Hengkangnya sejumlah pimpinan perusahaan NET TV membuat sedih sebagian penonton setianya. Termasuk mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang pernah menjadikan stasiun televisi swasta tersebut sebagai motivasi mereka berkuliah.
Beberapa dari mereka pernah bermimpi bisa bekerja di salah satu perusahaan media tersebut, sebab program-programnya mengedukasi. Di tengah acara yang hanya mengedepankan rating, NET TV berani menyajikan program fresh yang disukai kalangan muda.
***
Perusahaan stasiun televisi swasta, PT Net Visi Media Tbk atau NET TV mengumumkan tujuh jajaran pimpinan perusahaannya mengundurkan diri pada Senin (7/10/2024) lalu. Merujuk pada surat pemberitahuan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BFI), pimpinan perusahaan yang mundur terdiri dari empat anggota direksi dan tiga dewan komisaris.
Alasan pengunduran itu memang belum jelas, tapi kabar ini seiring dengan informasi penggabungan saham NET TV dengan rumah produksi PT MD Entertainment Tbk milik Manoj Punjabi. MD Entertainment akan membeli 80,05 persen saham NET TV seharga Rp1,65 triliun.
Pengumuman itu membuat sejumlah penonton khawatir, jika program favorit mereka ikut berhenti. Selain menghibur, program NET TV dinilai lebih mendidik dibandingkan acara di stasiun televisi lain.
Penggemar setia program NET TV
Hanif (21) menyayangkan diakuisisinya NET TV oleh MD Entertainment. Menurutnya banyak program dari NET TV yang berkualitas dan tidak banyak ditiru oleh stasiun televisi lain, sehingga terbilang orisinal.
“Programnya unik dan sepertinya waktu itu belum ada program-program edukasi serupa. Kalaupun ada, pengemasan kontennya tentu berbeda. Menurutku, lebih bagus NET TV dalam menyajikan,” ujarnya kepada Mojok, Senin (2/12/2024).
Bagi Hanif program stasiun televisi swasta itu memberikan kenangan tersendiri. Dia mengaku tak pernah absen menonton program favoritnya saat kecil, meskipun saat dewasa dia jadi jarang menonton televisi.
Hanif bercerita, sepulang sekolah dia akan bergegas menyalakan televisi di siang hari untuk mengisi waktu luang. Saat berusia 10 tahun, dia agak kaget, karena stasiun televisi yang biasa dia tonton adalah Spacetoon.
Spacetoon terkenal dengan tayangan edukasi dan kartunnya untuk anak-anak. Rupanya, di tahun 2013 itu, nomor saluran Spacetoon telah berubah menjadi NET TV. Meski sedikit kecewa, Hanif tetap menonton program yang tayang. Kebetulan saat itu acara yang dilihatnya adalah Lentera Indonesia dan langsung terkesima.
NET TV mendidik penontonnya
Hanif amat menyukai berbagai tayangan edukasi di NET TV. Salah satunya, Lentera Indonesia. Program dokumenter itu membuatnya terenyuh karena menayangkan kondisi pendidikan di Indonesia.
Lentera Indonesia memang dirancang untuk menggerakkan jiwa sosial penonton. Di mana, mereka akan melihat pengalaman hidup dari pemuda-pemudi Indonesia yang rela mengabdi menjadi guru dan mengajar di wilayah terpencil.