Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pertama Kali Periksakan Anak ke Puskesmas di Kota Semarang karena Masalah Stunting: Mulanya Khawatir, Lalu Sadar Telah Ambil Keputusan Tepat

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
3 November 2025
A A
Seorang ibu di Puskesmas Sekaran, Semarang periksakan anak stunting. MOJOK.CO

ilustrasi - seorang ibu syok pertama kali periksakan anak stunting di Puskesmas Sekaran, Semarang. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Feni (37) hanya bisa menunggu dengan khawatir di kursi antrean Puskesmas Sekaran, Kota Semarang pada Kamis (16/10/2025). Bagaimana tidak, ia baru pertama kali ini datang ke puskesmas untuk melakukan screening stunting terhadap anak ketiganya yang berusia dua tahun.

Feni berujar nama anaknya terdaftar di data kelurahan Sekaran untuk pemeriksaan lebih lanjut bersama 26 orang ibu lainnya. Padahal, kata Feni, ia tidak menemukan gejala yang berarti saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap anaknya di posyandu. 

“Saya merasa awalnya anak saya ini sehat, karena makanannya sudah bergizi walaupun kadang nafsu makannya nggak tentu. Jadi porsinya tiba-tiba bisa sedikit, bahkan nggak mau makan,” kata Feni saat ditemui Mojok di Puskesmas Sekaran, Kota Semarang pada Kamis (16/10/2025).

Di tengah kekhawatirannya itu, seorang bidan akhirnya memanggil nama anak Feni untuk pemeriksaan tumbuh dan kembang. Tak berhenti sampai di situ, ia harus menunggu lagi hampir setengah jam untuk memenuhi panggilan dokter spesialis anak.

Seorang ibu khawatir. MOJOK.CO
Feni saat mendengarkan penjelasan dari dokter. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

“Anak saya, saya kasih ke ayahnya lebih dulu biar dia istirahat di rumah. Soalnya kalau sudah jam 12.00 WIB begini memang jadwal dia tidur. Biar saya yang nunggu di sini (Puskesmas Sekaran),” kata Feni.

Ia pun diselumuti rasa was-was sebab menjadi peserta terakhir dari 12 ibu yang menunggu pemeriksaan. Akhirnya, penantian itu disambut dengan gembira karena dokter hanya menyarankan Feni agar memberi asupan gizi yang sehat untuk anaknya serta pola makan yang teratur.

Para ibu wajar merasa khawatir

Feni mengaku pemeriksaan stunting itu adalah pengalaman pertamanya mengikuti acara Stetoskop (Skrining terpadu faktor kesehatan pada balita berkolaborasi dengan dokter spesialis), meski sebelumnya ia sudah punya dua anak laki-laki. Oleh karena itu, pengalaman tersebut menjadi pengetahuan baru bagi Feni. Ia pun berharap agar program seperti itu di Puskesmas Sekaran dapat terus berlanjut.

Kota Semarang memang sedang gencar-gencarnya mencegah stunting melalui upaya promotif preventif. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch Abdul Hakam pun tak mengelak jika kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu balita maupun ibu hamil menjadi tantangan tersendiri untuk pencegahan stunting. 

“Sebagian ibu belum memahami pentingnya pemeriksaan kehamilan dan manfaat kelas ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin,” kata Hakam saat dihubungi Mojok, Selasa (14/10/2025).

Ia menjelaskan faktornya bisa jadi beragam. Salah satunya karena faktor ekonomi yang menyebabkan ibu harus bekerja, sehingga sering menunda atau melewatkan jadwal pemeriksaan. 

Selain itu, beberapa ibu juga merasa takut dan cemas untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Padahal, pemantauan seperti itu penting guna memastikan tumbuh kembang bayi sesuai usianya.

“Dengan mengikuti Posyandu secara rutin setiap bulan, orang tua dapat mengetahui kondisi bayi dan segera mendapatkan penanganan apabila ditemukan tanda-tanda gangguan tumbuh kembang,” kata Hakam.

