Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Lulus D3 PENS Surabaya Jadi Teknisi Pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Bisa Naik Pesawat Gratis Setiap Hari dan Bantu Penerbangan Haji

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
8 Mei 2024
A A
lulusan pens surabaya jadi teknisi pesawat di bandara soekarno hatta.MOJOK.CO

Ilustrasi hanggar tempat teknisi pesawat bekerja (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jadi teknisi pesawat tiap hari bisa naik ke unit-unit milik maskapai besar dunia meski tidak ikut terbang. Di sisi lain, banyak juga tantangan yang dibagikan lulusan D3 PENS Surabaya yang bertugas sebagai teknisi dalam merawat item-item dalam pesawat di Bandara Soekarno Hatta seharga ratusan hingga ribuan dolar.

***

Di salah satu hanggar kompleks Bandara Soekarno Hatta, setiap hari kerja, Ahmad Faris (26), naik turun pesawat-pesawat bertubuh lebar dan besar untuk memperbaiki berbagai perangkat kelistrikan. Lelaki asal Sidoarjo ini mengaku senang, berkesempatan merasakan sensasi pesawat-pesawat milik berbagai maskapai besar.

“Walaupun cuma naik ya, tanpa lepas landas ke udara,” kelakarnya saat ngobrol dengan Mojok Senin (6/5/2024) malam.

Namun, di sisi lain sekaligus merasa khawatir. Setiap perangkat yang ia pegang dan perbaiki nilainya ratusan hingga ribuan dolar. Meski, perusahaan tidak menuntut ganti rugi, jika melakukan kesalahan sedikit saja pasti rasa bersalah menggelayuti seorang teknisi pesawat bagian kelistrikan ini.

Perjalanan kariernya menjadi teknisi pesawat di salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia dimulai pada 2021 silam. Jauh sebelum itu, ia berkuliah di Politektik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada 2017.

Pilihannya untuk berkuliah di sana, sebenarnya tidak terencana. Mulanya, Faris memang suka dan penasaran dengan dunia permesinan. Saat SMA, ia merencakanan masuk Jurusan Teknik Mesin. Bahkan, selepas lulus sudah mendaftar di sebuah kampus swasta di Jogja.

“Tapi bapakku tiba-tiba kayak ngasih tantangan. Gimana kalau belajar mesin tapi bagian pesawat? Nggak lama kemudian, ternyata dia nemu program di PENS yang sudah ada ikatan dinasnya,” kenangnya.

bandara soekarno hatta.MOJOK.CO
Penampakan pesawat-pesawat di sekitar hanggar bandara (Dok. Narasumber)

Berkat rekomendasi dari bapaknya, ia kemudian mencoba ikut seleksi di PENS Surabaya. Hitung-hitung jika lolos, kuliah di Suarabaya bisa dekat dengan rumahnya. Dan, beruntungnya ia diterima di program D3 PENS tersebut.

Lulus D3 saat dunia penerbangan sedang tiarap karena pandemi

Semasa studi di PENS, selain mempelajari berbagai hal terkait teknik elektronika secara umum, programnya memang sudah mencakup materi spesifik soal elektronika pesawat. Sehingga, ketika lulus bisa langsung bekerja di Garuda Maintenance Facilities (GMF).

Ia merampungkan D3 pada 2020. Bertepatan dengan situasi pandemi Covid-19 yang benar-benar membuat dunia penerbangan tersungkur. Sehingga, Faris tak bisa langsung mendapat panggilan kerja.

“Sempat enam bulan nganggur. Tiga bulan pertama, rasanya masih tenang, setelah itu mulai khawatir sampai coba cari kerja seadanya,” kata dia.

Beruntung, di bulan keenam panggilan itu datang. Sekitar 23 lulusan PENS Surabaya di angkatannya yang ikut program ikatan kerja semuanya dapat panggilan. Namun, penempatannya berbeda-beda.

Ada yang ditempatkan di bandara-bandara. Namun, ada juga yang bertugas di hanggar utama GMF di Bandara Soekarno Hatta. Faris, sejak awal bertugas di hanggar.

Iklan
sosok teknisi pesawat.MOJOK.CO
Sosok Faris, teknisi pesawat bidang kelistrikan (Dok. Narasumber)

Ia jadi satu dari lebih dari 100 orang yang mengurusi setiap unit pesawat yang menepi untuk melakukan perbaikan menyeluruh. Satu pesawat proses perawatannya bisa memakan waktu satu bulan. Bagian dalamnya seperti kursi duduk dilepas, kemudian dilakukan inspeksi menyeluruh.

Di hanggar Bandara Soekarno Hatta itu, Faris khusus bertugas memperbaiki pesawat-pesawat dengan kategori wide body. Pesawat berbadan besar dengan rute terbang antarbenua.

“Selain Garuda, banyak juga kayak Korean Air sampai Vietnam Air,” paparnya.

Baca halaman selanjutnya…

Mengurus pesawat haji dan pengalaman-pengalaman tak terlupakan lainnya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2024 oleh

Tags: bandara soekarno hattapenerbanganpensSurabayateknisi pesawat
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.