Biaya hidup murah? Eits, tunggu dulu!
Konon, Purwokerto merupakan salah satu kota dengan biaya hidup rendah. Kalkulasi BPS, misalnya, menemukan angka biaya hidup di ibukota Kabupaten Banyumas ini sebesar Rp5,88 juta per bulan. Hanya kalah murah dari Cilacap, Maumere, Sibolga, Kudus, dan Tegal.
Sayangnya, menurut Dian, data itu “cuma di atas kertas”. Karena faktanya, Purwokerto tak semurah yang dibayangkan.
Soal biaya kuliah yang tinggi di Unsoed, Dian tak terlalu mempermasalahkan. Sebab, besaran UKT yang dia terima sudah disepakati di awal.
Namun, baginya yang ngekos di kawasan Grendeng, cukup sulit buat menemukan makanan murah tapi tetap proper. “Ada yang all in 10 ribuan begitu. Ya tapi tipe makanan yang penting asin dan berkuah saja,” kata Dian.
Buat makanan standard, rata-rata tiap makan ia harus merogoh kocek sampai Rp20 ribu. Itu adalah harga untuk nasi ayam, sayur, dan minuman.
Menurut gosip underground alias gogon yang dia dengar, sejak beberapa tahun ke belakang Purwokerto memang mengalami “Jabodetabekisasi”. Banyaknya mahasiswa yang berasal dari kawasan ibu kota bikin pemilik usaha kuliner di sini menaikkan standard harga.
“Ya, tapi itu kan gosip. Butuh ada penelitiannya lah, anjay! Tapi yang jelas, kopian di sini sudah nyentuh 20 ribuan semua. Kayak di Jogja.”
Keringat buruh dihargai sangat murah, ada yang Rp900 ribu sebulan
Akhir 2023 lalu, Dian lulus dari Unsoed Purwokerto. Namun, ia belum bisa meninggalkan kota ini. Masih ada beberapa proyek yang kudu ia selesaikan.
Saat ini pun, ia masih terikat kerja magang dengan salah satu instansi pemerintah di kota tersebut. “Alhamdulillah, ya, meski aku statusnya magang tetap ada fee yang layak. Tapi jangan salah juga, teman-temanku banyak yang underpaid.”
Salah satu lulusan Unsoed Purwokerto yang pernah Mojok wawancara adalah Olin (25). Perempuan asal Jogja ini merupakan pekerja media yang menerima gaji hanya Rp1,9 juta per bulan.
Angka itu jelas di bawah UMR Purwokerto. Per 2024, besarannya berada di angka Rp2,19 juta. Masih kalah dengan Jogja yang ada di angka Rp2,4 juta.
Itu pun, beberapa rekan kerjanya yang statusnya belum tetap, ada yang mendapat gaji Rp900 ribu per bulan.
“Orang Jogja pasti familiar kan kalau sudah bahas upah murah?,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News