Tak semua pengunjung di perpustakaan adalah kutu buku. Suasana Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair) di kampus B yang nyaman menjadi tempat pelarian bagi mahasiswa perantau yang ngekos di Surabaya. Malah ada yang sampai bablas ketiduran.
***
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memiliki banyak perpustakaan, seperti yang ada di kampus A, B, dan C, bahkan per fakultas pun tersedia. Namun, sebagian mahasiswa mengaku lebih nyaman mengunjungi Perpustakaan Unair Kampus B.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, Novita (23), mengaku betah berlama-lama di Perpustakaan Unair Kampus B karena fasilitasnya yang lengkap. Biasanya, dia sudah check in sedari pagi. Ketika ada jadwal kuliah di siang hari, Novita akan mampir ke sana dan pulang pukul 19.00 WIB atau 21.00 WIB.
Sebagai mahasiswa akhir, dia butuh mengerjakan tugas atau skripsi dengan komputer. Maklum, laptopnya sering kali bermasalah sehingga dia lebih sering menggunakan komputer milik perpustakaan. Apalagi, ada wifi gratis yang sinyalnya terbilang lancar.
“Tempatnya nyaman banget, terus keamanan juga terjaga di sana kalau seandainya ada barang yang tertinggal disimpan di etalase terus kita bisa ambil ke petugas,” ucapnya kepada Mojok, Rabu (27/11/2024).
Fasilitasnya komplit cuy!
Selain ruangan komputer dan wifi, Perpustakaan Unair B juga memiliki Movio dan Narayana. Merujuk pada laman resmi Unair, Movio adalah ruang media audio dan video yang terletak di lantai tiga. Mahasiswa bisa mendengarkan cakram, ragam ilmu pengetahuan hiburan seperti musik dan film.
Mahasiswa juga berdiskusi atau berkolaborasi lewat kegiatan yang diadakan seperti Movio D, Talk J, Book Story, dan kegiatan yang diadakan oleh American Corner. Ada juga komputer yang bisa dipakai untuk menyunting video serta sarana pembuatan konten media sosial.
Perpustakaan Unair Kampus B juga memiliki panggung kecil serta area studio yang bisa digunakan sebagai ruang produksi siaran, podcast, atau sarana perekaman suara dan video.
Untuk mendukung kemudahan akses informasi bagi mahasiswa penyandang disabilitas, Perpustakaan Unair Kampus B menyediakan ruang Narayana. Ruangan itu dilengkapi dengan assistive technology.
Novita sendiri sering menghabiskan waktunya di ruang belajar mandiri (rubelin) atau private room yang terletak di lantai satu. Di sebelah ruangan itu terdapat kantin yang bersandingan dengan ruang komputer.
“Aku sering banget ke library cafe (lib cafe) karena doyan jajan juga, selain itu kadang ke lantai dua karena dekat musala jadi anti ribet,” ucapnya.
Pengunjung Perpustakaan Unair B tak hanya kutu buku
Fasilitas Perpustakaan Unair B yang komplet membuat pengunjung tak pernah sepi. Kecuali saat tanggal merah yang memang dijadwalkan libur. Keramaian itu justru membuat Novita tak nyaman.
“Risih saja karena suasananya jadi nggak kondusif, berisik. Banyak yang ngobrol dan guyonan (bercanda), nggak produktif, kakean polah (kebanyakan tingkah) seperti mondar-mandir,” ujar Novita.
Di bayangan Novita, pengunjung perpustakaan adalah mahasiswa yang sejak awal berniat fokus dan produktif. Jadi bisa dibilang mereka pasti mahasiswa rajin. Nyatanya, tidak seperti itu.
“Saya dan teman-teman yang niatnya mencari ketenangan justru terganggu, ada saja mahasiswa yang hanya ingin memakai fasilitas yang pas saat ada tugas penting saja, dan sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Novita tidak berani menegur karena takut membuat masalah semakin besar. Dia memilih tidak peduli sembari berharap ada kesadaran dari masing-masing pengunjung. Jika kondisinya sudah sangat tidak kondusif, Novita akan memilih ruangan lain.
Perpustakaan Unair B cocok untuk ngadem mahasiswa
Mashari (22) mengaku Perpustakaan Unair B adalah sebaik-baik tempat melarikan diri saat dia merasa kepanasan di kos. Apalagi, jika Kota Surabaya sedang mengalami cuaca panas. Suhunya tidak ngotak.
“Kadang kalau lagi kepanasan di kos, larinya ke perpus juga soalnya dingin, sering tidur juga di kursi soalnya empuk hehehe,” ujar salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu.
Mashari sudah pernah mengunjungi perpustakaan Unair di kampus C dan Perpustakaan di Balai Kota Surabaya, tapi menurutnya, Perpustakaan Unair di kampus B tetap yang terbaik. Meskipun ada beberapa fasilitas yang dibatasi saat malam hari.
Sebagai informasi, Perpustakaan Unair B buka dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB. Pukul 18.00 WIB biasanya petugas akan menginformasikan lewat sound speaker agar pengunjung yang berada di lantai 2 dan 3 turun ke lantai 1.
“Jadi biasanya saya di perpus dari siang jam 13.00 WIB sampai malam, kadang harus diusir sama petugasnya,” ujar Mashari.
Namun, tidak setiap hari Mashari seperti itu. Dia mengaku sering mengerjakan tugas, membaca buku seperti novel, dan mengadakan rapat atau berdiskusi dengan teman-temannya.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News