudah sedikit lupa namun saya ingat betul bahwa pembelajarannya mudah dipahami.

Beruntung, saya lolos di UPN Jogja. Bukan kampus yang terlalu mentereng, namun selektivitas jurusan saya saat itu terbilang ketat.

Belakangan saya baru tahu, teman sekelas di semester awal di UPN Jogja dahulu, Laura Sandra ternyata juga lolos berkat bantuan Zenius. Selain menggunakan platform yang sama, kami juga sama-sama mahasiswa yang lulus SMA di tahun sebelumnya. Dia gap year sementara saya sudah sempat kuliah sebelum di UPN.

Sandra bercerita bahwa ia mendapat rekomendasi dari teman dekatnya untuk memakai platform yang berdiri sejak 2004 ini. Teman yang merekomendasikan itu juga lolos SBMPTN di Fakultas Hukum UGM.

“Bisa dibilang kelolosan kami ya berkat 80% berkat Zenius. Sisanya 10% dari bahan belajar lain, 10% dari doa,” kelakarnya.

Zenius menyelamatkan mimpi masuk UGM dan kampus impian lain

Saat SMA, ia sempat mengikuti bimbingan belajar konvensional. Namun, ia tampaknya belum mujur sehingga gagal masuk ke UGM yang jadi kampus impiannya. Sehingga ia membulatkan keputusan untuk gap year.

“Di saat gap year, masa aku mau minta uang mama papaku 5-7 juta buat bimbel konvensional lagi. Jadi, melihat Zenius yang terjangkau dan dapat rekomendasi dari teman, aku ambil,” kenangnya.

Buat Sandra, platform yang ia gunakan enam bulan itu benar-benar menyelamatkan di masa paling krusial. Sekitar tiga bulan menjelang SBMPTN, ia memutuskan untuk menyeberang dari rumpun saintek ke soshum.

“Sempat pakai Zenius 3 bulan untuk belajar saintek, tapi tiba-tiba aku pindah keyakinan untuk coba masuk Ilmu Komunikasi. Akhirnya 3 bulan aku menyeberang,” tuturnya alumnus UPN Jogja ini.

Senada, Alifnisla, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UGM yang baru lulus 2023 lalu juga mengaku terbantu banyak dengan Zenius. Seperti Sandra, ia juga mahasiswa yang menyeberang, SMA mengambil jurusan IPA namun berakhir kuliah di sastra. Ia tidak mengikuti bimbel konvensional sama sekali.

Iklan

“Benar-benar cuma Zenius yang aku pakai,” katanya.

zenius.MOJOK.CO
Logo Zenius (istimewa)

Apa yang membuatnya spesial

Buat Alif, Zenius jadi menarik karena pendekatan cara mengajarnya. Sejak awal, pembelajaran yang banyak lewat video tutorial untuk menjelaskan soal pola pikir, konsep belajar yang efektif, sampai motivasi untuk mencapai tujuan.

Bimbel online tidak bisa tanya-tanya dan berinteraksi? Alumnus UGM itu merasakan bahwa artikel di blog Zenius memberikan ruang untuk berdiskusi secara mendalam. Setiap unggahan penuh komentar dan tentor atau penulisnya aktif merespons.

“Jadi paling menariknya aku dapet konsep dasar belajar atau konsep dasar pendidikan yang nggak diajarin di sekolah,” paparnya.

Selain itu, gaya pengajarannya terbilang unik. Seperti di kelas, tentor di video akan menjelaskan konsep lewat coret-coretan. Di mata pelajaran sejarah misalnya, ada format lini masa dan mind mapping yang membuat anak jurusan IPA ini jadi langsung nyantol.

Sementara itu, Sandra punya kesan agak berbeda. Ia terkesan dengan gaya komunikasi tentor di video yang pakai kata tunjuk “elo” dan “gue” yang bikin terasa akrab.

“Selain itu selalu ada analogi yang mudah untuk setiap konsep yang agak rumit,” katanya.

Setiap pembahasan juga terbagi dalam beberapa video. Penggalan-penggalan ini membuatnya mudah untuk memahami detail-detail konsep ajar.

Lagi-lagi soal biaya, banyak yang memilih Zenius karena paketnya yang terjangkau. Rozi, seorang mahasiswa UNS juga berhasil lolos pada pilihan pertama SBMPTN bermodalkan platform ini.

Apalagi saat itu ia bisa mengaksesnya dengan kuota gratis dari salah satu provider seluler. Sebulan menjelang SBMPTN di UNS, ia benar-benar belajar penuh lewat aplikasi tersebut.

“Ya akhirnya lolos di pilihan pertama di UNS,” ujarnya.

Penutupan operasional Zenius

Sebagai bisnis, Zenius tidak sempurna. Tahun lalu perusahaan ini sempat melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Namun, bagi anak-anak SMA jasanya cukup besar untuk membantu belajar.

Tidak heran, saat kabar kegagalan perusahaan mencuat, banyak yang berbagi kisah. Sandra misalnya, mengaku platform ini membantunya dan banyak anak SMA lain yang ingin belajar intensif untuk masuk kuliah namun terbatas aksesnya.

“Bahkan adikku sekarang juga pakai aplikasi ini. Untungnya, masih bisa diakses walaupun operasional perusahaan berhenti,” ujarnya.

Alif juga berharap agar penutupan ini hanya sementara. Sebab, masih banyak anak SMA yang hendak masuk kampus impian dan berharap bisa menggunakan Zenius sebagai sarana bantu belajar.

Selama hampir 20 tahun, Zenius juga telah menjadi platform edukasi online terdepan di Indonesia, yang menawarkan materi pelajaran SD, SMP, SMA, persiapan UTBK, ujian mandiri, hingga upskilling/reskilling profesional.

“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” demikian keterangan tertulis Zenius, Kamis.

“Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami,” lanjut keterangan Zenius.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2024 oleh

Tags: MahasiswaPendidikanUGMunyUPNZenius
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co
Kilas

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.