Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pengalaman Pertama Orang Desa Nongkrong di Kafe, Bingung Cara Order Menu dan Merasa Malu karena Memesan Espresso

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
16 Agustus 2024
A A
Pengalaman Pertama Orang Desa Nongkrong di Kafe, Bingung Cara Order dan Merasa Malu karena Memesan Espresso.MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Desa Nongkrong di Kafe, Bingung Cara Order dan Merasa Malu karena Memesan Espresso (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi sebagian warga desa, pengalaman pertama nongkrong di kafe adalah sesuatu yang menegangkan. Mereka bahkan sampai melakukan banyak cara agar tak terlihat kampungan, meski jatuhnya malah bikin malu diri sendiri.

***

Memang, bagi warga perkotaan, nongkrong di kafe bukan sesuatu yang spesial–kalau tak mau dibilang sudah menjadi keseharian. Apalagi bagi mahasiswa yang kuliah di Jogja, kafe ibarat rumah ketiga mereka setelah kos-kosan dan kampus.

Namun, bagi Fidel (21), kafe adalah tempat yang asing. Perempuan yang berasal dari salah satu desa di Wonogiri ini mengaku, selama 20 tahun hidup, ia belum pernah main ke tempat bernama “kafe”.

Alasannya sederhana. Yakni, karena dia tinggal di desa pelosok. Buat mencapai ke pusat kota Wonogiri, yang banyak berdiri kafe-kafe kekinian, butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan.

Sementara di sekitar desanya, memang banyak berdiri tempat nongkrong laiknya kafe. Namun, itu cuma warung kopi biasa. Bukan tipe kafe yang ia kerap saksikan di FYP TikTok.

“Selain di tempatku nggak ada kafe, kalaupun ada niat mau nongkrong. Duitnya nggak ada sih. Waktu itu masih miskin. Hahaha,” kelakar Fidel, saat Mojok wawancarai Kamis (15/8/2024) malam.

Pada 2020 lalu, Fidel diterima kuliah di salah satu PTN di Jogja. Namun, karena masih pandemi Covid-19, ia terpaksa menjalani perkuliahan daring selama 2 tahun lamanya.

Akhirnya, pada awal 2022, Fidel memutuskan ngekos di Jogja. Pada tahun tersebut juga lah kesempatannya buat nongkrong di kafe, seperti yang ia harapkan selama ini, tiba.

Malu setengah mati karena pesan espresso di kafe

Berbeda dari tempat asalnya yang minim keberadaan kafe. Di Jogja, tempat nongkrong kekinian sangat mudah dijumpai. Nyaris tiap 100 meter Fidel berjalan, pasti ia menemukan kafe.

Ada pepatah menyebut, datang ke Jogja tak lengkap rasanya kalau belum berkunjung ke Malioboro. Tapi bagi Fidel, kafe adalah tempat nongkrong yang wajib ia datangi pertama saat tiba di kota pendidikan itu.

Mengingat belum punya banyak teman yang bisa diajak nongkrong, ia pun memutuskan pergi ke kafe sendirian. Ia memilih salah satu kafe di kawasan Seturan, dekat kosnya, sebagai tempat nugas sekaligus nongkrong.

Tapi, yang namanya asing, menu-menu yang ada di kafe tersebut juga tak familiar baginya. “Dulu aku tahunya ya menu-menu yang umum aja. Sisanya kayak americano itu apa, espresso itu apa, sama sekali asing,” ungkapnya.

Fidel mengaku, karena ingin terlihat tidak kampungan, ia memesan espresso. Selain karena paling murah, hanya Rp12 ribu, ia mengira kalau kopi ini bakal se-estetik namanya.

Iklan

“Tapi waktu dateng cuma kopi gelas kecil banget, mana pahit,” kata Fidel, menceritakan kisahnya itu sambil tertawa. “Malu banget aku, kayaknya barista juga tahu kalau aku baru pertama ke kafe.”

Memesan menu yang mahal-mahal karena panik saat di antrean

Kalau Fidel punya pengalaman memalukan karena asing dengan menu di kafe, kisah berbeda dialami Yuda (26). Meski kejadiannya sudah lewat 7 tahun lalu, lelaki asal Cirebon ini mengaku rasa malunya masih membekas.

Yuda sendiri merupakan seorang santri yang melanjutkan kuliah S1 (sekarang S2) di Jogja. Sepanjang hidupnya sebelum kuliah, ia belum pernah merasakan nongkrong di kafe.

“Namanya aja santri. Sejak SMP sampai SMA mondok, jadi hidupnya ya di pondok aja,” jelasnya saat ditanyai Mojok, Kamis (15/8/2024).

Alhasil, saat pertama kali kuliah di Jogja pada 2017, ia mendapat pengalaman absurd bin bikin malu yang saat ini masih ia ingat betul.

Ceritanya, Yuda bersama teman-teman kelasnya memutuskan mengerjakan tugas kelompok di salah satu kafe kawasan Jalan Kaliurang.

“Itu pengalaman pertama. Jujur rada jujur, karena takut kelihatan kampungan belum pernah nongkrong di tempat kayak begituan,” ujarnya.

Ternyata, Yuda datang paling awal di kafe tersebut. Teman-temannya ngaret. Mau tak mau, Yuda harus me-marking tempat dengan cara memesan menu.

Namun, karena itu pengalaman pertama, Yuda mengaku tak tahu cara memesan. Ia memperhatikan orang-orang yang datang, ikut mengantre, dan “belajar” caranya memesan menu.

“Pas waktuku tiba, nggak tahu kenapa rasanya panik. Pas lihat antrean panjang banget makin panik, takut dikira bikin lama,” ujarnya, menahan tawa.

“Yaudah aku pesan aja beberapa menu yang kelihatan di papan menu atas, asal sebut aja. Sialan, ternyata pesanan mahal semua, total 80 ribuan.”

Kisah absurd Yuda ini kini menjadi “cerita rakyat” di tongkrongannya. Sampai sekarang, bahkan masih dipakai sebagai guyonan.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Rojali Merusak Bisnis dan Pertemanan, 3 Bulan Merintis Coffee Shop Langsung Gulung Tikar Gara-Gara Teman Numpang WiFi Semalaman

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2024 oleh

Tags: cafecoffee shopespressokafeMahasiswa Jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Aktual

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
Beasiswa Kepemimpinan TELADAN Tanoto Foundation beri bekal soft skills untuk mahasiswa menyongsong dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi MOJOK.CO
Kampus

Soft Skills untuk Mahasiswa agar Tak Gagap di Dunia Kerja, Dari Kedai Kopi hingga Organisasi Filantropi

21 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.