Surabaya kota entah
“Terus julukan apa yang cocok unuk Surabaya?,” tanya saya iseng. Mahrus malah terkekeh.
Kita kesampingkan dulu julukan Kota Pahlawan. Karena itu adalah julukan karena etos juang para pandahulu Surabaya di masa lalu.
Sementara untuk saat ini, julukan apa kira-kira yang pas untuk kota ini? Mahrus malah makin bingung.
“Surabaya Kota Entah. Sulit menemukan identitas untuk kota ini,” ujarnya.
Kuliner di sini beragam, oke. Tapi tak pas juga jadi Kota Kuliner. Banyak pabrik dan perusahaan, iya. Tapi Kota Industri pun sudah banyak tersemat di kota-kota lain. Banyak pesepak bola berbakat, iya juga sih. Tapi banyak anak-anak di pinggiran Surabaya yang tak bisa menikamti lapangan bola, bermain bola di jalan raya.
“Yang jelas, kota ini berisi orang-orang yang kurang peduli pada ilmu. Yang penting kerja, dapat uang,” ungkapnya.
Atau bisa juga berjuluk “Kota Kedua Orang Madura”. Kata Mahrus berkelakar. Mengingat, nyaris di setiap sudut kota ini, pasti ada ‘kampung Madura’-nya.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News