Bayi sehat vs pemeriksaan lebih lanjut

Periksakan anak stunting. MOJOK.CO
Pemeriksaan motorik anak. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Hakam menjelaskan bayi dikatakan sehat apabila tumbuh dan berkembangnya sesuai dengan usia bayi, tanpa menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan. Beberapa indikator utama bayi sehat yang bisa diperiksa di Puskesmas Sekaran, Kota Semarang yakni:

  1. Berat badan sesuai usia dan bertambah secara teratur setiap bulan berdasarkan grafik pertumbuhan KMS.
  2. Suhu tubuh normal antara 36,5–37,5°C, tidak mengalami demam atau hipotermia.
  3. Menyusu atau makan dengan baik, tidak sering muntah.
  4. Buang air kecil dan besar teratur dengan warna serta konsistensi normal.
  5. Aktif dan responsif, tidak tampak lemas, mudah terbangun, dan mampu berinteraksi seperti tersenyum atau merespons suara.
  6. Tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti sesak napas, kulit kebiruan, kuning seluruh tubuh, kejang, atau diare terus-menerus.
  7. Tumbuh kembang sesuai tahap usianya, misalnya mampu tengkurap, duduk, meraih benda, dan merespons rangsangan sesuai umur.

Sebaliknya, bayi perlu mendapat perhatian atau pemeriksaan lebih lanjut apabila:

Iklan
  1. Berat badan tidak naik dalam dua kali penimbangan berturut-turut.
  2. Menyusu lemah atau menolak makan.
  3. Tampak lesu atau tidak aktif.
  4. Mengalami demam tinggi, sesak napas, atau kejang.
  5. Kulit, mata, atau kuku tampak kuning hingga seluruh tubuh.

Layanan kesehatan gratis dari Semarang

Ibu periksakan anak stunting. MOJOK.CO
Seorang ibu mendengarkan penjelasan dari dokter. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Semarang menyediakan berbagai layanan gratis untuk ibu hamil dan balita melalui Puskesmas, Posyandu, dan jejaring layanan. Masyarakat dapat mendaftar langsung di Puskesmas sesuai domisili dengan membawa KTP, Kartu Keluarga sesuai dengan FKTP masing-masing. 

Ibu hamil yang belum punya jaminan kesehatan akan didaftarkan UHC oleh petugas Puskesmas. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil adalah ANC dan pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium, imunisasi TT, konseling gizi dan pendampingan ibu hamil.

Sedangkan, program untuk mencegah stunting pada balita ialah Daycare Rumah Pelita, di mana balita dengan masalah gizi diberikan pelayanan dalam bentuk daycare untuk pemenuhan asupan gizi dan pemberian pola asuh yang optimal. 

Pendaftaran dilakukan melalui puskesmas di kecamatan yang terdapat Daycare Rumah Pelita untuk di-skrining kesehatan terlebih dahulu. Jika hasil skrining tidak menunjukkan tanda positif TB dan imunisasi sudah lengkap, maka balita bisa diinden atau masuk langsung ke daycare apabila masih terdapat kuota peserta. 

“Layanan Daycare Rumah Pelita bersifat gratis dan ditujukan khususnya bagi keluarga kurang mampu dan keluarga dengan balita masalah gizi,” ucap Hakam.

Tingkat stunting di Semarang terendah ke-2 di Jawa Tengah

Lewat upaya-upaya tersebut, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Semarang boleh berbangga diri atas prevalensi stunting yang menurun secara signifikan tiap tahun. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angkanya turun dari 15,7 persen di tahun 2023 menjadi 11,2 persen di tahun 2024. Penurunan itu juga yang menempatkan posisi Kota Semarang berada di urutan ke-2 terendah di Jawa Tengah. 

“Meski demikian masalah stunting harus tetap diperhatikan melalui upaya dan kolaborasi bersama sehingga target penurunan stunting menjadi sebesar 5,4 persen pada tahun 2029 berdasarkan RPJMD dapat tercapai,” ujar Hakam.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Rahasia Sukses Semarang untuk Menggenjot Masalah Stunting hingga Jadi Peringkat ke-2 Terendah di Jawa Tengah atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 3 November 2025 oleh

Tags: ciri anak stuntingmencegah stuntingPuskesmas SekaranSekaranSemarangstunting
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO
Ragam

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO
Kilas

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Pemkot dan Warga Kota Semarang Berduka atas Wafatnya V. Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

Pemkot dan Warga Kota Semarang Berduka atas Wafatnya V. Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang

10 November 2025
Seorang bapak di Semarang tak tega lihat anak stunting, hindari isu fatherless. MOJOK.CO
Ragam

Awalnya Tak Tega Lihat Anak Sakit hingga Dampingi Istri ke Puskesmas, Lalu Sadar Pentingnya Peran Seorang Bapak

7 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.