Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Derita Tertipu Kos Campur Bebas Berkedok Kos Pria Muslim di Jogja, 5 Tahun Kerap Dengar Tangis dan Rintih Saat Malam

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
20 Juni 2024
A A
kos campur di sewon bantul jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi tinggal di kos campur (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang mahasiswa Jogja awalnya tak mengira kalau kos berlabel khusus pria yang ia tempati selama kuliah ternyata kos campuran yang bebas. Kos yang terletak di Sewon Bantul itu membawa pemuda kabupaten kepada pengalaman-pengalaman tak terduga.

***

Bagas (25) awalnya hanya berencana untuk mencari kos pria biasa saja seusai registrasi sebagai mahasiswa baru ISI Jogja. Setelah menyelesaikan urusan administrasi di kampus, ia langsung berkeliling ke daerah sekitar di Sewon Bantul.

Bahkan, saat itu ia mencari berkeliling ditemani ibunya. Sehingga, tidak mungkin mereka hendak mencari kos campur antara laki-laki dan perempuan.

“Gila aja kali. Kami coba keliling ya cari kos yang bangunannya kelihatan bersih, aman, dan nyaman,” kenangnya saat Mojok ajak berbincang pada Rabu (19/6/2024).

Setelah berkeliling sesaat, setelah masuk ke dalam area perkampungan Sewon Bantul mereka menemukan sebuah bangunan yang tampak meyakinkan. Bangunannya masih tampak baru pada 2016 silam. Lokasinya juga terasa tenang. Di depannya terhampar persawahan.

“Nggak terpikir sama sekali bahwa itu kos campur, apalagi yang benar-benar bebas. Soalnya memang pemiliknya punya dua kos, satu dilabeli kos putra dan satunya dilabeli kos putri. Keduanya masih di daerah Sewon,” kata dia.

Ibunya pun yakin dengan fasad kos tersebut. Saat mereka melakukan survei ke dalam dan bertemu dengan penjaganya, tidak ada kejanggalan atau hal yang menunjukkan bahwa tempat itu merupakan kos campur yang dihuni laki-laki dan perempuan sekaligus.

Kos campur murah di Jogja yang menyimpan banyak teka-teki

Selain tempatnya yang nyaman, harga kos tersebut juga relatif terjangkau. Hanya Rp450 ribu per bulan. Ada potongan jika bayar langsung tiga bulan hingga setahun.

Berhubung waktu mulai kegiatan pembelajaran semakin dekat, Bagas pun segera memantapkan hati untuk menetap. Uang muka dibayarkan dan tinggal menunggu waktu sampai ia memboyong barang-barangnya ke kamar.

Setelah benar-benar pindah, barulah ia menyadari fakta bahwa itu bukan kos khusus laki-laki. Melainkan kos campur, ada laki-laki, perempuan, bahkan pasangan suami istri.

“Pas aku survei sama ibuku memang nggak terlihat. Mungkin karena itu masih masa liburan panjang. Terlebih, aku berkunjungnya juga siang-siang jadi sepi,” kelakarnya.

kehidupan di kos campur bebas.MOJOK.CO
Ilustrasi kebebasan di kos (Hammam/Mojok.co)

Bagas menempati sebuah kamar di lantai dua. Kebetulan, seorang kenalannya di ISI Jogja ternyata juga tinggal di lantai yang sama. Mereka berdua, berjarak satu kamar, lantaran di lantai dua hanya ada tiga kamar.

Beberapa malam setelah tinggal di sana, ia mulai sering melihat perempuan berseliweran. Ada yang hanya datang saat malam hari tapi ada juga yag sehari-hari berkegiatan di situ. Awalnya, ia masih belum menyangka bahwa tempat itu memang kos campur.

Iklan

“Awalnya aku masih berpikir positif, mungkin memang saudaranya penghuni. Tapi lama-lama aneh juga,” terangnya.

Pemilik kos tersebut memang tidak tinggal di bangunan yang sama. Hanya ada seorang penjaga, yang sesekali datang untuk mengecek kondisi bangunan dan kebersihan. Urusan aturan dan ketertiban, tidak pernah mengurusi.

Baca halaman selanjutnya…

Suara rintih, tangis, hingga benturan di tembok dari kamar pasutri yang jadi pertanyaan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2024 oleh

Tags: BantulJogjaKos Bebaskos campursewon bantul
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Aktual

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.