Air rembesan sungai keruh yang bikin tak betah
Meski mengganggu, sebenarnya Taufiq mengaku masih bisa tahan dengan situasi itu. Setidaknya, itu hanya terjadi ketika malam.
“Tapi kalau masalah air, ini cukup pelik,” tuturnya.
Sejak awal, ketika menyalakan kran di kamar mandi, air yang mengucur warnanya tak bening. Kuning kecoklatan seperti air sungai di belakang kosnya.
Awalnya, ia menduga karena tandon penampungan airnya yang kotor. Sehingga, ia coba untuk menyalakan kran cukup lama dengan harapan, lama-lama airnya tidak sekeruh sebelumnya.
“Lha kok sama terus,” ujarnya heran.
Taufiq memutuskan untuk coba mengecek di mana letak sumur bor. Sampai akhirnya, ia mendapatkan kesimpulan kalau air keruh lantaran sumur yang terlalu dekat dengan sungai sehingga ada rembesan.
Kondisi air itulah yang benar-benar membuatnya tak betah di kos Babarsari. Walaupun kos itu dekat dengan berbagai pusat hiburan di SCBD Jogja.
Mengungsi nginap di masjid
Sewa kos sudah dibayarkan. Namun, ia merasa kondisi kosnya benar-benar tidak bisa ditoleransi lagi. Di tengah kebingungan itulah ia memutuskan mengungsi ke tempat salah satu temannya yang bekerja sebagai marbot masjid.
Lokasi masjidnya sebenarnya cukup jauh di Ngampilan, Kota Yogyakarta. Kendati begitu, tidak ada pilihan lain bagi Taufiq. Mending jauh daripada ia selalu menggerutu tak nyaman di kos.
Cukup lama ia memutuskan tinggal di masjid bersama temannya. Untung, ruang marbot di masjid itu cukup lapang.
“Total, aku sewa setahun itu cuma menempati kos itu sekitar 8 hari,” kelakarnya.
Namun, masa sewa kos terus berjalan. Sampai akhirnya pada bulan kedua Taufiq dapat tempat tinggal lain. Mengontrak bersama temannya di Condongcatur, kawasan SCBD Jogja lainnya. Namun, di sana beruntungnya rumah kontrakannya tidak ada masalah serupa.
Taufiq pun melakukan negosiasi dengan pemilik kos di Babarsari. Ia hanya bisa mendapat uang kembalian sebesar Rp1 juta dari total Rp5 juta yang ia bayar. Rugi, Rp4 juta hanya untuk bermalam 8 hari.
Namun, itu jalan yang Taufiq pilih ketimbang tinggal di tempat yang membuatnya tak nyaman. Hingga sekarang, pengalaman pertama kali kos di Jogja itu jadi kenangan yang tak terlupakan baginya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News