Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Repotnya Anggota SH Winongo (PSHW): Berupaya Ajarkan Pencak Silat Damai tapi Kena Imbas Ulah PSHT, Gara-gara Sesama “SH”

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
7 Juli 2025
A A
Resah anggota perguruan pencak silat SH Winongo (PSHW), selalu kena imbas ketika PSHT berulah MOJOK.CO

Ilustrasi - Resah anggota perguruan pencak silat SH Winongo (PSHW), selalu kena imbas ketika PSHT berulah. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

SH Winongo (PSHW) selalu kena imbas ulah PSHT

Yang Widadi sesali kemudian, misalnya seperti kasus-kasus yang belakangan mencatut nama PSHT, nama SH Winongo—setidaknya yang terjadi pada Widadi—ikut terkena imbasnya.

“Ada lah anggota baru yang akhirnya dilarang orangtuanya latihan sama kami,” kata Widadi.

Meski sudah dijelaskan bahwa yang terjerat kasus adalah PSHT, tapi orangtua sudah kadung menganggap kalau SH Winongo (PSHW) dengan PSHT saling terkait. Karena sama-sama berlabel “Setia Hati” (SH).

Tak hanya itu, di lingkungannya maupun di media sosial, dia melihat kemarahan bahkan kebencian publik kini mengarah pada SH. Pokoknya asal labelnya SH, pasti panen caci maki.

“Kalau begini-begini kan disayangkan juga. Satu perguruan yang berulah, eh perguruan lain yang dianggap punya kaitan hanya gara-gara nama jadi ikut kena,” keluh Widadi.

Sementara, dalam konteks SH Winongo di desa Widadi, sedang berupaya mengembalikan citra luhur perguruan pencak silat yang makin ke sini makin minor di mata publik.

Ancaman membubarkan pencak silat

Kata Widadi, kerusuhan yang terus-menerus melibatkan perguruan pencak silat—yang sering kali melibatkan PSHT—akhirnya pun tidak hanya berimbas pada SH Winongo (PSHW) yang pada dasarnya memang tunggal guru.

“Perguruan pencak silat lain kan juga kena cap buruk dari masyarakat,” kata Widadi.

Jika melihat konten-konten di media sosial, warganet sudah tidak lagi menudingkan jari telunjuk pada nama perguruan pencak silat yang terbukti berbuat rusuh. Tapi langsung menyasar “pencak silat” secara umum.

“Misalnya, ada yang bilang, perguruan-perguruan pencak silat ini dibubarkan saja. Sudah nggak ada manfaatnya, cuma bisa bikin onar,” tutur Widadi.

Bagi Widadi, tentu akhirnya membuat sesak di hati, ketika pencak silat sebagai salah satu warisan nenek moyang dan bela diri asli Indonesia, justru dianggap sebagai ancaman sehingga harus dibubarkan, alih-alih dilestarikan.

Fokus prestasi, bukan adu sangar

Pencak silat sebenarnya menjadi salah satu cabang olahraga yang mendapat tempat di level internasional. Di tingkat ASEAN (misalnya), Indonesia selalu mengirim atlet-atlet untuk tampil di SEA Games.

Turnamen tinggat pelajar dan mahasiswa pun tidak hanya berhenti di level daerah maupun nasional, tapi juga ASEAN.

“Selama ini, latihan keras yang diberikan di beberapa perguruan, terutama PSHT dan PSHW, itu justru melahirkan orang dengan karakter sok jagoan. Orientasinya sangar-sangaran,” beber Widadi.

Iklan

Oleh karena itu, ada metode dan paradigma yang perlu diluruskan oleh perguruan silat manapun. Satu, tentu menekankan nilai luhur perguruan yang, Widadi yakin, pasti selalu mengarah pada misi menjaga kedamaian.

Dua, menekankan bahwa pencak silat bukan bela diri untuk semata berkelahi. Cara pandang ini, menurutnya, menjadi sebab kenapa banyak anggota pencak silat di daerahnya pengin adu kekuatan melalui bentrokan antarpeguruan. Karena orientasinya adu siapa kuat, siapa paling jago dalam berkelahi.

“Kita fokus lah di bagaimana menjadi pesilat yang profesional dan berprestasi. Bahwa bekal dari perguruan itu bisa dibawa untuk ikut turnamen dan sejenisnya,” tegas Widadi.

“Bahkan kalau jadi pesilat profesional, bisa jadi sosok seperti Yayan Ruhian atau Iko Uwais yang sekarang malang melintang di industri film, nggak cuma film Indonesia, tapi Hollywood, loh,” tutupnya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Pacaran sama Pendekar PSHT: Dulu Merasa Bangga dan Keren Punya Pacar Jago Gelut, Setelah Putus Eh Imbasnya Nggak Hilang-hilang atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2025 oleh

Tags: pencak silatperguruan pencak silatPSHTPSHWsh winongo
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.