Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Stasiun Kalasan Jogja: Saksi Haru Mahasiswa 70-an Hadapi Perpisahan yang Kini Tercampakkan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
19 November 2024
A A
Stasiun Kalasan Jogja: Saksi Haru Mahasiswa 70-an Hadapi Perpisahan yang Kini Tercampakkan. MOJOK.CO

ilustrasi - Stasiun Kalasan Jogja nampak depan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

pemulung atau salah satu warga akan membersihkan botol miras tersebut saat pagi. Beberapa kali, Sutini juga melihat petugas keamanan berjaga agar tidak ada lagi pemuda yang mabuk di sana. 

Selama tinggal di sana, Sutini mengaku tak pernah mengalami kejadian aneh. Dia sering membacakan ayat kursi agar tidak ada makhluk gaib yang mengganggu.

“Sehabis subuh saya sering jalan-jalan lewat sini. Itu saya bilangi, ‘Saya tetanggamu, kalau kamu berani nakutin atau menampakkan diri ke saya, tak bacakan ayat kursi loh ya biar kamu panas’,” kata Sutini.

Senada dengan Sutini, Penjaga Perlintasan Kereta Api, Junarto, mengatakan selama dia bekerja belum pernah melihat penampakan. Junarto biasanya shift dari sore sampai malam pukul 22.00 WIB.

Suatu hari, Junarto pernah mencium bau busuk ketika bertugas di posnya saat malam. Pos itu hanya berjarak 120 meter dari Stasiun Kalasan. Namun, saat dicek di semak-semak maupun sekitar pos, tidak ada sampah atau bangkai hewan di sana.

Wacana diaktifkan kembali

Kereta melintasi Stasiun Kalasan Jogja. MOJOK.CO
Kereta melintasi Stasiun Kalasan Jogja. (Aisyah Amira Wakang)

Menurut Junarto, Stasiun Kalasan sering dikunjungi oleh pecinta kereta api yang tergabung dalam komunitas Rail Fans. Mereka sering datang saat sore untuk hunting foto. Sesekali, petugas dari Daerah Operasi Kereta Api Indonesia (DAOP) 6 juga mengecek bangunan.

“Dulu itu kan sering ditengok petugas DAOP, katanya mau diaktifkan lagi, tapi nggak tau kok nggak jadi-jadi,” ucapnya.

Stasiun Kalasan dulunya memiliki lima jalur kereta. Jalur 1 mengarah ke gudang timur Stasiun Kalasan, jalur 2 digunakan untuk kereta api dari Solo menuju Yogyakarta, jalur 3 digunakan untuk untuk kereta api arah Yogyakarta menuju Solo.

Lalu, jalur 4 dan 5 yakni rel persilangan. Nah, kedua jalur inilah yang kemudian diubah menjadi double track, tidak lagi silang. Oleh karena itu, Stasiun Kalasan resmi dinonaktifkan pada tahun 2007.

Menurut Junarto pembangunan jalur ganda di lintas Kutoarjo-Solo tersebut memiliki tingkat pemasukan penumpang kecil. Terlebih, jarak Stasiun Kalasan tidak terlalu jauh dengan Stasiun Maguwo. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Stasiun Tugu: Saksi Ratapan Warga Kecil di Gemerlap Ulang Tahun Jogja

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 21 November 2024 oleh

Tags: cagar budaya jogjastasiun jogjastasiun kalasantempat hunting foto vintagetempat wisata jogja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja, menanti rezeki dari penumpang kereta api MOJOK.CO
Bidikan

Porter Stasiun Lempuyangan Jogja, Mencoba Cukup di Tengah Menanti yang Tak Pasti

3 September 2025
Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Ragam

Naik KA Sri Tanjung ke Stasiun Lempuyangan bikin Orang Surabaya Trauma ke Jogja

9 Mei 2025
Ketimpangan ojek pengkolan dan ojek online (ojol) di Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Ragam

Keluar Stasiun Lempuyangan Langsung Disuguhi Ketimpangan Hidup Warga Jogja

3 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.