Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Pawang Hujan Membuat Cuaca di Luar Prediksi BMKG

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
1 Februari 2024
A A
Kisah Pawang Hujan Membuat Cuaca di Luar Prediksi BMKG MOJOK.CO

Ilustrasi Kisah Pawang Hujan Membuat Cuaca di Luar Prediksi BMKG. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Musim hujan seperti saat ini sebenarnya yang pawang hujan tunggu-tunggu, itu karena banyaknya job atau pekerjaan. Namun, lebatnya hujan juga jadi pembuktian karier mereka, apakah bisa membuat cuaca di luar prediksi BMKG atau tidak.

***

Di seberang telepon sana, suara serak dari Riyanto atau akrab dengan panggilan Gosong terdengar. 

“Sudah berapa hari nggak tidur, Mas Gosong. Iki mesti lagi ngopi karo ngrokok,” tanya saya. 

“Hahah…malah dadi cenayang, Mas. Ini sudah dua hari, nggak tidur,” katanya tertawa, Kamis (1/2/2024).

Musim hujan itu pembuktian karier seorang pawang hujan

Gosong ini pawang hujan spesialis syuting film. Sudah tiga bulan berturut-turut ia dapat job untuk mendampingi beberapa tim produksi film yang mengambil syuting di Yogyakarta dan sekitarnya. 

“Kalau sekarang lagi di Mendut, Magelang, Mas. Sudah hampir sebulan belum selesai,” kata Gosong. 

Syuting di musim hujan seperti ini, tugas bagi seorang pawang hujan terbilang berat. Namun, Gosong menyadari, justru karena kondisi hujan ini orang mau menggunakan jasanya. “Lah, ini pembuktian seorang pawang hujan, kariernya ya tergantung musim hujan,” katanya tertawa. 

Kondisi hujan yang lebat membuat sejak awal Gosong menyampaikan ke produser bahwa ada hari-hari, hujan akan tetap turun. Tidak mungkin membuat setiap hari kering atau tanpa hujan. 

“Modelnya buka tutup, misal sedang syuting di indoor, ya hujan diloske. Kalau curah hujan lagi tinggi-tingginya biasanya intensitasnya dikurangi. Kalau syuting outdoor ya gimana caranya tim produksi bisa tetap kerja,” kata Gosong. 

Tahun lalu di bulan September 2023, saat saya main ke rumahnya di Gunungkidul, ia sedang sepi job. Musim kemarau berkepanjangan masih melanda Jogja dan sekitarnya. 

Namun, mulai tiga bulan lalu tawaran job mulai berdatangan. Namun, Gosong tetap komitmen untuk fokus saja di dunia persyutingan atau film. 

Punya ukuran tersendiri untuk mengukur tingkat keberhasilan

Gosong punya standar tersendiri dalam mengukur keberhasilannya sebagai pawang hujan. Angka 90 persen keberhasilan adalah angka yang ia buat untuk mengukur kinerjanya. 

“Tapi bulan Januari ini aku wis bocor ping 5. Piye meneh, ini hitungannya 85 persen tingkat keberhasilannya,” kata Gosong. Masih cukup tinggi, tapi baginya itu jadi tantangan tersendiri. 

Iklan

Bocor yang Gosong maksud ada hujan yang mengganggu proses produksi. “Kalau yang benar-benar nggak bisa aktivitas sama sekali ada dua hari. Hari pertama dan hari ke sembilan,” kata Gosong yang rajin mencatat hari-hari gagalnya.

Mas Gosong pawang hujan spesialis syuting film MOJOK.CO
Mas Gosong, pekerjaannya sebagai pawang hujan menuntutnya untuk banyak berdoa sehingga jam tidurnya sangat sedikit. (Dok Gosong/Mojok.co)

Menruut Gosong, mungkin salah satu sebabnya ibarat pisau, karena selama tiga bulan digunakan terus, dan kurang mengasahnya jadi agak tumpul. Curah hujan yang lagi tinggi-tingginya membuat ia harus bekerja keras. “Misalnya ini, 5 hari nggak hujan, di hari keenam, meski hanya setengah jam, pasti akan saya biarkan hujan. Ini karena curah hujan memang tinggi,” kata Gosong. 

Namun, bukan berarti apa yang ia sampaikan sebagai bentuk pembenaran, karena toh klien mengundangnya karena memang dibutuhkan agar tidak hujan.

Doanya ditambah sambil minta “dekengan” pusat

Gosong mengatakan musim hujan yang sedang tinggi jadi pembuktikan pawang hujan bisa bekerja. Ia menghitung selama tiga bulan, tingkat keberhasilannya masih di angka 90 persen. “Cuma masih saja ada yang menganggap, gagal dikira pawang abal-abal, berhasil ada yang menganggap karena kebetulan,” kata Gosong. 

Namun, meski ada yang meremehkan pawang hujan, buktinya masyarakat masih merasa butuh jasa pawang hujan. 

“Paling doanya sekarang ditambah, minta sama Allah selain untuk urusan hujan juga agar hatinya klien nggak gelo atau menyesal pakai jasanya. Bagaimanapun karena hanya doa yang bisa mengubah yang sulit jadi mudah dan yang tidak mungkin jadi mungkin,” kata Gosong tertawa.

“Pokoknya minta dekengan pusat,” katanya tertawa.

Untungnya selama tiga bulan ikut produksi film, semua produsernya yang memberi pekerjaan sudah kenal dan percaya pada Gosong. Mereka sudah tahu jejak karier dan pengalaman Gosong. Sehingga adanya hujan selama proses produksi masih dalam tahap kewajaran. 

Salah satu metode yang Gosong gunakan dalam bekerja sebagai pawang hujan adalah memindahkan hujan. Cuma ia tidak mau memindah hujan ke laut. Sehingga, kadang kala ia memindahkan hujan ke kampungnya di Gunungkidul. 

“Tapi di sana juga curah hujan lagi tinggi. Saya nggak mau nanti merasa bersalah kalau sampai terjadi bencana,” katanya. Maka ia lebih memilih menggunakan metode buka tutup. 

Baca halaman selanjutnya

Bagaimana pawang hujan membuat cuaca di luar prediksi BMKG?

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2024 oleh

Tags: BMKGhujanPawang Hujanprediksi BMKG
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
BRIN: Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik beracun. MOJOK.CO
Aktual

Warga Jakarta Harus Berbenah, Menjaga Langit Ibu Kota agar Bebas dari Air Hujan yang Mengandung “Partikel” Beracun

20 Oktober 2025
Ritual Unik di Fesmo 2024 yang Bikin Ramalan Hujan BMKG Meleset.MOJOK.CO
Ragam

Ritual Tak Biasa di Fesmo 2024 yang Bikin Ramalan Hujan BMKG Meleset

11 November 2024
Alasan Jogja Tetap Panas Meski Sudah Masuk Musim Hujan MOJOK.CO
Aktual

Alasan Jogja Tetap Panas Meski Sudah Masuk Musim Hujan

20 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.