Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Sugeng, Ajarkan Makna Kehidupan yang Tak Ternilai dari Mainan Sulap

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
24 Februari 2025
A A
Mainan sulap di Pasar Ngarsopuro, Solo. MOJOK.CO

Ragam mainan sulap yang ada di Pasar Ngarsopuro, Solo. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sudah 30 tahun, Sugeng Widodo menjual mainan sulap di Pasar Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah. Alih-alih menjual makanan, minuman, pakaian, atau aksesoris seperti pedagang lainnya, pria berusia 69 itu memilih menjual mainan sulap agar orang-orang merasa bermakna dalam hidup.

***

Sugeng sedang asyik mengajari anak-anak yang berkunjung di lapaknya. Salah satu anak laki-laki tampak fokus dengan mainan kalung dan cincin yang ada di tangannya.

Sugeng dengan sabar memperhatikan anak tersebut. Kadang-kadang ia memberi instruksi sekaligus menyemangati, agar anak itu tak kecewa saat tak berhasil memainkan alat itu.

“Pelan…, pelan…, sabar, pasti bisa Dek! Kuncinya sabar nggak perlu ditekan tangannya,” kata Sugeng di Pasar Ngarsopuro, Solo, Sabtu (22/2/2025).

Namun, bagai tak berpihak pada usaha sang anak, cincin itu selalu terjatuh di meja padahal mestinya tergantung saat dijatuhkan. Anak itu sudah mencobanya berkali-kali. Hampir 20 menit berlalu, anak itu akhirnya berhasil setelah percobaan ke 5.

“Nah, bagus! Pintar! Tapi jangan puas dulu ya,” seru Sugeng mengingatkan sang anak yang akhirnya tersenyum.

Sabar dalam segala ujian

Sugeng sudah berjualan mainan sulap di Pasar Ngarsopuro, Solo sejak tahun 1995. Menurut catatan Peta Kota Solo, pasar malam tersebut memang sudah ada sejak tahun 1857. Wisatawan dapat membeli suvenir untuk oleh-oleh atau nongkrong di sana dengan makanan yang dijual.

Sugeng mengajarkan anak-anak. MOJOK.CO
Sugeng mengedukasi anak-anak dari permainan sulap.(Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Sugeng sendiri konsisten untuk menjual mainan sulap seperti paku ajaib, kalender langka, serta kalung dan cincin ajaib. Dulu, kata Sugeng, mainan itu masih belum populer. Berbeda dengan sekarang. Selain kurang dikenal, masyarakat sudah punya gawai yang memberikan hiburan lebih praktis.

Oleh karena itu, setiap berjualan, Sugeng selalu memberikan nilai-nilai kehidupan sebagai bentuk promosi sekaligus mengedukasi calon pembelinya. Sekilas lapak Sugeng terlihat sepi, tapi ada saja masyarakat yang penasaran dan melihat-lihat. Saat itulah, Sugeng menjelaskan teknik permainan tersebut, serta manfaat apa yang akan mereka peroleh.

“Banyak orang yang lewat dan memperhatikan saya bermain, mereka pikir ini mudah padahal kunci dari permainan ini adalah tidak boleh emosi. Ini juga ada filosofinya,” ucap Sugeng.

Ia menjelaskan salah satu mainan yang sedang dipegang oleh pengunjung, yakni paku ajaib. Permainan itu membutuhkan dua paku yang bentuknya meliuk-liuk. Cara mainnya adalah menggabungkan paku tersebut hingga bisa menggantung. Lalu, mengeluarkannya.

Tanpa regulasi emosi yang baik, peluang gagalnya semakin besar. Ada juga yang menyerah di tengah jalan dan justru makin jengkel, karena tak berhasil menyelesaikan permainan. Bahkan saat berhasil, Sugeng selalu berpesan kepada calon pembelinya agar tak berpuas diri.

“Ini mirip sepeti cara kita hidup,” kata Sugeng.

Iklan

Nasihat hidup untuk warga Solo

Tak lama kemudian, setelah mengajari dua anak kecil yang bermain di lapaknya, empat orang remaja perempuan datang, karena tertarik dengan keramaian kami. Salah satu dari mereka melihat-lihat alat main kalung dan cincin.

“Kalau yang ini, begini cara mainnya, Kak,” sahut Sugeng, “kakak pegang kalung ini secara vertikal dan direnggangkan. Masukkan kalungnya ke rongga cincin. Pegang cincinya secara horizontal, ya. Pakai telunjuk dan ibu jari,” tuturnya.

Sugeng menjelaskan makna hidup kepada para remaja di Pasar Ngarsopuro, Solo. MOJOK.CO
Sugeng menjelaskan makna hidup kepada para remaja. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Jika berhasil, cincin akan menggantung saat dijatuhkan dari atas. Kalau tidak, cincin itu akan jatuh ke bawah tanpa terikat dengan kalung. Lagi-lagi, kata Sugeng, kunci permainan tersebut adalah sabar, karena untuk menjatuhkan cincin, yang dilepas hanyalah ibu jari.

“Kalau posisi kalung vertikal dan cincin horizontal, itu juga ada maknanya untuk mengingatkan hubungan kita dengan tuhan dan sesama makhluk,” ujarnya.

Sugeng lalu menunjuk mural yang ada di belakangnya. Mural itu berisi tulisan aksara Jawa. Ia meminta salah satu dari empat remaja tadi untuk membacanya dan menjelaskan artinya.

“Urip iku urup,” kata Felisa, satu dari empat remaja tadi.

Sugeng pun membenarkan jawaban tersebut. Ia lalu menjelaskan bahwa secara harfiah ‘urip iku urup’ berarti hidup itu nyala. Namun, filosofis tersebut mengajarkan bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Felisa dan ketiga orang temannya pun fokus mendengarkan.

Mendapat nilai-nilai hidup di Solo

Felisa tak menyangka bisa bermain dan mengobrol panjang dengan Sugeng. Sebab, mahasiswa UNS itu bilang, sebelumnya ia hanya melewati lapak Sugeng dan tertarik mengunjungi karena ada beberapa anak-anak yang asyik bermain.

Mainan sulap di Pasar Ngarsopuro, Solo. MOJOK.CO
Ragam mainan sulap yang ada di Pasar Ngarsopuro, Solo. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Ia mengaku sudah berkali-kali ke Ngarsopuro Night Market, Solo. Namun, baru tahu ada lapak penjual mainan sulap. Sebelumnya, ia memang tidak ngeh, karena suasana lapak tersebut sangat kontras dengan stand di sebelahnya yang menjual aksesoris gelang magnet.

Tak hanya tertarik dengan mainan sulap, Felisa mengaku penjelasan dari Sugeng bagai membuatnya tersihir dan jadi ingin berkunjung. Dari sana, ia jadi bisa bermuhasabah tentang makna hidup.

“Hidup memang penuh tantangan. Kadang-kadang kesabaran kitu juga diuji, tapi lewat permainan ini saya jadi sadar bagaimana caranya untuk tetap fokus dan tenang,” kata Felisa.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Menyentuh, Meraba, Mencium, dan Mendengarkan Tanah Bisa Membuat Kita Berdamai dengan Hidup atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2025 oleh

Tags: makna hiduppasar ngarsopuropedagang pasarsolo
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO
Ragam

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo

10 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.